25. Catatan Harian

3 0 0
                                    

Dear, Elsa.

Aku bosan jika harus menulis dear diary di buku ini. Setidaknya dengan menuliskan namamu di sini, aku dapat merasakan keberadaanmu. Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan dan mungkin kamu sudah menduga apakah itu. Benar sekali, soal Mama.

Kepergian Papa dan Kak Elsa membuat Mama semakin gila harta. Kadang aku bertanya-tanya, kenapa hanya aku yang ditinggal? Kenapa kalian tidak membiarkan aku ikut juga. Tiap hari, rasanya semakin sulit. Semakin runyam. Semakin menyebalkan.

Aku yakin isu soal diriku sudah sampai di telinga Kakak. Aku pindah ke jurusan Sasing. Percayalah, walau aku suka membuat sesuatu berbau sastra, tetapi aku lebih bahagia di Mekatronika. Bayangkan, IPK-ku hanya turun sedikit dan Mama langsung menyuruh aku pindah.

Aku harus diospek dua kali dan rasanya sangat berbeda. Kak Elsa, aku sedang menangis. Aku ingin kakak memelukku, karena Mama tidak akan melakukannya. Bahkan meski aku marah menangis dan memohon agar tidak dijodohkan.

Mama hanya ingin harta. Katanya itu yang terbaik untukku. Tapi untuk apa semua itu kalau aku tidaj mencintainya? Kak Elsa. Aku ingin menghubungi kakak, tapi takut Mama datang. Aku tahu Kakak juga pergi karena Mama dan alasanku tidak pernah menghubungimu, karena aku tidak ingin kakak juga menjauhiku.

Tertanda Anna

Aku harap pertunangan ini gak beneran. Aku gak mau berjodoh sama Kak Theo!

Anna : I'm Chasing on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang