Best Boy

14 1 0
                                    

Lee Haechan x OC

"gimana hari ini?" tanya Haidar memulai obrolan diatas motor.

tujuan mereka adalah rumah Nadine, setelah seharian ini Nadine dibuat kelelahan dengan berbagai macam hal yang membuatnya muak disekolah, menjadi bagian dari organisasi memang melelahkan.

"biasa kok"

dapat Haidar lihat senyum manis Nadine dari spion motor, ia jarang sekali melihat Nadine tersenyum dikondisi yang seperti ini.

Haidar bingung, tapi ia juga bersyukur, setidaknya untuk hari ini kekasihnya itu tidak terlihat murung lagi.

"Haidar" panggil Nadine lembut sembari mengeratkan pelukannya pada Haidar.

dan hal itu membuat Haidar semakin bingung.

"iya kenapa sayang? kalau capek tidur aja, aku pegangin tangan kamu" ucapan Haidar ini memang sudah menjadi kebiasaan.

biasanya Nadine pulang dengan keadaan murung, lalu ia akan berceloteh panjang perihal betapa kesalnya ia dengan kesibukan yang ia punya, belum lagi kalau partner partnernya suka membuat ia naik pitam, kemudian dipertengahan jalan Nadine akan meminta izin Haidar untuk tidur sebentar.

Nadine menggeleng dan mengeratkan pelukannya lagi, sedang clingy.

"kamu kenapaa?" dan pada akhirnya pertanyaan ini terucap oleh Haidar setelah selama 8 menit ia tahan karena gengsi.

"kenapa gimana?" tanya Nadine iseng.

"yaa begini"
"clingy banget tumben, biasanya pulang osis marah marah, emang Jean gabuat masalah lagi tadi?" tanya Haidar, ngomong ngomong ia mengendarai motor vespa nya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya sibuk mengelus jemari cantik Nadine yang melingkar indah dipinggangnya.

Nadine tertawa kecil, "ah Jean mah tiap hari bikin masalah" balasnya.

"masalah apa lagi hari ini?" tanya Haidar.

"ya biasa kaya kemaren" jawab Nadine.

"ooh"

"Haidar, kamu capek ga dengerin cerita ku terus? kamu pasti bosen ya aku ngeluhin hal yang sama terus menerus, kita kan pacaran, aku juga perlu denger keluhan kamu, hari hari kamu, tapi aku ga pernah tanya perasaan kamu, setiap aku selesai cerita tentang diriku sendiri pasti kamu aku tinggal tidur, padahal bisa aja hari kamu lebih buruk dari pada aku, aku minta maaf Haidar".

Haidar tersenyum manis mendengar ucapan Nadine.

"wajar, kamu capek jadi tidur" balas Haidar.

"engga itu gawajar, Haidar kamu selalu aja membenarkan kesalahan aku, Haidarr aku sayang banget sama kamu, kalau aku salah pls bilang aku salah ya, minor mistake dalam sebuah hubungan bisa berdampak besar buat masa depan Haidar, aku mau kita nanti bahagia bareng, kalaupun orang bilang takdir gaada yang tahu, setidaknya kita udah berusaha buat menjadi pribadi yang baik, kamu sama aku bertukar pengalaman, so how was your day best boy?"

Haidar menghembuskan nafasnya kasar, "Nadine sebelumnya maaf kalau kamu kaget, hari ini aku izin pulang istirahat pertama tadi terus nemenin mamah ke Kejaksaan" ucap Haidar.

"ngapain kesana, mamah kenapa?" tanya Nadine yang sepertinya mulai khawatir.

"mamah papah hari ini sidang cerai, setelah 1 bulanan ini mereka cekcok terus dirumah, kakek setuju sama mamah buat nalak papah, dan ternyata gaada penolakan dari papah, and they are officially divorced"

Penyesalan

yang saat ini Nadine rasakan.

hanya itu.

one shootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang