ISS 02 || Harapan

178 78 488
                                    

Beberapa hari kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari kemudian. Gilang tengah berada di kantornya. Ia mendapat panggilan dari pihak kepolisian.

Halo, Pak. Saya ingin memberitahukan perkembangan informasi mengenai kecelakaan yang menimpa anak bapak.”

Baik. Informasi apa yang akan Anda berikan pada saya mengenai kecelakaan itu?

“Setelah kami selidiki, Kecelakaan yang menimpa anak bapak bukanlah kecelakaan biasa. Sepertinya motor yang dipakai Jeina sebelum ia mengalami kecelakaan telah disabotase oleh seseorang.”

Sabotase?

“Iya pak. Menurut prediksi kami, ada seseorang yang sengaja memotong rem kabel motor milik Jeina sehingga mengakibatkannya kecelakaan.”

Apa ada informasi lain selain itu?

“Untuk saat ini hanya itu yang bisa kami sampaikan. Kami akan berusaha untuk terus menyusut kasus ini. Apabila ada perkembangan akan kami beritahukan segera pada anda.”

Baik, Pak, terima kasih.

Gilang menyimpan kembali ponselnya kedalam saku jasnya.

Zafran berjalan mendekati Gilang.

“Gimana soal perkembangan kasus kecelakaan Jeina?” tanya Zafran.

Gilang menoleh pada abangnya. “Polisi mengatakan bahwa kecelakaan yang menimpa Jeina itu bukan kecelakaan biasa, Bang.”

“Maksudnya?”

“Ternyata ada yang sabotase motor Jeina. Ada seseorang yang sengaja motong kabel rem motor Jeina yang akhirnya mengakibatkan Jeina kecelakaan.”

“Lo punya musuh?” tanya Zafran.

“Musuh? gue rasa gak ada. Selama ini gue hidup aman-aman aja sama keluarga gue,” jawab Gilang.

Zafran terkekeh, saat menyadari sesuatu. “Gue rasa bukan lo yang punya musuh deh, tapi anak-anak lo.”

Gilang menatap Zafran lama, kemudian ia menghembuskan napasnya kasar. “Gue bakal cari tau soal ini.”

Zafran manggut-manggut menanggapi. “Gimana soal Zeina? Jeina kecelakaan setelah dapat pesan dari Zeina kan? lo gak curiga sama anak lo itu?”

Hening. Belum ada jawaban dari Gilang, beberapa detik kemudian akhirnya menjawab pertanyaan Zafran.

“Gue gak yakin kalau Zeina pelakunya, Bang. Gue masih berharap kalau memang Zeina bukan pelakunya. Tapi gue bakal cari tau lebih dalam lagi soal Zeina. Selama belum ada bukti yang kuat, gue belum bisa simpulin bahwa Zeina pelakunya.”

INCREDIBLE SECRET STORY | PETAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang