StayWithMe; 2. Same person, different feel

1.7K 94 3
                                    

"Sayang, seminggu ini aku ada pekerjaan dipulau Jeju." Ucap Taehyung pada Lisa yang sedang mengoleskan selai dirotinya.

Aktifitas Lisa terhenti lalu menatap Taehyung.
"Tapi kemarin kau janji akan merayakan anniversary kita." Ucapnya penuh kekecewaan.

Taehyung berdiri dan memeluk istrinya itu dari belakang.
"Maaf, tapi ini demi kita juga. Pembangunan cafe baru di Jeju mengalami sedikit masalah. Tolong mengerti ya?"

Lisa menghela nafasnya lalu mengangguk. Entah kenapa akhir-akhir ini dia merasa bahwa suaminya sedikit berubah?
"Jika saja hari ini aku tidak ada jadwal operasi, aku akan ikut ke Jeju."

Taehyung terkekeh dan membalikkan tubuh Lisa menghadap padanya.
"Saat ini kita fokus pada kesibukan masing-masing untuk masa depan anak kita nanti."

Lisa tersenyum dan memeluk Taehyung.
"Aku berharap ditahun ke 5 pernikahan kita ini, aku segera diberikan kepercayaan lagi oleh tuhan untuk memiliki keturunan."

Taehyung mengusap lembut kepala istrinya dan memeluknya erat. Namun tiba-tiba, ponselnya yang dia letakkan dimeja makan berbunyi. Dengan cepat dia melepas pelukannya dan menerima panggilan itu, diluar ruang makan.

Lisa yang melihat kelakuan Taehyung tadi hanya terdiam. Bolehkah saat ini dia berpikiran negatif bahwa suaminya itu mungkin berselingkuh? Ah tidak, tidak mungkin Taehyung sejahat itu, pikirnya.
"Siapa?" Tanyanya begitu Taehyung kembali.

"Sekretaris ku, dia bilang dia sudah menunggu di bandara." Ucap Taehyung.
"Sarapanku sudah selesai? Aku akan memakannya diperjalanan nanti." Lanjutnya.

Lisa mengangguk.
"Sudah. Sebentar aku bungkus kan."

Taehyung mengangguk.
"Aku akan ke kamar untuk memeriksa barang bawaanku."

Lisa yang sedang memasukan roti bakar ke dalam wadah menoleh.
"Perlu bantuan?"

Taehyung menggeleng.
"Tidak perlu sayang. Kau juga harus bersiap untuk bekerja bukan?"

Lisa mengangguk.
"Maaf tidak bisa menjadi istri yang terbaik untukmu, Kim Taehyung."

"Hey, apa yang kau bicarakan? Aku ini adalah pria palinggg beruntung yang memiliki pendamping hidup sepertimu." Ucap Taehyung sembari mendekati Lisa dan memeluknya.

"Jika aku tidak kunjung memberikanmu keturunan, apa kau akan tetap bersamaku?" Tanya Lisa sembari mendongkak untuk menatap wajah pria itu.

Taehyung hanya tersenyum dan mengangguk.
"Astaga aku hampir terlambat! Maafkan aku sayang, aku harus pergi." Ucapnya lalu tergesa menuju kamar untuk mengambil kopernya.

Lisa terkekeh melihat tingkah Taehyung yang menurut nya menggemaskan. Setelah selesai mengemas bekal Taehyung, dia berjalan menuju kamarnya.
"Ini bekalmu. Aku tambahkan beberapa buah juga." Ucapnya ketika Taehyung menuruni tangga sembari mengangkat koper berukuran sedang.

Taehyung tersenyum dan mengangguk. Begitu sampai ditangga terakhir, dia menyimpan kopernya dulu lalu menerima uluran bekal dari istrinya itu.
"Kemarilah." Ucapnya sembari menarik Lisa ke pelukannya.
"Kau harus jaga diri baik-baik selama aku pergi. Kalau ada apa-apa, kau bisa hubungi aku atau temanmu yang lain." Lanjutnya lalu mencium bibir Lisa sekilas.

Lisa mengangguk.
"Hati-hati. Kabari aku kalau sudah sampai disana." Ucapnya sembari mengikuti Taehyung sampai ke pintu depan.

"Aku pergi dulu." Ucap Taehyung setelah memasukkan kopernya ke dalam mobil.

Lisa tersenyum, mengangguk lagi dan melambaikan tangannya. Dia melihat kepergian mobil suaminya itu dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Semoga hubungannya akan selalu baik-baik saja. Dia menghela nafas lalu masuk ke dalam rumah untuk segera bersiap-siap.

Oh ya, ngomong-ngomong mereka pindah rumah karna Taehyung yang agak keberatan tinggal dirumah peninggalan Jungkook. Rumah baru mereka tidak terlalu besar tapi nyaman. Disini tidak ada maid seperti dirumah lama, Lisa yang mengerjakan semua pekerjaan rumah, kadang dibantu Taehyung.

Setelah selesai bersiap, Lisa mengunci rumahnya ketika akan pergi. Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

"Hallo, Eunwoo. Ada apa?" Jawab Lisa setelah panggilan itu tersambung.

"Mm.. tidak. Aku hanya bertanya apa dokter akan datang ke rumah sakit?" Tanya Eunwoo, asisten baru Lisa.

"Aku akan datang. Kenapa?" Tanya Lisa sembari memasukkan kunci rumah ke dalam tas dan berjalan menuju mobilnya.

"Ada dokter Jennie dan Yeji di ruangan pribadi dokter."

"Ah, bilang aku akan segera kesana. Aku sudah diperjalanan." Ucap Lisa sembari menekan tombol penutup gerbang rumahnya yang sudah otomatis.

"Baik dok, terimakasih." Ucap Eunwoo sembari mengakhiri sambungan telponnya.

Lisa tersenyum senang. Sejak Yeji lahir, dia memang dekat dengan anak dari sahabatnya itu.
"Sebaiknya aku membeli hadiah untuk Yeji."

Begitu melihat minimarket, Lisa langsung menepikan mobilnya didepan minimarket itu. Dia membelikan coklat dan beberapa cemilan untuk Yeji. Setelah membayar, dia keluar dari minimarket itu dan berjalan menuju mobilnya sembari membuka botol teh. Tepat setelah dia meminum teh nya, dia seperti melihat mobil suaminya berlalu tadi. Namun tidak sendiri, ada seseorang disampingnya.
"Ah mungkin aku salah liat." gumamnya lalu masuk ke dalam mobil dan melajukannya ke Jeon Hospital.



***
Sorry for typo!💛💜

Maafkan baru up, karna semalem aku ketiduran🙈

Menurut kalian gimana? Seru gak?🙈

Stay with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang