Klik
"Aku pulang" langkah kaki diiringi suara manis yang sudah sangat terbiasa didengar Sungjin setiap hari. Tentu saja, itu sang kekasih yang sedari ia tunggu. Kini dirinya terduduk di meja makan yang cukup remang, sengaja. Matanya terlalu lelah menatap lampu yang terang. Lagipula ia tidak sedang melakukan aktivitas yang membahayakan, hanya makan pepero coklat yang baru saja ia beli beberapa saat yang lalu.
"Hyung? Tumben disini?" dan kali ini sang kekasih menampakkan dirinya dari balik sekat yang membatasi antara pintu masuk dan ruang makan sekaligus dapur tempat mereka tinggal. Younghyun masih seperti biasa, rambut yang sudah mulai berantakan karena padatnya aktivitas, kaos hitam berbalut jaket jeans serta leather pants ketat yang membungkus pahanya yang sekal. Katakanlah mesum, tp otak Sungjin mulai travelling kemana-mana. Satu hal lagi yang tak terlepas dari Younghyun, segelas americano yang selalu ada digenggamannya. Saat ini hanya tersisa kurang dari setengah.
"Sengaja, menunggumu pulang" balas Sungjin sambil masih sibuk memakan cemilannya. Younghyun meletakkan gelas kopi tersebut, mencuci tangan serta wajahnya karena habis beraktivitas dari luar. Ia tau sekali, pacarnya benci hal yang kotor.
Kini Younghyun sudah duduk di kursi sebelah kekasihnya, tangannya sibuk meraih gelas kopi yang sedari tadi didiamkan, menyeruputnya dalam-dalam. Padahal itu pahit, tapi ia meminumnya bagai air putih. "Kamu ngopi terus, sehari tiga kali kaya minum obat. Bisa ga sehari aja puasa gitu?" kalimat yang selalu dilontarkan Sungjin jika mereka bertemu. Younghyun sudah hafal, tapi ia senang karena sang pacar menunjukkan perhatiannya. "Gabisa, kan kamu tau kalo ga ngopi aku kaya maung" jawaban yang sama pula yang selalu diberikan Younghyun untuk menghadapi pertanyaan seperti ini. Jangan lupakan bonus senyum manis Younghyun agar sang kekasih tidak kesal. "Tapi kamu kan bisa hidup tanpa kopi, Younghyun" Sungjin kini mencubit kecil pipi pacarnya yang gembul, gemas sekali. Rasanya ingin ia masukkan ke saku celananya. "Ga bisa ih, kayanya aku bakal lebih milih kopi daripada kamu." begitulah Younghyun, selalu jahil menggoda sang pacar. "Tapi kok kamu bisa sih hidup tanpa kopi, hyung? Padahal kan tiap hari biasanya ngopi juga" "Bisa dong, yang gabisa tu kalo hidup tanpa kamu. Tapi kadang pengen juga, jadi cium harumnya aja udah cukup" kali ini Sungjin membalas dengan godaan pula. Alhasil sebuah pukulan mendarat di pahanya yang terbalut training.
"Dalah gombal terus, EH ITU APA MAU DONG BAGIIII" Younghyun kali ini sungguh antusias saat menyadari ada sebuah kotak snack berwarna hijau terletak di meja. Ide jahil terlintas di kepala Sungjin. Ia mengambil sebatang snack panjang berbalut coklat dan kacang tersebut. "Mau? Ambil sendiri." kemudian dia menggigit sedikit pada ujungnya, menahan dengan bibirnya. Younghyun sudah dan selalu mengerti kemana ini akan berakhir. Ia mengikuti permainan Sungjin, menggigit ujung lain batang tersebut, semakin banyak sehingga semakin mengikis jarak diantara mereka.
Kini jarak keduanya semakin menipis, hidung mereka bersentuhan dengan sisa pepero yang masih ada diantara bibir keduanya. Sungjin mengambil tindakan terlebih dahulu, mengikis seluruh jarak diantara mereka hingga kini bibir keduanya bersentuhan. Hangat. Awalnya hanya sentuhan, berganti menjadi kecupan lalu lumatan-lumatan lembut. Semuanya mencurahkan kasih sayang dan ketulusan, tidak ada nafsu disana. Sungjin menyesap bibir kekasihnya, tentu saja rasa kopi sangat dominan bercampur rasa biskuit coklat yang barusan dimakan serta manis ceri dari lipbalmnya.
Merasa mulai kehabisan oksigen, keduanya mengakhiri ciuman tersebut, saling berebut oksigen. Sungjin menatap wajah Younghyun, pipi gembilnya kini memerah. Padahal mereka sudah sering melakukannya, malah lebih dari itu, tapi tetap saja kekasihnya malu-malu. Ah Tuhan, sungguh gemas sekali. "Kan hyung ga perlu susah-susah minum kopi, gini aja udah berasa kopinya" "Hyung tumben makan gituan?" Younghyun masih malu, cepat-cepat ia mengalihkan pembicaraan. "Kan hari ini 11.11, pepero day. Mau lagi?" "M-mau apa..." Younghyun terbata, jelas ia masih malu namun otaknya berpikir yang lain. "Peperonya, atau mau yg lain?" Sungjin tidak dapat menahan senyum melihat kekasihnya yang sungguh menggemaskan. Sungguh beruntung dirinya. "Hyung..."
-fin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Never Ending: Kumpulan Sungbri Oneshoot🔞
FanfictionKumpulan oneshoot Sungbri, di upload melalui akun twitter @lakoona. Read by your own risk, happy reading!🔞🔞