Sudah seminggu berlalu semenjak taera memberikan amplop berisi surat perceraian tersebut. Bang chan tidak ingin kedua sahabatnya ini terus-terusan terpuruk di keadaan seperti ini, meskipun dapat dikatakan bang chan terlalu ikut campur urusan keluarga orang tetapi bagaimana pun jeongin dan taera sudah terasa seperti keluarganya sendiri.
Bang chan menemui taera di rumahnya. Ya, taera masih tetap tinggal di rumah bang chan dan dahyun.
"Chagi-ya.. dimana taera?". Tanya bang chan ketika dahyun membukakan pintu untuknya.
"Dia ada di kamarnya... masuk dulu". Dahyun mempersilahkan bang chan masuk ke dalam rumah.
Bang chan membuka pintu kamar taera, ia menemukan taera sedang bertekuk lutut di atas kasur sembari memandangi ke arah luar. Bang chan dan dahyun menghampiri taera.
"Taera-ah..". Panggil bang chan. Taera pun menoleh dengan mata sembabnya.
"Aku tau.. kamu masih sakit hati dengan perlakuan jeongin dan juga sikap jeongin. Aku tau... kamu sekarang sedang kalut dengan perasaanmu, tapi kumohon.. jangan memilih jalan bercerai taera-ah.. kalian boleh saja tinggal terpisah sementara waktu, tetapi jangan sampai bercerai.. kasihan anak-anak kamu". Lirih bang chan sembari mengelus punggung taera.
"Nggak oppa... aku tetap ingin bercerai, aku sudah muak hiks.. dengan kelakuannya, sakit oppa sakit.. ngeliat semua kelakuannya dibelakangku, bagaimana kelakuan dia menghianati kepercayaanku.. dahulu aku mempercayai janjinya, sangat percaya. Tapi apa? Dia tetap saja melakukan hal yang sama.. bahkan lebih parah lagi, aku nggak kuat oppa... aku nggak kuat untuk tetap hidup bersamanya". Taera sembari menahan air mata dan rasa nyeri di dadanya.
"Bagaimana dengan anak-anakmu?". Timbal bang chan.
"Mereka akan tau dengan sendirinya... terutama taejeong dan namjeong, mereka pasti akan cepat paham". Taera tetap teguh pada pendiriannya.
"Lalu taein? Apa kamu mau? Dia menangis setiap malam apabila kedua orangtuanya berpisah?". Lanjut bang chan yang membuat taera terdiam sesaat.
"Maka harus salah satu yang tiada". To the point taera.
"MWO?!". Dahyun dan bang chan terkejut secara bersamaan.
"Ya, harus salah satu yang tiada dan itu aku. Aku harus benar-benar pergi dari dunia ini, aku tidak ingin ada yang menghalangiku lagi untuk berpisah dari jeongin". Taera nampak mantap dengan ucapannya.
"Yak?! Taera-ah.. apa kamu gila?! Kamu tidak boleh mengambil jalan pintas seperti ini?! Bagaimana nasib anak-anak kamu jika harus hidup tanpa kamu?!". Dahyun langsung memarahi taera, karena menurutnya taera sudah terlampau batas dalam berucap.
"Tinggalkan aku sendiri". Taera menjauhi bang chan dan juga dahyun. Tetapi bang chan dan dahyun tidak menuruti permintaan taera.
"Tinggalkan.. aku.. sendiri... kalian ngerti kan? Atau perlu kusebut satu persatu hurufnya?". Taera melirik tajam ke arah keduanya.
"Ta-tapi-". Ucapan dahyun terpotong.
"TINGGALKAN AKU!!!". Teriak taera.
Bang chan dan dahyun pun keluar dari kamar taera, keduanya tidak ingin membuat taera semakin emosi.
Seperginya bang chan dan dahyun dari kamar taera. Taera langsung cepat-cepat menghampiri pintu dan menguncinya.
Taera langsung mengambil gelas kaca yang ada di nakasnya dan memecahkan gelas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongin's Family [Next Sequel]
De TodoKelanjutan cerita dari [Stray Kids NC18+] Adik Tiri || Yang Jeongin (Completed) Di sequel kali ini akan banyak kisah lika liku keluarga jeongin. Apakah jeongin dan taera akan bercerai? Atau tetap lanjut?