ISS 10 || Meresahkan

48 38 139
                                    

Aku nulis kek gada yang baca huhu.

Jangan lupa vote ya! Kek susah bat gitu tinggal klik bintang doang, gak bayar juga kan :)

Jangan lupa vote ya! Kek susah bat gitu tinggal klik bintang doang, gak bayar juga kan :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Rasanya percuma, pikiran doang pengin marah, tapi di gituin aja udah meronahhh!

-Zei-

***

Zei tiba-tiba saja menemui Gemilang. Ia melihat Gemilang yang tengah berkutat pada laptopnya, katanya sih ada tugas. Yeah, mungkin saja ia baru mendapat tugas dari dosennya. Tapi itu tidak membuat niatnya terurungkan untuk meminta bantuan pada Gemilang.

Lagian, Gemilang sendiri yang bilang. Sesibuk-sibuknya dia kalau Zei butuh bakal ia usahain buat luangin waktunya walau sebentar.

Gemilang mengamati raut wajah Zei yang tengah menahan kesesalan. Ia rasa ini bukan waktunya yang tepat. Melihat kondisi Zeina yang sepertinya lagi kacau membuatnya merasa bersalah karena sudah menunjukan hal tadi padanya. Harusnya ia tak menunjukannya pada Zeina, biarkan itu menjadi urusannya nanti. Namun, apalah daya Gemilang yang sudah terlanjur memberitahu pada Zeina.

"Lang, gue minta situs web yang lo kasih tunjuk gue kemarin dong. Mau gue lacak dan bakal gue kasih tunjuk ke pihak kepolisian," ucap Zei.

"Enggak." Zei menoleh pada Gemilang, alisnya saling bertautan.

"Kenapa? gue cuman mau lacak balik titik keberadaan bokap gue, mau gue pastikan lagi kalo itu emang bener bokap gue. Dan saat gue udah nemuin di mana tempatnya, gue bakal cari bukti-bukti itu di sana. Lo bilang mau bantuin gue?"

"Bukan gitu, Zei."

"Terus?"

"Gue masih belum yakin kalau Om Gilang pelakunya."

"Bukannya lo sendiri yang kasih tau gue kalau papa pelakunya? kenapa lo malah ragu?" tanya Zei heran.

"Iya masih ragu, karena emang gak mungkin kalau bokap lo ngelakuin itu. Gue bisa lihat gimana dia sayang banget sama Jeina sama lo juga. Hal iu yang bikin gue ragu."

Zeina nampak berpikit sejenak. Ia tau Gemilang. Ia tak pernah meragukan feeling seorang Gemilang Radhika Azard. Keraguan dari Gemilang bisa saja itu adalah petunjuk untuknya.

"Tapi informasi yang lo kasih ke gue udah lebih dari cukup buat gue percaya kalo papa gue lah pelakunya."

"Lo jangan pernah percaya gitu aja sama informasi kaparat itu. Gak mungkin pelakunya ninggalin jejak gitu aja apalagi langsung ngasih identitas aslinya. Polisi bakal dengan mudah nangkap tu pelaku kalo gitu caranya. Tapi ini beda, Zei. Gue rasa lo sama bokap lo dijebak di sini. Pelakunya terlalu cerdik."

INCREDIBLE SECRET STORY | PETAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang