Pagi harinya, Lisa sengaja bangun lebih awal karena tidak ingin bertemu siapapun. Dia bangun, keluar dari kamar tamu lalu dengan perlahan berjalan menuju kamar utama untuk mengambil beberapa pakaian yang ditinggalkan dirumah ini.
Lisa melihat ke dalam kamar praktek yang pintunya masih sedikit terbuka sebelum menaiki tangga. Disana dia bisa melihat Taehyung yang berbaring disamping Irene dan dipeluk oleh wanita itu.
Lisa tersenyum miris lalu menaiki tangga dan masuk ke kamar utama untuk membersihkan diri. Dia menghela nafas lalu masuk ke kamar mandi setelah mengambil pakaian yang akan dikenakannya hari ini.
"Kenapa bangun pagi sekali?" Tanya Taehyung begitu Lisa keluar dari kamar mandi.
Lisa diam mematung begitu melihat Taehyung duduk disisi ranjang kamar itu. Padahal dia sudah berusaha sepelan mungkin agar Taehyung maupun Irene tidak terbangun.
"Mm a-aku... Aku ada jadwal operasi."Taehyung mengangguk paham.
"Mau sarapan dulu? Sudah lama aku tidak membuatkanmu sarapan."Lisa menatap aneh pada Taehyung. Ini nyata atau... hanya imajinasinya?
"Apa kau mengigau?"Taehyung terkekeh lalu berdiri dihadapan Lisa.
"Aku sadar. Sangat sadar." Ucapnya lalu memeluk wanita itu.
"Aku merindukanmu, Lalisa." Lanjutnya sembari mempererat pelukannya.Lisa masih terdiam. Dia tak membalas maupun merespon pelukan Taehyung. Jujur saja dia senang, tapi ada hal yang menurutnya aneh.
"Maaf untuk semua kesalahanku yang menyakitimu." Ucap Taehyung lalu mencium puncak kepala Lisa.
Bisa Lisa rasakan ada sesuatu yang basah mengalir dikepalanya. Apakah... Taehyung menangis?
Tak lama terdengar isakan tangis yang berasal dari Taehyung.
"Please, stay with me no matter what." Lirihnya."But i can't." Ucap Lisa sembari melepaskan pelukan Taehyung.
"Sorry." Lanjutnya lalu keluar dari kamar itu dan sedikit berlari menuju kamar tamu untuk mengambil tasnya.Taehyung menggeram kesal lalu menonjok kaca yang ada dihadapannya hingga melukai tangan dan serpihannya mengenai kakinya.
"Mengapa kau begitu bodoh?!" Makinya pada bayangan dirinya sendiri yang terpantul dikaca yang tidak utuh lagi.Sedangkan Lisa yang saat ini akan keluar dari rumah terkejut begitu mendengar suara pecahan kaca dikamar utama. Dia menggelengkan kepalanya berusaha untuk mengabaikan suara itu. Namun ternyata logikanya masih kalah dengan hatinya. Dia melangkah dengan cepat menaiki tangga.
"Kau kenapa?!" Pekiknya begitu membuka pintu kamar itu.Taehyung yang masih menangis menoleh dan tersenyum.
"Lisa kau datang?""Kenapa kau melukai dirimu seperti ini?!" Tanya Lisa lalu menyeret Taehyung menuju kursi panjang dekat ranjang.
"Aku terlalu bodoh telah mengecewakanmu." Ucap Taehyung tak henti menatap Lisa yang sedang mengambil kotak obat dilemari kecil.
Setelah mengambil kotak obat, Lisa duduk dilantai dan membukanya lalu mengeluarkan kapas dan cairan antiseptik untuk membersihkan luka Taehyung.
Sedangkan Taehyung, dia tersenyum tulus melihat Lisa membersihkan lukanya dengan telaten, sama seperti dulu. Bedanya, tak ada omelan atau celotehan cerewet dari istrinya itu saat dia terluka.
"Lain kali jangan ceroboh." Ucap Lisa ketika membersihkan luka di kaki Taehyung.
"Beruntung aku dirumah, kalau tidak? Kau bisa infeksi dan kakimu diam—" Lisa langsung terdiam begitu sadar seharusnya dia tidak mengomel pada Taehyung.
"Maaf." Lanjutnya."Aku rindu dimarahi saat aku terluka." Ucap Taehyung.
Lisa menghela nafasnya.
"Jangan terus mengingat masa lalu. Jalani hidupmu dengan baik kedepannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me
FanfictionMasih tentang Lalisa dan Taehyung. Sequel book from 'Wait For Me'. Start : 26 Februari 2021 Finish : - Cr. all pictures from Pinterest