09

154 13 4
                                    

       Bang chan, hyunjin, serta dahyun istri bang chan membawa taera ke psikolog untuk konsultasi.

       Setelah mendengar penuturan dari ketiga sahabat jeongin itu, dokter pun menyimpulkan bahwa kejiwaan taera mengalami gangguan.

      "Menurut dari penuturan tuan dan nyonya, saya menyarankan agar nyonya Yang sebaiknya tinggal terpisah sementara waktu sampai kondisi kejiwaannya benar benar pulih". Tutur dokter psikolog yang menangani taera.

       "Untuk saat ini.. saya hanya bisa memberi obat. Obat ini dikonsumsi saat pagi atau lebih tepatnya saat baru bangun tidur dan malam hari saat mau tidur". Dokter tersebut menyerahkan sebotol penuh obat penenang kepada dahyun.

     "Dan satu lagi... saran saya, nyonya Yang dan tuan Yang jangan sampai bertemu dahulu sampai kondisi mental nyonya Yang benar-benar pulih..".

      "Nyonya Yang... semoga cepat sembuh ya, jika sudah sembuh.. nanti akan dapat sesuatu". Ujar dokter pada taera yang sedari tadi diam saja. Taera membalas dengan sebuah anggukan tanpa menoleh sedikit pun kepada dokter tersebut.

#skip

     Kini taera sudah terlelap, meskipun jam masih menunjukkan pukul 12:55 namun dahyun menyuruhnya untuk tidur siang. Tidak lama setelahnya, ponsel dahyun berdering dan tertampang nama jeongin di layar ponselnya.

     "Yeoboseyo.. ne oppa, ada apa?".

     "Yeoboseyo dahyun-ah.. bagaimana keadaan taera? Dan.. bagaimana hasilnya tadi".

      "Dokter hanya memberi obat untuk taera minum dua kali sehari oppa.. diminumnya itu waktu baru bangun pagi hari dan mau tidur ketika malam hari".

     "Jeongmal kamsahamnida dahyun-ah.. mungkin oppa hanya bisa membantu secara finansial, kapan-kapan oppa akan datang menjenguk".

     "M-mianhae oppa... saran dokter, untuk sekarang sampai nanti taera sembuh... oppa dilarang untuk bertemu dahulu dengan taera, hanya taejeong, namjeong, dan taein yang boleh oppa..".

      Mendengar penuturan tersebut, jeongin hanya bisa mendesah panjang dan memaklumi yang terjadi pada taera. "Baiklah... oppa hanya akan meminta informasi perkembangan taera saja, oh ya dahyun-ah.. apa kamu sudah makan? Biar oppa delivery makanan dan diantarkan langsung ke rumahmu".

      "Tadi sudah makan kok oppa.. sama taera juga, dan.. oppa juga jangan lalai menjaga kesehatan ya, aku maupun oppa chan dan oppa hyunjin akan memberikan kabar terbaru untuk oppa mengenai taera..".

      "Arasseoyo... kalo begitu, oppa matikan teleponnya ya..  daahh...".

     "Daahh oppa..".

     Telepon pun terputus, dahyun kembali meletakkan ponselnya di nakas samping tempat tidur dan keluar dari kamarnya berniat untuk mengecek apakah taera tertidur pulas atau tidak.

     Dahyun membuka sedikit pintu kamar taera, dan benar saja. Taera tidur dengan posisi meringkuk tertutup selimut hingga bahu, ia nampak pulas dengan tidurnya.

......

     "Appa.. eomma kemana? Taein mau main sama eomma..". Rengek taein kecil pada jeongin yang sedang menonton televisi.

     "Taein mau bertemu eomma?". Tanya jeongin sembari memangku taein di pahanya.

     "Mau...". Taein mempoutkan bibirnya.

    "Sekarang eomma lagi berada di rumah paman bang chan untuk pengobatan, tapi kalo taein ingin bertemu eomma.. appa bisa mengantarkan taein". Ujar jeongin dengan lembut pada putri satu-satunya itu. Taein mengangguk semangat.

Jeongin's Family [Next Sequel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang