بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
"Jangan seperti semut didalam segelas susu, kenikmatan yang ia dapatkan justru membinasakannya."
A story by IkhyaLilHusna
•Syurga untuk Ummi•
⭐Happy Reading⭐
🌙
Pagi ini Abyan bisa menikmati sarapan dengan anggota keluarganya.
Yap, Anton sudah pulang waktu subuh tadi, tentunya Anton membuat kejutan untuk putra sulungnya, Abyan di beri mainan berupa mobil-mobilan remot yang bisa berjalan saat mengontrol remotnya.
Tentu Abyan sangat senang. Bukan karena mendapatkan hadiah dari sang ayah, tetapi melihat ayahnya pulang dengan selamat. Bahkan Abyan suka protes jika Anton membeli mainan untuknya, karena mainan Abyan sudah tidak muat lagi dalam kamarnya, sehingga Abyan membagikan sebagian mainannya pada teman-temannya."Abyan seneng deh bisa berangkat diantar Abi lagi." girang Abyan membuat Anton tersenyum simpul.
"Habiskan makanannya, habis itu kita berangkat," titah Anton.
Setelah mereka menyelesaikan ritual sarapan pagi, Anton bergegas untuk mengantar anak-anaknya ke sekolah. Hari ini dia mengambil cuti selama tiga hari, jadi Anton hanya mengantar anak-anaknya tanpa harus berangkat ke kantor lagi.
Suasana di dalam mobil begitu riuh, karena sendari tadi Abyan bernyanyi riang menyanyikan lagu anak-anak. Tetapi lirik lagunya ia ganti menjadi lelucon kecil yang membuat Aisyah dan Anton tertawa geli mendengarnya.
"Pada hari apa ku turun siapa kemana.."
"Naik apa istimewa ku duduk dimana.."
"Ku duduk samping siapa yang sedang mengapa.."
"Mengendarai apa supaya apa jalannya..
Hey..""Pa apa apa apa apa apa apa...
Pa apa apa apa apa apa apaa..."Baik Anton maupun Aisyah keduanya tertawa mendengar nyanyian Abyan yang liriknya ia ganti menjadi kata tanya semua, ditambah lagi Abyan bernyanyi dengan wajah yang menggemaskan.
"Bakpao ada-ada saja kalau nyanyi. Mana boleh liriknya di ganti-ganti gitu." celuk Aisyah membuat Abyan menoleh ke jok belakang.
"Boleh dong. Kan Abyan yang nyayi."
"Iya terserah kamu deh, pao." Aisyah mengalah dari pada dia harus beradu mulut dengan adiknya yang cerewet ini.
"Oh iya pao, kamu sekarang sudah bisa nyisir rambut sendiri?" tanya Aisyah yang merasa ingin tahu karena akhir-akhir ini Abyan sudah tidak meminta bantuannya untuk menyisir rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syurga untuk Ummi
NonfiksiBagaimana perasaan kalian sebagai anak yang tidak pernah diharapkan oleh orang tuanya, terlebih seorang Ibu? Bagaimana perasaan kalian sebagai anak, yang mempunyai cita-cita tetapi orang tua mengekang dan melarang kita. Terlebih seorang Ibu? Dan bag...