Eunwoo (part 2)

6 0 0
                                    

Eunwoo prov

Lama termenung dan memikirkan perkataannya, seperti ada yang janggal
Dia bilang ingin segera pergi tidur tapi mengapa perasaanku tidak enak begini
"Kenapa aneh sekali"
"Dia seperti mengucapkan kata-kata perpisahan"

Apa mungkin hanya perasaanku saja ?
Memangnya dia mau pergi kemana, dia hanya pergi ke ranjangnya dan ke dunia mimpi

"Eunwoo"

"Luna ?"

"Iya, apa kau amnesia ?"

"Aku kan hanya memastikan"
"Kau memang sama dengan dia, sarkas sekali"

"Oh yaa ngomong-ngomong tadi dia aneh sekali, dia mengucapkan terimakasih dan bilang akan segera pulang dan tidur panjang"

"Siapa ?"

"Tentu saja belahan jiwamu itu"

Aku terdiam sejenak
Kenapa dia mengatakan hal yang sama pada ku ?

Tanpa memberitahu Luna aku langsung berlari keluar dan berharap semuanya tidak terjadi

"Jangan lakukan hal bodoh, aku mohon"
Lirihku


Setelah sampai didepan rumahnya aku keluar dari mobil dan menggedor pintu, tidak peduli jika ada yang protes karena mobilku menghalangi jalan mereka

Akhirnya pintu dibuka, tanpa menjelaskan kedatanganku aku berlari masuk kedalam rumah dengan dikejar 2 penjaga
Saat di dalam aku melihat bibi yang selalu menyambut ku dengan ramah saat berkunjung

"Bibi, dimana dia ?"
Tanyaku terengah-engah setelah berlari

"Eunwoo, kau kenapa ? Ada apa, nak ?"

"Bibi, tolong jawab aku. Dia sudah pulangkan ? Dimana dia ?"

"Nona ? Dia ada di kamarnya, ada apa ?"

"Maaf tuan tapi anda tidak bisa langsung asal masuk saja seperti ini"
Ucap petugas yang mengejarku

Ck, siapa yang peduli tentang buku tamu kalian
Aku langsung lari ke lantai atas dan menuju kamarnya

Aku sampai di depan pintu kamarnya, pintu besar berwarna putih ini
Aku coba membukanya tapi terkunci, aku berusaha mendobraknya namun sia-sia saja pintu ini terlalu kokoh

"Nak, katakan ada apa sebenarnya ?"
"Maaf tuan, anda tidak bisa seperti ini"

"AKU TIDAK PEDULI DENGAN BUKU TAMU KALIAN"
"BUKU TAMU SIALAN ITU TIDAK ADA APA-APANYA DENGAN NYAWANYA"

"Ini ambillah, pakai kunci cadangan ini jika kau mendobraknya kau hanya akan melukai dirimu sendiri"
Tutur bibi dengan lembut

"Terimakasih bibi"

Kamarnya sepi
Aku melihat jendela terbuka dan tasnya tergeletak di meja
Jantungku berdebar ketika mendekat ke ranjang aku harap dia hanya bercanda dengan kata tidur panjang itu

"Hei, bangunlah"
Ucapku lirih sambil mengguncang pelan tubuhnya

Kenapa dia diam saja ?
Seperti damai sekali
Ada apa denganmu sebenarnya ?

"Hai, aku mohon bukalah matamu"
"Kenapa kau diam saja ?"
"Tadi kau baru saja mengobrol denganku di cafetaria"

Kenapa dia tidak bangun juga ??
Aku menoleh ke arah bibi dan 2 penjaga tadi
Berharap mereka memiliki jawaban atas semua hal ini

"Bibi, dia kenapa ? tolong jelaskan padaku"
"K kenapa aku tidak bisa mendengar deru nafasnya, bagaimana ini, Bibi?"

"Baru beberapa menit yang lalu nona tertidur. Sebenernya apa yang kau pikirkan, Nak!!"
Bibi mendekat dengan ragu dan mengecek detak nadinya

Tiba-tiba saja bibi berteriak dan jatuh terduduk dengan lemas



Aku tidak percaya semua ini
Dia benar-benar melakukannya
Apa kau selelah itu sehingga memutuskan untuk mengakhiri semua ?
Saat ini banyak polisi yang memeriksa kamarnya dan aku hanya bisa mematung di luar, memandang kosong kearah pintu kamarnya
Bibi terus terisak disebelahku, hatinya pasti hancur
Gadis yang sudah dia besarkan dari kecil dan sudah ia anggap sebagai anak sendiri kini memilih untuk pergi meninggalkan semuanya

Salah satu polisi mendekat
"Kalian kenal dengan eunwoo"

"Itu saya"
Jawabku

"Korban meninggalkan surat untuk anda, bacalah"





Jangan menangis saat mengetahui semuanya, kau pernah hidup tanpaku sebelumnya, jadi cobalah untuk kembali menjalani hidup tanpa namaku, seharusnya itu bisa kau lakukan.

Maaf karena aku terlalu lemah, aku terlalu lelah dengan harapan dan realita. Aku memilih untuk mengakhirinya, mungkin terlihat pengecut tapi percayalah aku dalam kedamaian sekarang.

Aku terlalu malu untuk meminta maaf padamu secara langsung bahkan di kehidupan selanjutnya nanti, tolong jangan benci aku untuk itu.

Alasanku untuk selalu menolak mu adalah karena aku tidak mau membuatmu kecewa karena diakhirnya aku memilih untuk menyerah akan segalanya.

Maaf untuk segalanya
Aku mencintaimu
Your beloved one









Hatiku tersayat membaca ini
Seharusnya kau genggam tanganku
Seharusnya kau menggapai harapan bersamaku
Seharusnya semuanya tidak berakhir begini

Jika
Jika saja kau genggam tanganku sekali saja
Jika saja kau terima hatiku untuk sesaat
Kau pasti masih berada di sampingku sekarang

Kenapa kau egois sekali ?
Kau meninggalkan orang yang menyayangimu sendiri disini
Andai aku lebih berusaha memahami mu lebih dalam lagi
Dan kini semuanya hanya menjadi andai dan jika











END

RANDOM STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang