StayWithMe; 8. are we gonna be alright?

968 76 15
                                    

Taehyung pergi ke cafe milik J-Hope untuk bercerita pada pria itu. Ya, mereka menjadi sahabat sejak dia menikah dengan Lisa.

Jujur, Taehyung tidak ingin kehilangan Lisa juga Irene. Dia mencintai Lisa namun merasa Irene adalah tanggung jawabnya karena wanita itu tengah mengandung anaknya.

"Jadi, cerita apa yang kau bawa hari ini?" Tanya J-Hope sembari membawa sebotol wine lalu menuangkannya di gelas milik Taehyung dan miliknya. Mereka berada diruangan pribadi pria itu.

Sekedar info saja, di siang hari tempat itu adalah Cafe dan di malam hari adalah bar. Jadi, J-Hope mempunyai dua usaha ditempat yang sama. Cerdas bukan?

"Lisa mengetahui semuanya." Ucap Taehyung sembari menatap kosong pada J-Hope yang tengah meneguk wine.

J-Hope terbatuk mendengar ucapan Taehyung.
"Lalu bagaimana dengan hubungan kalian? Baik-baik saja bukan?" Ucapnya sembari menyimpan gelasnya dan menatap Taehyung.

Taehyung menggeleng.
"Aku tidak tau. Tapi semoga saja dia tidak menggugatku."

"Setelah ini, aku tidak yakin dia akan memaafkanmu." Ucap J-Hope.
"Kalau saja sejak awal kau mendengarkan aku, ajak dan tanyakan Lisa tentang kebenarannya, semuanya tidak akan serumit ini." Lanjutnya.

"Aku pikir dia tidak akan tau secepat ini. Maksudku, aku berpikir untuk memberitahunya nanti ketika Irene melahirkan." Ucap Taehyung.

"Jangan bodoh. Justru itu akan lebih menyakitkan Lisa." Ucap J-Hope.

Taehyung mengacak rambutnya.
"Lalu aku harus bagaimana?! Aku tidak ingin kehilangan Lisa!"

"Hanya 0,01% Lisa bisa memaafkanmu. Aku bahkan yakin dia akan pergi dari rumah sekarang. Kau yang lebih dulu mengenal dia, seharusnya kau yang lebih tau sikap dan sifatnya." Ucap J-Hope yang membuat Taehyung menatapnya.

"Tidak.. Lisa tidak boleh pergi!" Ucap Taehyung lalu berlari keluar dari ruangan itu menuju mobilnya.

"Semoga kau masih beruntung!" Ucap J-Hope lalu meminum wine yang tidak disentuh sama sekali oleh Taehyung.

•••

Disisi lain, Lisa sudah berhasil membeli sebuah unit apartemen yang tak jauh dari rumah sakit. Setelah menandatangani pemindahan surat milik apartemen bersama pemilik sebelumnya, dia langsung menuju ke unit apartemen yang akan menjadi tempat tinggal barunya.

Lisa masuk ke dalam unit apartemen itu yang ternyata kosong, tak ada satupun barang disana. Dia menghela nafas lalu berjalan sambil menyeret kopernya dan terduduk begitu saja didepan jendela yang menghadap ke arah pemandangan kota Seoul yang padat namun indah disaat bersamaan.
"Memulai lagi semuanya dari 0." Ucapnya sambil beberapa kali menghela nafas lelah.

Lisa menatap langit yang terlihat cerah hari ini lalu tersenyum pahit.
"Maaf Tae, tapi kita memang harus seperti ini dulu." Ucapnya lalu memalingkan wajahnya ke ruangan yang kosong.

Lisa berdecak karena melihat ruangan yang begitu lenggang lalu berdiri dan berjalan ke luar untuk membeli beberapa furniture pengisi rumah barunya. Tepat setelah dia mengunci unit apartemennya dan berbalik menuju ke lift, dia tidak sengaja melihat Irene keluar dari salah satu unit apartemen dilantai yang sama dengannya. Dia buru-buru masuk ke dalam lift dan berharap perempuan itu tidak melihatnya tadi.

Lisa bernafas lega begitu berhasil tiba di lobi apartemen tanpa bertemu dengan Irene. Tapi dalam hatinya dia masih bertanya, apa itu tempat tinggal Irene? Kalau iya, berarti Taehyung juga akan sering ke gedung apartemen ini? Jadi, percuma dia pergi dari rumah jika akhirnya bertemu juga.
"Semoga saja dia hanya bertemu temannya dan bukan tinggal disana." Ucapnya dalam hati sembari berjalan ke parkiran.

•••

Begitu Taehyung tiba di rumah, dia langsung meneriaki nama Lisa bahkan dari luar gerbang.
"Lisa!" Teriaknya sembari berusaha membuka gerbang. Setelah gerbang terbuka, dia langsung berlari.

"Lisa!" Teriaknya lagi begitu berdiri didepan pintu rumah. Dia mengambil kunci dan membuka pintu itu.

"Lalisa!!!" Teriakannya bertambah kencang ketika dia masuk ke dalam rumah dan berlari ke lantai 2, menuju kamar mereka.

"Li—" Ucapannya terhenti ketika melihat koper Lisa yang biasanya ada disamping lemari hilang.

Tatapan Taehyung langsung menuju ke lemari dan membukanya. Dia terdiam ketika melihat beberapa pakaian Lisa hilang. Dia mengambil ponselnya bermaksud menghubungi istrinya itu.

Tidak aktif, hanya itu kata yang Taehyung dengar sejak tadi. Entah sudah berapa puluh kali dia mendengar ucapan yang sama. Akhirnya dia memberanikan diri untuk menelpon Sandara. Sebenarnya dia tidak yakin Lisa pergi kesana, tapi siapa yang tau jika belum mencoba.

Panggilan pertama terhubung tapi tidak diangkat, Taehyung pikir pasti Lisa yang menyuruh Sandara untuk tidak mengangkat telpon darinya. Dia menghela nafas dan mencoba untuk yang kedua kali dan–

"Hallo." Ucap seorang wanita disebrang sana.

"Hallo, eomma?" Ucap Taehyung.

"Iya, ada apa Tae?" Tanya Sandara.

"Apa Lisa kesana?" Tanya balik Taehyung yang berharap banyak.

"Tidak, dia tidak kesini. Memangnya ada apa?"

Taehyung menghela nafasnya.
"Tidak ada apa-apa eomma. Tolong kabari aku jika Lisa mengunjungimu. Aku tutup ya?"

"Ah baiklah. Tolong jaga Lisa ya." Ucap Sandara lalu mematikan sambungan telpon itu.

Taehyung membanting ponsel lalu mengacak rambutnya dan berjalan menuju balkon. Dia menatap langit yang cerah.
"Lisa, tolong kembali." Lirihnya.

•••

Tanpa mereka sadari, mereka menatap langit diwaktu yang sama dan ucapan merekapun bersautan.



***
Sorry for typo guys!💛💜
Maaf juga baru update🙈

Minal aidzin walfaidzin semuanyaa💜💛
Maapin kalo author banyak salah ya!💐

Stay with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang