بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
"Bersikap baiklah kepada siapapun, entah kamu di hargai atau tidak setidaknya kamu sudah berperilaku baik."A story by IkhyaLilHusna
•Syurga untuk Ummi•
⭐Happy Reading⭐
🌙
Sudah hampir dua bulan Abyan menjalani hari-harinya tanpa bisa melihat suasana sekitar seperti dulu, di awal mungkin Abyan terkadang suka menyendiri dan lalu menangis tiba-tiba karena dia yang masih belum ikhlas dengan kehilangan penglihatannya.Tetapi sekarang, banyak orang di sekitar Abyan yang berusaha menyemangati Abyan, mensuport Abyan agar tidak menyerah.
Dan bukan Abyan namanya jika dia mudah menyerah. Abyan berusaha ikhlas dengan keadaan yang ia alami sekarang, yang di mana mungkin itu akan membedakannya dengan teman-teman lainnya.
Tetapi Abyan tidak menyerah, ia yakin bahwa rencana Allah jauh lebih baik dari ujian yang ia alami saat ini.
Bahkan saat itu seharusnya Abyan mengikuti lomba bernyanyi di sekolahannya, tetapi dia tidak bisa mengikuti lomba tersebut dan digantikan oleh Zaki, sahabatnya.
Untung saja Zaki mau menggantikan Abyan sebagai peserta lomba bernyanyi, awalnya Zaki pun menolak, tetapi karena paksaan dari Abyan, Zaki dengan berat hati menerima tawaran Abyan.
"Assalamualaikum... Abyan ... Abyan!" Suara dari gadis kecil yang nyaring itu beberapa kali menyebut nama Abyan di depan pagar rumah Abyan.
Sehingga nampak seseorang tengah melangkah menuju pagar dengan senyum manisnya.
"Waalaikumussalam, ehh Iffah, masuk dulu. Abyan ada di dalam," ucap Aisyah yang sudah membukakan pagar rumahnya.
Iffah pun membalasnya dengan anggukan yang lucu.
Setelah Aisyah mempersilahkan Iffah untuk duduk terlebih dahulu, ia meminta ijin untuk memanggil Abyan yang ada dikamar.
Kening Aisyah mengkerut saat ia mendengar suara benda yang jatuh ke lantai dari arah kamar Abyan. Langkah Aisyah pun mempercepat langkahnya dan melihat kamar Abyan yang berantakan.
"Abyan? Kamu lagi cari apa?" Tanya Aisyah yang melihat Abyan tengah mencari sesuatu di atas nakas, sehingga benda-benda yang lain terjatuh karena Abyan terlihat cemas.
"Abyan sedang cari sisir rambut Abyan," ujarnya dengan tangan yang masih meraba di atas nakas.
"Biar kak Aisyah bantu cari yah?Abyan duduk aja dulu," kata Aisyah yang menuntun Abyan duduk di tepi ranjang.
Aisyah pun mulai mencari sisir rambut Abyan, saat membuka laci, ia menemukan sisir rambut yang mungkin tengah dicari adiknya itu.
"Abyan, kakak sudah nemuin sisirnya nih."
Sontak Abyan pun langsung bangkit dari duduknya.
"Mana kak?!"Aisyah memberikan sisir rambut itu pada Abyan, raut wajah yang awalnya tersenyum, entah tiba-tiba merubah raut wajahnya menjadi sendu.
"Ini bukan sisir rambut Abyan," lirihnya.
Aisyah mengerutkan keningnya, lantaran biasanya Abyan menggunakan sisir rambut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syurga untuk Ummi
No FicciónBagaimana perasaan kalian sebagai anak yang tidak pernah diharapkan oleh orang tuanya, terlebih seorang Ibu? Bagaimana perasaan kalian sebagai anak, yang mempunyai cita-cita tetapi orang tua mengekang dan melarang kita. Terlebih seorang Ibu? Dan bag...