3. Jeno

12 1 0
                                    

Masa SMA, waktu dimana kita hanya perlu belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus

Tapi aku terjebak dalam situasi ini lagi
Saat aku pulang aku berharap keesokan harinya akan berubah namun sialnya ternyata tidak

Setiap bergantinya hari
Lagi dan lagi
Aku berada di antara para pembully ini

Wowww, bukan aku
Bukan aku yang mereka bully
Tapi nerd yang satu itu











Tawa mereka menggema sepenjuru kantin
Mereka menertawakan si nerd yang mau mau saja ditindas, seharusnya dia bisa balas melawan tapi sayang, dia hanya diam

"Hei nerd sini ku bantu"

Tolak itu bodoh, si Frey sialan itu hanya berpura-pura
Hahhh tak kusangka dia benar-benar bodoh

"Upsi aku takut tanganku kotor karena menolongmu nerd, jadi bangun sendiri saja yhaa"

Sekali lagi, mereka tertawa karena hal menjijikkan ini
Mereka memang keterlaluan dalam masalah membully
Well, meskipun begitu aku masih berteman dengan mereka tapi aku tetap tidak membenarkan tingkah mereka ini

Kenapa mereka membully dan superior ?
Alasannya klasik
Mereka lahir dengan bergelimang harta tapi kurang dengan kasih sayang keluarga





"Oi, kamu ga mau coba apa, seru lohh"
Sengol Niel padaku

"Buang buang waktu"

"Udahlah Niel, jangan ganggu Cinderella kita ini nanti kalau dia berubah jadi RAORRR bagaimana"

"Sialan kau Rio"
Ucapku kesal

Seberapa keras mereka membujukku untuk melakukan itu aku akan tetap berkata tidak
Aku tidak ingin berbahagia atas dasar penderitaan

Sial, kenapa dia masih tetap berdiri disini seharusnya dia langsung pergi saja
Keadaannya yang mengenaskan
Bajunya basah, ada beberapa memar di lengannya, dan aku yakin sikunya pasti terluka saat terjatuh karena keusilan Niel

"Hei nerd, siapa namamu ?"

"Kenapa kau harus tau namanya ?, Nerd lebih bagus untuknya"

"Diamlah Rio"

Dia menatapku dengan sungkan, seperti memastikan apa benar aku ingin tau namanya

"Apa kau tidak ada nama ?"

"J-Jeno, namaku Jeno"

"Oke Jeno, bisakah kau enyah dari sini ?, Karena kau merusak selera makanku"

"Hahahaha, pergilah nerd dan jangan terlalu percaya diri"
Ucap Frey

Akhirnya dia benar-benar pergi, kenapa susah sekali untuk membuatnya pergi




















Seharusnya ini jam mata pelajaran kimia tapi untunglah mereka lebih suka dengan rapat daripada mengajar
Hahhh waktu yang tepat untuk tidur, tidur di meja dengan tangan sebagai bantal memang yang terbaik

Tunggu, si nerd kemana ?
Kenapa mejanya kosong ?

"Frey, si nerd kemana ?"

"Mana ku tahu, kenapa kau bertanya tentang dia ? Seperti tidak ada hal menarik lainnya"

"Kalau dia pingsan karena tingkah kalian tadi bagaimana ?"

"Siapa yang peduli ?, Sudahlah jangan pikirkan dia"

Apa dia benar-benar pingsan ?
Tapi tadi yang terbentur hanya sikunya bukan kepalanya itu
Apa dia ke rooftop ?
Aku sering melihat dia ke rooftop, apa aku harus ke sana ?

RANDOM STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang