Setelah membeli semua furniture yang dibutuhkan, Lisa memberikan alamat apartemennya pada kurir yang akan mengantarkan barangnya. Dia juga sudah menyewa jasa cleaning service ntuk membersihkan apartemennya yang dirasa tidak cukup bersih.
"Saya sudah meminta petugas keamanan apartemen untuk menemani kalian disana." Ucap Lisa pada kurir.
Kurir itu mengangguk.
"Baik. Kami berangkat dulu."Lisa mengangguk lalu mempersilahkan kurir dan beberapa orang pergi menuju apartemennya. Sedangkan dia sendiri berencana mengunjungi kafe J-Hope.
•••
Baru saja Lisa sampai di depan pintu kafe, dia sudah ditarik masuk ke dalam oleh J-Hope.
"Hey Hoseok! Lepaskan!" Ucap Lisa sambil berusaha melepaskan pegangan tangan J-Hope.
"Sstt! Kau dan Taehyung sedang bertengkar?" Tanya J-Hope begitu mereka diruangan pribadinya.
Lisa menghela nafas dan menyingkirkan tubuh J-Hope dari hadapannya lalu duduk disofa.
"Ya, aku dan dia bertengkar. Kau sudah tau sebabnya bukan?" Tanyanya sambil menatap tajam J-Hope.J-Hope yang ditatap seperti itu tercengir(?) lalu duduk disamping Lisa.
"Aku sudah memberitahu dia untuk jujur padamu Lisa, sungguh! Dia saja yang batu tidak mau mendengar saranku."Lisa menghela nafas lagi.
"Padahal kurangku apa oppa? Aku berusaha tidak membahas Jungkook dihadapannya sejak dia bilang tidak suka. Aku tidak pernah menyusahkan dia dalam hal apapun, malah aku membantunya. Aku mengerjakan semua tugas seorang istri, melayani dia juga selalu menyiapkan yang terbaik untuknya. Tapi dia tetap saja bermain di belakang." Curhatnya pada J-Hope.Tatapan Lisa terlihat kosong, tapi J-Hope tau kalau wanita disampingnya ini mempunyai luka yang dalam.
J-Hope menghela nafas lalu mengusap bahu Lisa.
"Semua orang punya alasan untuk setiap tindakan, aku harap kalian bicara untuk menemukan jalan keluar.""Tadi aku bicara dengannya, tapi dia marah ketika aku mengucapkan nama Jungkook." Ucap Lisa.
"Aku harus bagaimana oppa?" Lirihnya kemudian tertunduk dan menangis.J-Hope tanpa bicara apapun langsung menarik Lisa ke dalam pelukannya.
"Lepaskan semuanya, menangislah jika kau ingin." Ucapnya sembari mengusap kepala wanita itu.Lisa balik memeluk J-Hope lalu menangis sesenggukan. Siapa saja yang bisa mendengarnya pasti tau bagaimana sakitnya dia.
J-Hope memeluk erat Lisa lalu ikut menangis. Cengeng memang.
"Aku tau kau wanita kuat. Hadapi dan jangan lari. Kau bisa, Lisa!" Ucapnya sambil mengusap ingus yang mulai keluar dari hidungnya dengan tangan.Lisa hanya mengangguk dan masih menangis dipelukan J-Hope.
"Oppa, terimakasih karena selalu mendengarkan keluhanku." Ucapnya.J-Hope menepuk-nepuk pelan kepala Lisa.
"Sama-sama. Eomma dan teman-teman yang lain sudah menitipkanmu padaku, jadi ini juga tugasku sebagai kakak."Lisa melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar.
"Maaf, bajumu basah.""Tak apa. Seluruh pakaianku basah juga tak apa asal kau lega." Ucap J-Hope.
Lisa tersenyum lagi.
"Kenapa dulu tidak kau saja yang jadi suamiku oppa?""Heh! Jika Taehyung dengar, dia akan salah paham dan menyangka kita juga bermain belakang. Kau mau?" Ucap J-Hope.
Lisa menggeleng.
"Baiklah baik, aku akan menjaga perkataanku mulai sekarang.""Anak baik." Ucap J-Hope sambil menepuk pelan kepala Lisa.
"Aku akan keluar sebentar untuk berganti pakaian. Okay?" Lanjutnya sambil berdiri dan berjalan menuju lemari kecil yang berisi beberapa pakaian miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me
FanfictionMasih tentang Lalisa dan Taehyung. Sequel book from 'Wait For Me'. Start : 26 Februari 2021 Finish : - Cr. all pictures from Pinterest