9

758 60 3
                                    

Linchen dan dudu semakin hari semakin dekat. Lebih tepat nya linchen lah yang selalu mendekati dudu contoh nya seperti

"Dudu buatkan aku kopi dengan alasan ia harus lembur, dudu pulang bersama ku saja, dudu makan siang dengan ku ya, dan masih banyak lainnya"Linchen pun tidak tau kenapa ia seperti ini sehari tidak melihat dudu perasaanya sangat kacau. Pernah sekali dudu tidak masuk kerja dan linchen pun langsung menghampiri nya kepanti.Linchen merasakan nyaman ketika bersama dudu hati nya akan menghangat bila memandang wajah dudu yang sangat cantik. Seperti sekarang ini ia sedang makan siang dengan dudu sambil memperhatikan wajah dudu.

"Tuan sudah lah habiskan makanan mu jangan memperhatikan wajahku terus memang nya kau bisa kenyang bila memperhatikan wajahku terus"Ucap dudu dengan dengan sikap linchen yang menurut nya tambah hari tambah aneh, sebenernya dudu tidak enak bila harus makan siang terus dengan linchen tapi apa boleh buat kalau ia menolak maka linchen akan berkata "Kau kupecat saja ya"sudah lah dudu paling tidak tahan dengan kalimat itu.

"Habisnya kau sangat cantik sekali padahal kau pria tapi kenapa secantik ini"Ucap linchen kepada dudu sambil tersenyum hangat

Wajah dudu sudah semerah tomat sejaj tadi, tidak setiap bersama linchen wajah dudu akan semerah tomat. "Aku ini tampan tuan sudah lah kau makan cepat aku masih banyak pekerjaan" dudu berucap dengan sedikit galak biar linchen segera menghabiskan makanan nya bisa bisa gila dudu lama lama dekat dengan linchen, sebenarnya dudu mulai mempunyai perasaan terhadap linchen tapi ia sadar diri akan dirinya memiliki linchen dalam hidup nya itu tidak akan mungkin. Ia harus merahasiakan perasaan nya ini takut jika linchen mengetahui nya ia akan di pecat.

Linchen tidak mendengarkan perkataan dudu ia terus memandangi wajah dudu sebenarnya tau kalau dudu malu tapi menurut linchen wajah dudu yang semerah tomat itu menggemaskan bagaimana bisa seorang pria secantik ini.

"Tidak mau aku sudah kenyang melihat wajahmu kau tinggal di apartemen ku saja biar aku bisa memandangi wajahmu terus"Ucap linchen dengan gamblang ia tidak tahu kalau jantung dudu sedang tidak baik baik saja.

"Uhukkk"..
Dudu tersedak mendengar perkataan linchen barusan apa ia tak salah dengar

Linchen segera memberikan air kepada dudu. "Kau tak apa?

"Tidak apa tuan sudah ayok selesaikan makanan mu lalu kita pulang"Ucap dudu sambil menormalkan detak jantung nya.

Linchen yang melihat itu pun tersenyum tipis lalu berkata dalan hati "Ia menggemaskan aku menyukaimu"tanpa linchen sadari fakta bahwa ia sudah mempunyai tunangan.

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang