ISS 08 || Kekhawatiran

59 40 50
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Lo nyakitin dia sama aja lo nyari mati sama gue."

Zei membuka matanya pelan. Ia melihat ada Gemilang yang tengah menahan tangan preman itu.

Si preman langsung menghempaskan tangan Gemilang kasar. "Siapa lo berani macem-macem sama gue?" tanya preman itu.

"Lo gak perlu tau gue siapa. Yang jelas kalo lo berani nyakitin cewek ini sama aja lo nyerahin nyawa ke gue." Preman itu tertawa.

"Sok jagoan lo!"

Bugh!

Satu pukulan mendarat pada rahang Gemilang membuat ia terhuyung ke belakang. Untung saja ia bisa mengimbangi badannya sehingga tidak jatuh. Gemilang menyentuh sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"Bangsat!"

Gemilang membalas pukulan preman itu. Bertubi-tubi dan tidak kasih ampun. Melihat teman-teman preman itu mendekat ia langsung melayangkan pukulan juga pada mereka. Gemilang melihat preman-preman itu tumbang karena hasil pukulannya.

Sudut bibir Gemilang terangkat. Baginya ada rasa senang tersendiri ketika berhasil mengalahkan belasan preman sekaligus dengan tangannya. Rasanya sudah lama sekali ia tak berolahraga seperti ini. Terakhir ia melakukan olahraga ini sewaktu masih SMA kelas sebelas semester dua akhir.

"Gue peringatin sama kalian, lihat baik-baik cewek itu. Berani kalian nyakitin dia nyawa kalian yang bakal jadi taruhannya," ancam Gemilang pada para preman itu, lalu pergi dan menghampiri Zei.

"Zei, lo gak papa?" tanya Gemilang.

"Badan gue sakit semua, sialan tuh preman!" cecar Zei.

"Gue bantu lo bangun." Tanpa mengunggu jawaban dari Zei, Gemilang langsung menarik tubuh ramping Zei dan membawa tangannya ke bahu Gemilang untuk di papah.

Saat Zei tak sengaja menengok ke belakang matanya langsung melotot.

"Gemilang awas!" pekik Zei. Sontak ia membalikan tubuh Gemilang agar tidak terkena balok kayu.

Bugh!

Brukk!

Mata Gemilang melotot kala melihat Zei ambruk di pelukannya, ia pun langsung murka. Amarahnya semakin semakin sampai ke ubun-ubun. Ia meletakan Zei bersender pada tembok, lalu langsung menghabisi orang yang berani memukul Zei sampai pingsan.

"Bangsat! lo berani banget pukul dia?! kali ini gue gak akan biarin lo hidup!"

Gemilang memukuli orang itu sampai babak belur. Karena amarahnya yang memuncak, membuat tenaganya dua kali lebih kuat dari biasanya. Ia tak peduli dengan orang yang sudah ia pukuli. Yang jelas ia harus mati.

Saat Gemilang hendak melayangkan pukulan pada orang itu, teriakan Zaza mengintrupsi pergerakannya.

"Bang udah! lo bisa masuk penjara kalo sampe buat dia mati," mohon Zaza.

INCREDIBLE SECRET STORY | PETAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang