Halusinasi hipnagogik adalah halusinasi yang terjadi saat seseorang sedang terlelap. Sensasi seperti suara, visual, rasa, hingga aroma terasa nyata meskipun sebenarnya tidak ada.
Apakah kalian pernah mendengar atau bahkan merasakan bahwa sangat sulit dalam membedakan antara mimpi dan kenyataan? Jika ya, berarti kita senasib. Aku sangat sulit dalam membedakan hal tersebut. Awalnya, aku tersadar saat sekolah. Aku pernah bersikeras sudah mengerjakan tugas kelompok pada malam hari dan sudah mengirimkannya via email kepada temanku. Namun pada pagi harinya, teman kelompokku yang lain langsung mencaci maki diriku karena tidak mengerjakan bagianku. Tentu saja hal tersebut menimbulkan perdebatan. Lalu akhirnya aku tersadar bahwa aku mengerjakannya hanya dalam mimpi.
Terdengar menyulitkan dan menyebalkan bukan? Awalnya aku berpikir seperti itu, namun sekarang aku sudah terbiasa bahkan aku dapat mengontrol mimpiku! Orang-orang menyebutnya Lucid Dream bukan? Entahlah, kurang lebih seperti itu. Setidaknya, aku dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat kulakukan dalam hidupku di mimpi. Walau terkadang membingungkan, namun asik juga.
Langit cerah, hariku indah walau tidak terlalu indah. Hari ini hari gajianku, lebih tepatnya gaji pertama setelah aku menjadi pengacara -pengangguran banyak acara- selama 7 bulan pasca lulus. Aku mendapatkan pekerjaan di salah satu kantor konsultan di tengah kota. Satu hal lagi yang aku suka, kantor ini dekat dengan kos-an Wonpil. Jaraknya dapat ditempuh 5 menit dengan berjalan kaki, sangat dekat bukan. Aku cukup sering mampir ke kosan sahabatku sejak kami SMA ini, mungkin seminggu dapat 3-4 kali. Kamarnya cukup luas, 3x5 meter dilengkapi dengan AC dan kasur yang empuk serta kulkas. Ia juga menerimaku seperti kakaknya sendiri. Akupun cukup tau diri untuk mengisi kulkasnya dengan beberapa jenis minuman serta camilan ataupun makanan beku.
Entah karena terlalu sering atau bagaimana, aku bahkan memimpikan kosan Wonpil ini. Aneh bukan? Seperti semalam, aku yakin bahwa aku sedang bermimpi. Walau terkadang sulit membedakan, namun aku sudah cukup terbiasa dan mulai terbiasa untuk menanggapi situasi seperti ini.
Dalam mimpiku, aku pulang kantor pada saat matahari masih bersinar cerah. Mungkin sekitar pukul empat sore, hal yang hampir tidak mungkin mengingat selama ini aku pulang selalu saat langit sudah gelap. Tapi namanya juga mimpi kan. Seperti yang kalian duga, bahkan dalam mimpiku aku akan mengunjungi kosan Wonpil. Aku memasuki kamarnya bahkan tanpa permisi, dia sedang rebahan dengan laptop di pangkuannya mengetikkan beberapa huruf untuk skripsinya.
Kebetulan pintu kamar sebelah kamar Wonpil sedikit terbuka. Karena rasa ingin tau, aku mengintip sedikit dan melihat wajah yang cukup familiar.
...kak Sungjin?
Aku mengalihkan pandanganku lalu masuk ke kamar Wonpil seperti biasa. Aku merebahkan diri di karpet bulunya yang sudah penuh dengan debu. Walau sebenarnya apartemenku sendiri lebih besar dan terawat dari sini, namun entah kenapa rasanya lebih nyaman disini. Apakah mungkin karena aku kesepian? Atau karena Wonpil juga teman baikku sekaligus sahabat pacarku, Dowoon. Oh iya, sebenarnya aku memiliki pacar, namun karena ia selalu sibuk dengan urusan kuliah dan pekerjaan freelancenya, aku rasanya seperti seorang jomblo.
Karena cukup penasaran dengan teman sebelah kamar Wonpil, aku menanyakan beberapa hal padanya, namun jawaban yang ku jawab adalah nihil. Wonpil hanya bilang jika teman sebelah kamarnya seorang mahasiswa kedokteran, sepertinya sekarang sedang koas deh jadi tidak banyak waktu serta tidak pernah berpapasan dengannya. Yang ia dengar hanyalah suara pintu yang dibuka dan dikunci, selebihnya tidak ada. Jika aku pikir, kak Sungjin juga seorang mahasiswa kedokteran yang pasti sekarang sedang koas. Ah sudahlah pikiranku mulai kemana-mana.
Beberapa saat rebahan dan bersantai, aku memutuskan untuk buang air kecil. Meskipun mimpi, hasrat untuk buang air tetap ada. Walau terlihat bagus, tetap saja toilet berada di luar kamar. Bukan tidak tersedia, hanya saja Wonpil memang sengaja memilih kamar tanpa kamar mandi karena malas untuk membersihkannya. Ia lebih memilih untuk antri mandi pada pagi hari dibanding harus menyikat kamar mandi. Itu adalah hal keramat baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Never Ending: Kumpulan Sungbri Oneshoot🔞
FanficKumpulan oneshoot Sungbri, di upload melalui akun twitter @lakoona. Read by your own risk, happy reading!🔞🔞