03

155 9 10
                                    

       Hari berlalu, tidak terasa sudah lima bulan jeongin meninggalkan rumah. Sikap dan kelakuan jeongin pun semakin berantakan disaat sedang berjauhan dengan taera.

       Malam hari, bang chan dan jeongin pergi ke sebuah club malam. Bang chan dan jeongin pun meneguk minuman, tetapi jeongin meneguk terlalu banyak minuman hingga menjadi mabuk.

      Kebetulan jeongin dihampiri oleh hyuna yang masih menjadi karyawan khusus di club itu. Hyuna sengaja mengelus pelan paha jeongin, kemudian jeongin pun menoleh ke arah hyuna dan langsung menariknya ke pelukan kemudian melumat sebentar bibir hyuna.

       Hyuna dengan nakalnya mengajak jeongin ke sebuah ruangan yang memang disediakan oleh pihak club. Sesampainya di ruangan yang minim cahaya itu, tangan hyuna tanpa permisi menyentuh sekilas junior jeongin yang masih tertutup oleh celana.

      Dalam kondisi mabuk, jeongin langsung merobek pakaian hyuna. Alhasil tubuh ramping hyuna pun nampak tanpa sehelai benang karena hyuna sengaja tidak mengenakan pakaian dalam untuk menggoda para tamu lelaki yang datang. Jeongin langsung melahap payudara hyuna dan membuat si pemilik mendesah kenikmatan. "Nghhh... shhh mmpphh..". Hyuna sembari mengelus kepala jeongin kemudian membuka kancing kemeja jeongin.

       Karena tidak tahan lagi, jeongin langsung mendorong hyuna hingga terbaring di sofa dan ia langsung membuka seluruh pakaian yang dikenakannya. Jeongin kembali menciumi setiap inci tubuh hyuna, meremas kuat dua buah dada milik hyuna dan bermain di gua hangat yang berair(?).

#skip

       Setelah puas bermain empat ronde, jeongin kembali mengenakan pakaiannya dan berjalan luntai keluar dari ruangan tersebut. Ia menghampiri bang chan dan mengajak bang chan untuk pulang.

        Sesampainya di apartemen, bang chan menginap di apartemen jeongin. Jeongin langsung berbaring di sofa ruang tengah dan bang chan duduk di sofa yang satunya lagi, jeongin pun tertidur karena kelelahan. Bang chan memperhatikan wajah jeongin disaat tidur, nampak banyak bekas lipstik di wajah dan leher jeongin. Bang chan hanya bisa murung sembari mengucapkan nama taera di dalam hatinya.

"Taera-ah lihatlah kondisi suamimu sekarang"

"Dia semakin berantakan disini"

"Hidupnya tidak karuan disini meskipun bisnis yang kami bangun berjalan sangat baik dan berkembang pesat"

"Jeongin-ah.. tidakkah kamu memikirkan anak istrimu dirumah? Mereka menunggu kabarmu... mereka menunggu dirimu pulang"

"Sahabatku, aku pun turut sedih melihat keadaanmu sekarang.. entah bagaimana jika taera menyaksikan nanti"

      Di sisi lain, taera sedang duduk sendirian di kamarnya. Ya, akhir-akhir ini taera banyak melamun. Pikirannya selalu melayang kepada jeongin yang sudah jarang memberinya kabar bahkan nyaris sebulan sekali tidak ada kabar membuatnya semakin khawatir, ia terkadang menelpon bang chan untuk menanyakan keadaan jeongin disana tetapi bang chan selau mengatakan bahwa jeongin baik-baik saja.

      Disaat taera sedang melamun, hanya ketiga anaknya lah yang bisa membuatnya gembira kembali meskipun hanya sebentar.

      Taein masuk ke kamar dan menghampiri taera di atas kasur. "Eomma.. eomma kenapa? Humm eomma kok sedih..". Ujar taein kecil sembari memegang kedua pipi taera. "Eomma baik-baik saja taein-ah..". Taera menampilkan fake smile. "Eomma jangan sedih ne... kan ada taein.. ada taejeong oppa dan namjeong oppa". Hibur taein.

#skip

      Seminggu kemudian, taera memutuskan untuk pergi menemui jeongin. Taera pun menitipkan ketiga buah hatinya kepada sang ibu. Tetapi, taera berniat ingin memata-matai kegiatan jeongin. Sebelumnya, taera sudah bertanya banyak kepada hyunjin yang pernah berada disana.

Jeongin's Family [Next Sequel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang