Suara nyanyian burung-burung terdengar dengan lembut, sinar matahari telah menampakan sinar merahnya dan hembusan angin musim semi berhembus dengan liar. Keindahan alam diluar sana berbeda dengan kehancuran kamar utama didalam mansion.
Baju-baju yang berjatuhan dilantai, seprai yang telah robek dan beberapa pecahan kaca yang terlihat dilantai. Kamar itu seperti telah terjadi gempa bumi lokal. Sementara dikasur utama terdapat dua insan yang saing berpelukan dengan hangat.
Alice yang telah membuka matanya dipagi-pagi buta, menatap sosok didepannya dengan syok. Dia memikirkan adegan cinta semalam dan betapa besar senjata yang masuk kedalam dirinya itu membuat dia merinding bahkan hanya dengan memikirkannya
'aku tidak mau lagi' pikirnya sembari menggeeleng-gelengkkan kepalanya dengan kuat
Seluruh tubuhnya sangat sakit saat ini, terutama mulai dari bagian perutnya hingga ujung kakinya. Tadi malam pria didepannya tidak hanya melakukan sekali tapi berkali-kali, dia hampir saja pingsan saat itu, tidak dia benar-benar sudah pingsan, dan dia tidak tahu apakah pria itu telah menghentikan aksinya atau tetap melanjutkannya. Tapi yang jelas, pria ini adalah binatang.
Alice hendak melepaskan dirinya dari pelukan posesif pria disampingnya tapi gerakan yang kecil itu membuat tubuhnya kembali kaku. Pasalnya Sesuatu dibawah sana terlihat bergerak.
'oh tidak apakah aku membangunkan sesuatu' dia mengadahkan kepalanya dan melihat pria yang sedang memeluknya menatapnya dengan tatapan intens
Mata biru itu sangat cantik tetapi...
'ah tidak ini terulang kembali' Alice menangis tanpa air mata begitu merasakan sesuatu telah masuk kembali kedalam tubuhnya
***
"Tuan ini kopi anda" Thomas menuangkan secangkir kopi kepada Ethan.
Ethan saat ini sedang duduk di depan halaman rumahnya sembari menikmati suasana pagi yang cerah. Tubuhnya yang segar membuat suasana hatinya tampak bahagiah dibandingkan sebelumnya.
"Tuan apakah tidurmu nyenyak?" Thomas kembali bertanya begitu melihat seulas senyum kecil dari bibirnya
"itu bagus" jawabnya singkat namun dia teringat kembali kondisi wanita yang masih tidur dikamarnya " jangan bangunkan dia, dan berikan dia air hangat ketika dia bangun." perintahnya kemudian
"baik Tuan" jawab Thomas tersenyum dengan aneh
Ini adalah pertamakalinya Duke memikirkan oranglain dan orang lain itu telah menjadi istri barunya. Apakah akan ada perubahan di mansion ini beberapa bulan kedepan? Thomas menantikannya
Thomas beridiri disamping Ethan menambahkan kembali kopi yang telah habis dan memberikan beberapa cemilan. Setelah beberapa menit merasakan kedamaian, sesosok pria kecil menghampirinya. Pria kecil itu menyapanya dengan menggoyang-goyangkan tangan kecilnya dan senyuman cerah.
Ethan menganggukan kepalanya tanpa peduli. Melihat ketidakpedulian Ethan, Samuel melangkahkan kakinya lebih dekat lalu memegang kaki pria itu setelah itu memanjatnya untuk duduk dipangkuannya. Ethan yang merasakan hal itu, menatap anak dipangkuannya dengan aneh. Dia menatap Thomas yang berdiri disampingnya, seolah mengatakan 'usir bocah ini'
Thomas hanya tersenyum
Bocah kecil itu tidak tahu bahwa pria yang dia duduki tampak tidak menyukainya dan bahkan ingin mengusirnya. Samuel menggoyang-goyangkan kaki kecilnya sambil melihat kesekelilingnya dengan damai. Dia kemudian melihat kue berwarna coklat dimejanya, lalu memutar pandangannya pada Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DUCHESS
RomancePria itu mengatakan pada Kepala Pelayan disampingnya "Aku membenci anak-anak, Jadi jangan bertanya tentang keturunan lagi padaku, karena aku akan menjadi keturunan terakhir di keluargaku" ucap pria itu dengan suara beratnya * Setelah Bertemu dengan...