Enam

431 18 0
                                    

"Kau akan pergi ke pesta yang diadakan Rachel?" Crystin bertanya padaku.

Aku benci pesta, aku benci acara yang mengharuskan membawa pasangan. Sebenarnya tidak membawa pasangan juga tidak masalah. Hanya saja kau harus siap dengan mulut teman-temanmu yang menanyakan dimana pasanganmu.

"Entahlah." Aku menjawab malas-malasan.

"Ayolah, rachel pasti senang bertemu denganmu. Dia kan akan bertunangan. Ayo kita datang." Crystin mulai memaksa.

"Kau saja. Kau kan akan pergi dengan Bob."

"Iya, tapi akan tambah seru kalau kau ikut."

Dia tidak pernah ada diposisiku. Jika ada penyewaan lelaki, aku akan menyewanya untuk malam ini saja.

"Kau ikut yah." Ia memelas.

Oh tuhan, tolong aku.

***

Aku mengamati diriku lagi dicermin. Gaun putih ini terlihat sangat sederhana dengan panjang diatas lututku. Aku memilih sepatu warna biru agar sedikit memberi warna. Rambutku aku biarkan tergerai.

Terdengar bunyi klakson, tanda bahwa crystin dan bob menjemputku. Aku menyambar tas kecil berwarna biru juga dan berlari menuju mobil bob. Ayah dan ibuku malam ini sedang makan diluar.

"Hai." Sapaku pada mereka. Dan mobil berjalan menuju hotel mewah acara pertunangan rachel.

"Selamat atas pertunanganmu." Kataku pada rachel.

"Terima kasih, lena. Kau datang dengan siapa?" Tanyanya.

Aku sendiri, tolong jangan ingatkan aku tidak memiliki pasangan.

Crystin melirikku, aku tahu dia memberikan tanda. Aku hanya mengangkat bahuku.

"Rachel." Seseorang memanggilnya. Ia segera pergi meninggalkanku.

"Oh, kalian nikmatilah pestanya. Aku harus pergi."

Terima kasih tuhan.

Crystin dan bob pergi untuk menyapa beberapa teman bob. Aku berjalan mengitari ballroom dan mengambil segelas sampanye.

Aku duduk dibangku kosong ketika seorang lelaki menyapaku.

"Kau helena kan?" Tanya lelaki itu.

Aku mengerjap "oh, ryan."

Ia mengamatiku dan aku merasa tidak nyaman.

"Kau sendiri? Boleh aku duduk disini?"

"Tentu." Jawabku.

Ia mengenaliku dan ia terlihat lumayan tampan walaupun penampilannya berantakan. Tapi ia tidak memuji penampilanku setelah memperhatikan aku. Apakah penampilanku malam ini buruk?

"Kau teman rachel atau...."

"Aku teman billy, tunangan rachel." Jawabnya.

"Kau datang sendiri?" Tanya ryan padaku.

Oh tuhan, apa tidak ada pertanyaan lain.

"Aku datang dengan temanku. Tapi entahlah dimana mereka. Kau datang sendiri?"

"Mm-hmm."

Dia banyak diam sekali dan mengutak atik ponselnya. Musik swing terdengar di ballroom hotel. Rachel dan tunangannya sedang berdansa. Diikuti oleh beberapa tamu yang hadir. Aku benci melihat orang yang berdansa.

"Mau berdansa?" Tanya ryan menatapku.

"Tidak, aku tidak bisa berdansa." Jawabku.

"Aku bisa mengajarimu." Ia tersenyum.

Me and My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang