SIM

148 4 0
                                    

About : cinta monyet
Genre : angst¿
cast : Jeno as Anggara Sukma
Alena





Anggara Sukma, pria berumur 22 tahun ini akhirnya pulang, Danau di kota kelahirannya menjadi tempat pertama singgah sebelum benar-benar pulang kerumah.

Anggara duduk diatas kursi kayu favoritnya waktu kecil, sejak kecil Anggara suka sekali bermain di tepi danau, memberi makan ikan, menaiki perahu, menunggu matahari terbenam, dan menyaksikan air danau yang naik karena hujan.

Anggara tertawa kecil, dalam hatinya ia sangat bersyukur pada tuhan, masa kecilnya benar-benar indah, teman temannya baik dan setia, apapun masalah yang ia dapati bisa terlupakan begitu saja.
Menurut Anggara bahagia mereka bahagianya dia juga, sedih mereka sedihnya dia juga, marah mereka marahnya dia juga.

Anggara tersenyum bangga, ia pandangi langit Yogya dengan perasaan bahagia, suara kicauan burung yang terbang diatas sana membuat hatinya tenang, deru air dan suara tawa anak kecil membuatnya semakin nyaman.







"Yogyakarta ya, kata mereka jahat sekali aku meninggalkan kota cantik ini, aku juga tidak tau kenapa aku mau pergi dulu, sudah 7 tahun aku pergi.
Akhirnya sekarang aku pulang, dan ternyata indah mu tidak pernah pudar" kata Anggara pelan, takut takut ada yang mendengar.








Danau, ingat janji seorang bocah kelas 10 saat senja pada hari itu?

Itu Anggara, yang berjanji kepada wanita pujaannya bahwa dia akan pergi ke kota, menyusul ayah dan berjuang disana.

Pendidikannya tidak sulit, bisa dibilang singkat juga, yang sulit itu persaingan di medan perang.
Persaingan yang wajib dilawan dengan kesiapan dan persiapan yang matang.

7 tahun penantian, akhirnya bocah ini berhasil, ia berhasil membangun kesuksesannya dengan sempurna, menjabat sebagai CEO perusahaan otomotif milik kakek dari ayah yang sudah lama cerai dengan ibunya.

Menjadi CEO dari perusahaan kakek itu sulit, diusianya yang sangat muda, Anggara berjuang mati - matian, menangis setiap malam, mengabaikan undangan kencan, dan terus berdoa pada tuhan, sekarang semua itu terbuktikan.

7 tahun ia berjuang untuk menyempurnakan persyaratan yang harus ia serahkan kepada wanita pujaan, ia tidak peduli apa kata orang.
Apa yang ia dapat sekarang semata mata hanya untuk menjadi layak dan segera menjemput wanita pujaan.

Anggara yakin, wanita pujaannya pasti menerima.

Anggara tidak pernah lengah memperhatikan jam tangan rolex yang melingkar rapih ditangannya.

Jangan lupa dengan orang orang yang memandang heran kearah sebuah mobil BMW di parkiran,

karena....

Mobil itu parkir di area khusus angkot, yang sudah penyok pula.

Anggara tidak mempermasalahkan hal itu,
'Bahkan mungkin diantara angkot itu ada yang pernah ku naiki, itu sejarah yang bagus' begitu katanya.

Ngomong ngomong saat ini Anggara sedang menunggu pukul 5 sore tiba, ia sudah stand bye 20 menit yang lalu hanya untuk menyiapkan diri sebelum bertemu wanita pujaan yang ia rindukan.


ting



Anggara langsung merogoh saku celananya, dengan segera ia baca pesan yang baru saja masuk, ternyata dari wanita pujaan.





+62.......

Anggara, aku sudah sampai.
tunggu sebentar






one shootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang