16. Pernyataan

2 0 0
                                    

"Kak Tanu! Kebetulan banget ketemu di sini ya, Kak?" seru seorang gadis dengan rambut panjangnya.

Dia tersenyum lebar, mengekspresikan debaran jantungnya sendiri. Laki-laki yang disapanya itu hanya melirik sekilas dan memberi senyum. Lalu tidak lama mengalihkan pandangannya kembali pada hal lain.

"Kakak lagi cari apa?" tanya Anna penasaran.

Santanu menarik napas. "Cari HDD eksternal buat tugas-tugas yang dibawa langsung. Lo sendiri ngapain ke sini?"

"Anna, ingin cari headphone baru, diminta Kak Daffa. Katanya dia mager buat pergi ke mall, jadi aku aja deh," balas Anna seraya menunjukkan tas kecil yang berisi pesanan sepupunya.

"Kayaknya dia kecapekan juga. Kemarin habis makrab dan dia jadi panitia. Gue denger dari Daffa, lo mau ke jurusan Mekatronika?"

"Iya Kak! Aku mau ke jurusan itu. Menarik banget! Aku mau coba-coba belajar di sana!"

Santanu yang mendengarnya hanya tersenyum. Lalu dia berbalik mencari penjaga toko, membayar pesanan. Belum sempat pergi, Anna justru menuntun dia untuk makan bersama.

Santanu tidak pernah mengerti dengan kelakuan Anna yang seperti anak kecil. Baginya dia melihat gadis itu seperti adik. Sampai semuanya abu-abu. Daffa memperingatinya secara tidak langsung ketika memberitahukan gadis di hadapannya memilih jurusan Mekatronika. Dia tidak mau terbebani.

Sementara menurut Anna, dia sangat bahagia. Dalam skala kedekatan perempuan dengan Santanu, maka dia adalah yang paling dekat. Dia tahu segalanya tentang Santanu. Dia tidak peduli kalau laki-laki itu mempunyai Gadi lain. Entah mengapa dia sendiri merasa kalau dia yang akan menjadi pemenang dalam semua pertandingan.

Belum lagi, ibunya mendukung dia untuk dekat dengan Santanu Tananta. Pewaris perusahaan Tananta yang bergerak dalam berbagai bidang. Kenapa dia harus menyia-nyiakan ketika ibunya kali ini bangga padanya?

Ya seharusnya.

"Anna, katakan yang ingin kamu katakan. Aku tidak mau terbebani oleh kebohongan," ucap Santanu dingin, lebih dari es krim yang tengah dia makan.

Anna mengulum ludah. Lalu melihat pada laki-laki itu. Takutnya penolakan yang akan keluar. Namun, dia tidak dapat menyerah begitu saja kan?

"Kak Tanu, aku suka kakak."

Anna : I'm Chasing on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang