Author P.O.V
Kemudian pria bertopi itu melepaskan topinya.
Yang tak lain ia adalah seorang kiper berjulukan S.G.G.K Japan.
Siapa lagi jika bukan pria berkarisma yang ia merupakan anak dari keluarga konglomerat, yaitu Genzo Wakabayashi?------------------
"Wakabayashi.." Tsubasa berdiri dari duduknya berdiri dihadapan pria itu.Pria tersebut mengenakan topinya kembali, kemudian ia merangkul pundak Tsubasa.
"Bagaimana kabarmu?" Tanyanya dengan akrab."Baik,kau sendiri?" Jawab Tsubasa dengan senyuman nya yang menghias wajahnya.
"Baik. Rupanya kau juga ada di sini.." ucapnya melepaskan rangkulannya pada Tsubasa. Lalu tersenyum pada Sanae.
"Kapan kau kembali?" Sambungnya kemudian ia terduduk di bangku panjang tempat Tsubasa dan Sanae duduk.
"Kemarin pagi.. kau juga sedang berlibur?" Pria itu tampak mengangguk. Kemudian Tsubasa ikut duduk disisinya. Sedangkan Sanae,ia tetap berdiri di sebelah Tsubasa.
Kemudian pria bernama Wakabayashi itu membuka kaleng minuman yang ia genggam yang berisikan minuman mengandung soda.
Ctak!
Psshh..Kemudian ia meneguk minuman yang ada di dalam kaleng tersebut. Tampak gagah dan sexy ketika ia meneguknya. Membuat para wanita terpana melihatnya.
"Tak disangka,kita akan satu tim kembali dari sekian lamanya.." ucapnya menatap jalanan taman dihadapan nya. Tetap bersifat cool seperti biasanya.
"Hm! Aku telah menanti semua ini..kita harus berkerja keras." Tsubasa mengucapkan kalimat itu dengan penuh semangat. Kemudian Wakabayashi tersenyum menyeringai.
"Lalu, Misaki? Apakah dia sudah kembali? Dan yang lain?" Tanya Tsubasa menatap seseorang disisinya. Menanyakan rekan setimnya dan seseorang yang sudah lama ia tak bertemu dengan nya, pasangan emasnya yang selama ini hanya bertemu sekali setelah Misaki pindah ke Prancis saat dan tak sengaja berpapasan di bandara ketika ia akan menuju Spanyol.
Wakabayashi menyandarkan tubuhnya pada kursi, menatap pepohonan yang ada di sekitar taman.
"Aku tak tahu,karena baru beberapa hari ini kembali ke Jepang" ucapnya kemudian ia menatap jam tangan miliknya. Kemudian ia menghembuskan nafasnya pelan.
"Ada apa?" Tanya Tsubasa ketika melihat ekspresi wajah temannya yang seketika berubah saat melihat jam yang melingkar pada tangannya.
"Bukan apa-apa,hanya saja ayah menyuruh ku untuk cepat pulang. Kalau begitu aku pamit, Tsubasa, Sanae.." pamit Wakabayashi berdiri dari duduknya kemudian mengulas senyumannya. Lalu berlalu dari tempat itu.
Keadaan pun kembali hening.
Tsubasa menatap Sanae yang berdiri disisinya menatap kepergian Wakabayashi.Tangan kanannya meraih lengan Sanae,dan di pegang olehnya. Membuat empunya menolehkan pandangannya menatap wajah Tsubasa.
Tsubasa bangkit dari duduknya, "apakah kau ingin mencicipi jajanan disekitar sini?" Tanyanya sembari menatap pedagang-pedagang di sekitar taman.
Sanae hanya mengangguk, kemudian ia melihat tautannya yang masih bertahan seperti tadi. Ia tersenyum malu.
"Ayo.."
Tsubasa menggandeng tangan Sanae dan berjalan bersamanya selayaknya sepasang kekasih yang tengah melakukan kencan mereka.
.
.
.
.
.
.
Malam harinya..Seorang gadis membaringkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya. Menatap langit-langit kamarnya. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu,entah apa yang sedang ia pikirkan sekarang.
Semburat merah dipipinya muncul,ia tersenyum-senyum sendiri seperti orang yang sedang mabuk cinta.
Kemudian ia menatap jaket yang terletak di belakang pintu kamarnya, mengingatkannya pada hal-hal yang tadi ia lakukan bersama Tsubasa yang membuat nya terus merasa berdebar hingga saat ini.
Flashback on..
Wangi aroma Crepe yang tengah dipanggang di atas kompor oleh seorang pedagang membuat Sanae memejamkan kedua matanya,mencium aroma makanan itu dari jauh.
Sudah lama ia tak membeli jajanan-jajanan di sekitar karena terlalu sibuk mengurus pekerjaannya. Ia mendengar suara seseorang berjalan mendekati nya,lalu dengan cepat ia membuka kedua matanya.
Seorang pria terduduk disisinya dengan membawakan dua Crepe hangat di tangannya. "Hmm.." Pria itu memberikan sebuah Crepe kepada Sanae,Sanae pun menerimanya dengan senang hati.
Satu kunyahan membuat nya ingin lagi dan lagi memakan Crepe nya sampai habis. Pria disisinya hanya terkekeh pelan melihat kekasihnya yang menikmati makanan itu. Siapa lagi jika bukan Tsubasa?
Tsubasa mendekatkan wajahnya pada Sanae,menempelkan ibu jarinya di sudut bibir Sanae. Kemudian mengusap sisa coklat yang menempel padanya. Sanae yang melihatnya tersentak kaget.
"Apa segitu enaknya sampai kau sangat menikmati nya?" Tanya Tsubasa dengan jarak yang cukup dekat dengan wajah Sanae. Tsubasa menjauhkan wajahnya, kemudian menatap wajah cantik yang dimiliki oleh kekasihnya.
Sanae mengangguk pelan sembari mengembangkan senyumannya.
"Apakah terlihat memalukan?" Gerutu Sanae dalam hati."Apakah aku boleh mencicipi nya?" Ucap Tsubasa sembari tersenyum menatap wajah blushing Sanae.
Sanae mengangguk dan memberikan Crepe miliknya pada Tsubasa. Namun,ia tidak menerima Crepe milik Sanae.
"Ukh..kenapa tidak kau ambil,Tsubasa.." Ucap Sanae membatin melihat Tsubasa tak kunjung menerima Crepe miliknya.Kemudian ia mendongakkan wajahnya menatap Tsubasa.
Cup.
Satu kecupan manis mendarat di bibir peach milik Sanae.
"Itu lebih manis menurutku.." Ucap Tsubasa diakhir kegiatan nya membuat wajah Sanae memanas dan memerah sempurna.
Tsubasa meletakkan jarinya pada bibir tipisnya,meruntuki apa yang baru saja ia perbuat. Apalagi ini di depan umum. Sungguh ini membuatnya merasa sangat malu.
Keduanya terdiam terhempas pada pemikirannya masing-masing.
Sementara penjual Crepe terkekeh melihat tingkah sepasang kekasih itu.
"Dasar anak muda jaman sekarang.."
.
.
.
Sore itu, angin bertiup dengan kencang membuat seorang gadis bersurai dengan panjang sebahu memeluk dirinya sendiri guna untuk menghangatkan tubuh.Grep.
"Pakailah ini.." Jaket berwarna merah telah berada di tubuhnya. Ia menatap pria disisinya itu dengan tatapan sendu.
"Pakai saja,nanti kau kedinginan.." Ucap Sanae menatap wajah Tsubasa yang tengah menatapnya.
"Tidak,kau saja.."
Tsubasa menarik Sanae agar lebih dekat dengannya. Lalu ia menggenggam tangan Sanae,berjalan bersamanya mengitari taman. Menikmati sore hari yang indah di kencan pertama mereka.Flashback off..
Sanae mengambil bantalnya yang ada disisinya, menutup wajah merahnya dengan bantal.
Hari ini sangat menyenangkan, hari yang mendebarkan..
xxxxx
Jangan lupa untuk klik bintang dibawah.
Jika ada kesalahan mohon dimaklumi dan bisa memberikan saran pada kolom komen..Terimakasih ♥️

KAMU SEDANG MEMBACA
Captain Tsubasa
RomansaSinopsis •••••••••••••• Perjuangan pemain timnas Jepang demi merebut kemenangan untuk negara mereka yang tercinta. Terus berlari di atas rumput hijau menggiring bola hingga menerobos gawang lawan itu bukanlah hal yang mudah. Pertahanan dinding lawa...