19. Anna in Trouble

3 0 0
                                    

"Aku berusaha berubah seperti yang kamu inginkan, tetapi kamu tidak melirikku sama sekali," ujar Kevin padanya, di depan kelas. 

Anna mendengkus. Dia tidak menyangka jika laki-laki di hadapannya itu ingin berubah. Memang tidak terlihat agresif seperti sebelum-sebelumnya. Hidup sebulan tanpa gangguan berlebih itu membuat Anna sangat nyaman.  Hanya saja, apa tadi. Berusaha mengikuti tipenya? 

"Kevin, kamu gak perlu jadi orang lain untuk mendapatkan hati seseorang," balas Anna pelan. 

Kevin menunduk, imut bagi Anna. Namun buru-buru gadis itu menggeleng. Dia tidak boleh terjebak terlalu lama. Seharusnya dia fokus pada kuliahnya. Sebentar lagi pergantian matkul, jadi dia memutuskan untuk mengajak Kevin untuk belajar bersama. Mungkin itu akan bisa membuat laki-laki yang menyukainya bicara lebih leluasa. Dia tidak suka diperhatikan. Tidak setelah semua masalah yang dia sebabkan. 

"Kevin, sebaiknya kita mengobrol di perpustakaan. Aku ingin mencari bahan materi mata kuliah hari ini. Tidak ada dosen bukan berarti kita benar-benar bebas," ujar Anna padanya. 

"Lama-lama mendengarmu bicara itu, aku akan mengira kalau kamu adalah maniak belajar, Anna," ucap Kevin. 

Anna hanya tersenyum kecut. Untuk apa dia belajar? Sejujurnya ini bukan untuk dirinya. Untuk ibunya, kebahagiaan orang tua yang telah membesarkannya. Dia tidak lebih dari sebuah alat saja. Mengingatnya Anna merasa tekanan di dadanya terasa sakit dan napasnya lebih berat. 

"berusaha jadi orang lain itu sulit ya," gumam Anna pelan sebelum akhirnya dia memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Tidak peduli Kevin yang berada di belakangnya. Dia terlanjur sakit hati. 

Mudah sekali untuk mengatakan pada Kevin untuk tidak menjadi orang lain. Namun kenyataannya dia yang berusaha menjadi orang lain. 

Anna : I'm Chasing on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang