(terbit setiap 5 Chapter sekali)
Author P.O.V
Jaman dahulu dimasa kehidupan kerajaan..
Hiduplah seorang gadis cantik bersurai rose keunguan sepinggang disebuah kastil tua yang keberadaannya jauh dari kehidupan masyarakat kerajaan. Ia selalu ditemani oleh kucing manis berbulu putih miliknya.
Bukan sekedar kucing biasa,kucing tersebut dapat berbicara dan memiliki hati selayaknya manusia. Tetapi ia hanya dapat berbicara pada gadis yang merupakan pemilik dari kucing berbulu putih itu.
Karena,sang gadis memiliki sebuah kalung permata ajaib yang membuat nya dapat berbicara kepada hewan.
-------------------------------Suatu hari,dimalam hari..
Semilir angin malam berhembus mengenai surai rose keunguan milik seorang gadis yang tengah berdiri di balkon kamarnya menatap bintang yang berkelap-kelip menghiasi langit malam yang indah. Cahaya rembulan menerangi langit malam yang gelap.Ia menatap bintang-bintang dilangit sembari mengulas senyuman indahnya pada bibir peach miliknya. Semburat merah dipipinya muncul. Membuat kucing berbulu putih disisinya menatapnya bingung.
"Yayoi...Aku selalu bermimpi bintang yang paling terang itu adalah seorang pria." Ucap gadis itu kepada kucing putih disisinya dengan kedua maniknya yang masih menatap salah satu bintang yang paling terang daripada yang lain.
"Hm?maksudmu?"
Kucing berbulu putih itu bernama Yayoi. Ia tengah menatap bintang yang paling terang yang dimaksud oleh gadis disisinya."Bintang itu adalah seorang pria yang sangat tampan,ia seperti malaikat, memiliki sayap indah yang besar. Dia menyelamatkan ku dari kastil tua ini. Mengulur kan tangannya membawa ku terbang bersamanya. Membawa ku untuk pergi keluar dari penjara ini, membebaskan ku pergi dari tempat ini." Jelasnya pada kucing berbulu putih disisinya. Gadis itu tetap memandang bintang yang ia maksud tersebut.
Kucing itu hanya diam,tidak berkomentar apapun mengenai seseorang yang tengah mengajak nya berbicara.
"Aku ingin keluar dari kastil ini" sambung nya kembali dengan kedua matanya yang berbinar,dan bibirnya yang membentuk lengkungan tipis keatas, tersenyum.
Mendengar ucapan gadis itu,sontak membuat kucing itu terkejut. Melihat kalung permata yang digunakan oleh gadis itu bersinar, melambangkan bahwa gadis bersurai sepinggang tersebut serius pada ucapannya.
Gadis tersebut menolehkan pandangannya kepada kucing berbulu putih disisinya, "apakah kau mau membantu ku untuk keluar dari kastil ini?"
Kucing itu memalingkan wajahnya dari gadis itu,menatap langit malam yang dipenuhi oleh cahaya rembulan yang terang dan kemerlip bintang yang berhamburan.
"Aku tak yakin" jawabnya singkat.
Wajah gadis itu berubah menjadi suram ketika ia mendengar jawaban teman satu-satunya yang ia miliki. Kalung permata yang digunakan gadis itu meredup, menandakan bahwa gadis itu tak lagi memiliki harapan pasti.Melihat ekspresi wajah gadis disisinya,kucing itu ikut bersedih. Ia juga sangat ingin melihat dunia luar yang selama ini dinantikan oleh gadis itu dan dirinya.
"Sebaiknya kau tidur, Sanae. sebelum bibimu tahu kalau sekarang kau belum juga tidur. Pasti dia akan marah. Kau tahu kan bagaimana sifat bibimu?"
Gadis bersurai rose keunguan dengan panjang sepinggang tersebut bernama Sanae.
Gadis itu hanya mengangguk lesu. Kemudian ia beranjak dari tempatnya dan menutup pintu balkon rapat.
.
.
.
.
.
.
Sanae P.O.V
Sekarang aku tengah berada di balkon kamarku. Menatap bintang yang berkelap-kelip menghiasi langit malam. Tiba-tiba salah satu bintang yang paling terang turun mendekati ku.Bintang itu tampak indah seperti permata,dengan ragu-ragu aku menyentuh permukaan bintang tersebut. Keluarlah cahaya yang sangat menyilaukan dari bintang itu. Tak kuasa untuk menatap, aku menutup mataku dengan kedua tangan ku.
Saat dirasa cukup tidak menyilaukan mata,aku membuka sedikit demi sedikit mataku. Dan yang kulihat, nihil. Tidak ada apapun dihadapan ku. Aku mencari-cari bintang tadi tetapi tiada. Aku menyerah untuk tetap mencari keberadaan bintang tadi. Aku menghadap kan pandangan ku kebelakang.
Tiba-tiba terdapat seorang pria bersayap besar yang permukaan sayapnya lembut dan berkelap-kelip seperti bintang yang tadi kulihat. Pria itu tersenyum menatap ku,dia sangat tampan.
Ia mengulurkan tangan kekar nya padaku, kemudian berkata, "kemarilah..keluarlah dari tempat ini dan lihat lah dunia luar.."
Tanpa ragu,aku langsung menggapai tangannya dan terbang bersamanya. Dunia luar benar-benar indah..
Sanae P.O.V end
Author P.O.V
Tok!tok!
Terdengar suara ketukan dengan keras.
"Sanae! Sedang apa kau!!" Teriak seseorang dengan keras, membangunkan seorang gadis yang tengah tertidur dengan pulas. Gadis itu terlonjak kaget, kemudian langsung beranjak dari tidurnya menghampiri seseorang yang meneriakkan namanya.Sanae menunduk takut, menghadap seorang wanita paruh baya dihadapan nya.
"Tetap dirumah,aku akan pergi. Ingat,jangan sampai kau berani melangkahkan kaki keluar dari tempat ini" Ucap wanita paruh baya tersebut, kemudian meninggalkan gadis yang tengah tertunduk itu.
.
.
Gadis bernama Sanae itu tengah duduk di kursi perpustakaan didalam kastil bersama dengan kucing berbulu putih yang kucing tersebut adalah teman satu-satunya yang ia miliki.Banyak tumpukan-tumpukan buku diatas meja yang telah ia baca. Ia menyandarkan tubuhnya kekursi. Menghembuskan nafasnya panjang. Menatap buku-buku yang tertata rapi pada rak-rak buku.
"Yayoi,aku bosan" keluhnya dengan tatapan kosong. Meletakkan buku yang telah ia baca diatas meja dihadapannya.
Yayoi, kucing berbulu putih itu tampak mengerti apa yang dimaksud oleh gadis itu. "Apa semalam kau bermimpi yang sama seperti biasanya lagi?"
Gadis itu mengangguki ucapan kucing berbulu putih disisinya itu. "Aku ingin keluar, sebentar saja.." ucap gadis itu sembari menghembuskan nafas panjang nya kembali.
Kemudian gadis itu berdiri dari duduknya,dan berjalan mengambil sebuah jubah dengan ukuran besar berwarna hitam dan mengenakannya.
"Kau akan pergi kemana?" Tanya kucing tersebut menghampiri gadis itu.
"Kau ikut denganku" gadis itu mengangkat kucing bernama Yayoi lalu menggendong nya.
.
.
.
.
Gadis itu membuka dedaunan yang menutupi pintu gerbang kastil tua yang ia tempati.
Dari luar,tampak seperti daun-daun yang menempel pada batu.
"Ternyata pandai juga dia menutupi semua ini" gumamnya dalam hati."Tetapi..aku tak yakin kita akan baik-baik saja,Sanae.." kucing itu merasa khawatir karena suatu keinginan tuannya yang ingin keluar dari kastil. Karena ini pertama kalinya mereka keluar dari tempat itu.
"Kita pasti akan baik-baik saja. Percayalah padaku" gadis itu mencoba meyakinkan kucing miliknya sembari membelai lembut bulu putih Yayoi. Kemudian gadis itu tersenyum melihat pemandangan yang ada dihadapannya.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
"Teryata dunia luar benar-benar indah seperti apa yang ku bayangkan"xxxxx
Bersambung..•••••
Halo, Minna-san..
Kali ini aku membuat Chapter Special. Setiap 5 Chapter sekali,akan ada Chapter Special.
Cerita ini berbeda dengan cerita yang sebelumnya ya..
Bukan lanjutan dari cerita sebelumnya..
Jika ada kesamaan cerita atau yang lainnya,mohon dimaklumi.Kelanjutan dari cerita ini akan datang setelah 5 Chapter nanti.
Smoga kalian menikmati cerita ini.Jangan lupa tinggalkan vote and komen♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain Tsubasa
RomantizmSinopsis •••••••••••••• Perjuangan pemain timnas Jepang demi merebut kemenangan untuk negara mereka yang tercinta. Terus berlari di atas rumput hijau menggiring bola hingga menerobos gawang lawan itu bukanlah hal yang mudah. Pertahanan dinding lawa...