Jadi disinilah Narendra berada, disebuah restaurant mewah, restaurant para pejabat negara, pengusaha, dan artis - artis terkenal tentu saja, ngomong-ngomong Narendra tidak khawatir dengan harga harga menu yang sangat mahal, karena ternyata restaurant ini adalah restaurant milik calon klien nya.
Dan menurut manager nya, Narendra diperbolehkan untuk memilih menu apapun tanpa biaya, alias gratis.
Sangat menggiurkan bukan?, meskipun begitu Narendra datang untuk bekerja bukan untuk menikmati gratisan, jadi dia akan makan dan minum seperlunya."Tuan Narendra ya?" tanya seorang wanita muda.
Rambutnya hitam panjang bergelombang, lumayan tinggi, mengenakan kacamata hitam, dan berpakaian layaknya orang kantoran, lengkap dengan beberapa dokumen ditangannya, kelihatan seperti orang yang sangat sibuk.
tapi..cara bicaranya mengingatkan Narendra pada sang mantan kekasih, atau mungkin itu hanya karena Narendra terlalu merindu, ia menunduk dan memandangi cincin yang melingkar indah dijari manisnya, cincin itu menjadi lambang hari Anniversary ke 2 mereka dulu, ia dengan Nadime tercinta.
"Permisi"
Narendra tersadar dari lamunannya, lalu tertawa kecil, ia tersenyum kearah wanita muda didepannya, "iya saya Narendra, anda nyonya Sarah?" tanya Narendra memastikan, Narendra awalnya mengira tuan Lee yang akan bertemu dengannya, namun karena seorang wanita yang berdiri didepannya sudah pasti dia Sarah.
Wanita muda didepannya ini tertawa geli, ia tersenyum manis, lalu menggelengkan kepala, "Saya asisten pribadi tuan Lee, beliau menunjuk saya untuk bertemu dengan anda, saya dengar tuan Jeffry tidak bisa datang ya?"
"Senang bertemu dengan anda, maaf saya panggil apa kira kira?" tanya Narendra sopan.
"Tidak perlu begitu Narendra, panggil saja senyamannya" jawab wanita itu
Narendra mengangguk ragu, "baik, untuk tuan Jeffry, beliau tidak bisa hadir karena ada keperluan perusahaan" jelas Narendra.
"Baiklah, ngomong-ngomong kenapa cincinnya tidak kau lepas?"
Narendra mengerutkan keningnya bingung, pertanyaan aneh.
"hanya tidak ingin saja" jawabnya.Wanita muda itu terkekeh kecil, ia melepaskan kacamata hitamnya dan mendudukkan diri tepat disebrang Narendra.
"Narendra sudah lama kita tidak beetemu ya, aku Nadine"
Narendra diam seribu kata, tubuhnya seketika membeku mengetahui wanita didepannya ini Nadine Aquila Agustine, mantan kekasih yang amat sangat ia rindukan.
Nadine juga sama, ia rindu, saat mengetahui profil orang yang akan ia temui nanti, ia sangat bersyukur, akhirnya tuhan mempertemukan mereka kembali, apalagi ketika Nadine melihat tubuh Narendra dari jauh, ingin rasanya ia berlari dan memeluk Narendra erat, tapi ia tahu batasan, siapa tahu Narendra memiliki kekasih baru kan, dan jangan lupa mereka beda keyakinan.
Ngomong - ngomong mereka tidak pernah bertemu dan mengetahui kabar satu sama lain hampir selama 5 tahun, bohong sekali kalau mereka tidak rindu.
Nadine jadi ingat perjuangan mereka dulu saat menjalin hubungan berbeda keyakinan, ayahnya yang tidak pernah menyayangi keluarga tiba tiba saja datang dan memaksa mereka mengakhiri hubungan, dosa katanya. Padahal dia mabuk, judi, dan berhubungan seks dengan para jalang, juga termasuk dosa besar. Nadine dan ibunya terpaksa pasrah agar dapat bertahan hidup dan mendapatkan sepeser uang dari sang ayah.
Dan kebetulan juga Narendra sangat menyayangi sang ibunda, ayahnya sudah meninggal saat Narendra masuk SMA, ayah dan ibunya sangat menaati agama.
Namun satu bulan setelah sang ibunda meninggal dunia, Narendra menjadi mualaf dengan dibantu Hafsa, kebetulan ayahnya adalah ustad, itu terjadi 2 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
one shoot
Teen Fictionnct dream x oc (bayangin sendiri aja wkwk) oneshoot - twoshoot tapi karena bias aku haechan, isinya kebanyakan haechan hehee