***
Hidup cuman sekali. Kalau bukan mati, apa lagi?
-G.***
Jam pulang sekolah sudah berbunyi. Zei berjalan menuju parkiran. Pikirannya sekarang bercabang, antara memikirkan Jeina dan Pesan tadi. Ia melihat sekejap kertas sampah tadi lalu memasukan ke dalam tasnya.
Zei masuk ke dalam mobil lalu menancap gas keluar dari area sekolah.
Zei di pastikan sudah meninggalkan area sekolah. Seseorang dibalik tembok itu mengambil telepon untuk menghubungi seseorang.
“Hidup atau mati? Jaga dan awasi dia terus. Jangan biarkan ada orang yang berani nyentuh apalagi nyakiti dia.”
***
Zei tidak langsung pulang ke rumah. Ia pergi dulu ke rumah Gemilang. Itu sudah jadi rutinitas kesehariannya jikalau ia mendapat tugas dari guru. Saat di perjalanan, bayangan pesan itu terus saja terngiang di pelantaran pikiran Zei. Tak pikir panjang, ia segera menepis jauh-jauh pikiran itu dan kembali melanjutkan perjalannya.
Saat sampai di rumah Gemilang, Zei mulai memarkirkan mobilnya. Nampaknya rumah kelihatan sepi, mungkin Gemilang belum pulang dari kuliahnya. Tanpa buang waktu, Zei pun mengambil kunci di dalam vas bunga. Membuka pintu tanpa menutupnya kembali. Mengapa Zei tahu letak kuncinya? Gemilang yang memberitahunya.
Zei melatakan tasnya di sofa lalu ia menyenderkan punggungnya di penyandar sofa. Sembari menunggu kedatangan Gemilang, Zei memejamkan matanya sekejap hingga ia benar-benar terlelap karena kecapekan.
***
Gemilang sampai di halaman rumahnya. Ia mendapati mobil yang ia kenal. “Zei,” gumam Gemilang yang hapal tabiat Zei sejak dulu.
Gemilang melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Pemandangan pertama kali yang ia lihat yaitu Zei yang tertidur dengan napas teratur di sofa rumahnya. Gemilang terdiam sesaat, ia melihat wajah manis itu sedang kelelahan.
“Baru pulang lo?” tanya Zei tiba-tiba.
Gemilang terlonjak. “Anjir, gue kira tidur.”
“Gue emang tidur tadi, kelamaan nunggu lo. Pas gue denger ada suara motor lo makannya gue bangun.”
“Sejak kapan lo di rumah gue?”
Zei menelisik jam di tangannya. “Jam 3 tadi gue dateng.”
Gemilang melotot. “Sorry, udah buat lo nunggu lama, tadi gue ada rapat organisasi dulu soalnya,” ujar Gemilang tak enak hati pada Zei.
“Santai.”
“Kenapa?” tanya Gemilang.
Zei mengambil tas dan mengeluarkan bukunya, kemudian meletakkan asal di atas meja. “Bantuin gue ngerjain tugasnya Pak Galuh.”
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE SECRET STORY | PETAKA
Mystery / Thriller🌿INCREDIBLE SECRET STORY, Alamandathvf🌿 Cherophobia merupakan suatu ketakutan akan perasaan bahagia. Penderita cenderung menghindar setiap kali ada yang sedang melakukan suatu hal yang menyenangkan di lingkungannya. Penderita akan berpikir bahwa m...