Hari-hari aku lewati dengan hal-hal yang biasa aku lakukan. Mengajar, diam dikamar, nonton tv. Begitu setiap hari. Kecuali memang debby dirumah. Kemarin debby mengajakku untuk makan malam diluar dengan teman tom. Aku tau ini acara perjodohan itu. Tapi aku sangat tidak tertarik. Ibu langsung memelototiku ketika aku menolak tawaran debby. Jadi disinilah aku. Didepan sebuah restaurant yang lumayan terkenal. Aku memperbaiki letak little black dressku, sebelum masuk kedalam. Seorang pelayan mempersilahkan aku masuk dan mengambil mantelku.
Aku berjalan menuju meja yang sudah dipesan debby. Aku melihatnya melambaikan tangan padaku. Ia mengenakan gaun berlengan panjang berwarna biru. Dia bilang tom tidak suka kalau pakaiannya terbuka. Tom disampingnya hanya menggunakan kemeja putih yang digulung sampai lengannya. Ia sangat tampan. Sejujurnya aku akan dengan mudah jatuh cinta padanya jika saja ia bukan suami debby.
"Hallo." Aku mencium pipi debby dan tom. Dan duduk di sebelah debby.
"Aku sudah memesankan makanan untuk kita. Apa tidak masalah?" Tanya debby.
"Tidak apa-apa." Aku menyadari kalau lelaki itu belum datang.
"Ryan bilang akan segera datang."
Oh namanya Ryan.
Akan lebih baik kalau dia tidak datang.
"Oh itu dia datang." Kata tom sambil melambaikan tangan pada lelaki tinggi yang mengenakan setelan jas berwarna abu-abu.
"Maaf aku telat." Sapanya pada tom.
"Tidak masalah." Jawab tom
Ia melirik debby dan aku.
"Senang bertemu denganmu lagi debby." Katanya.
Debby tersenyum.
"Ini sepupu debby, helena." Tom memperkenalkan kami.
"Oh, hai." Ia mengulurkan tangan dan menjabat tanganku. Jabat tangan yang ragu-ragu.
Makan malam kali ini diselingi dengan tom dan ryan yang membicarakan kerjaan. Dan ryan yang menanyakan hal kecil padaku dan debby. Selanjutnya ia akan bicara lagi dengan tom.
Ryan memiliki hidung yang sedikit bengkok dan mata berwarna biru. Rambut hitamnya sangat berantakan, tapi ia terlihat seksi. Apalagi dia membuka jasnya dan menggulung lengan kemeja berwarna hitamnya. Aku memberi dia nilai 8.
"Kau kerja dimana helena?" Tanya ryan membuyarkan lamunanku.
"Aku....aku seorang guru."
"Wah, luar biasa." Ia tersenyum.
Debby langsung menyenggolku memberikan kode.
****
Setelah makan malam itu, aku tidak berhubungan lagi dengan ryan yang tidak sesuai dengan harapan ibuku dan debby.
Lagi pula aku tidak memiliki keyakinan ryan tertarik padaku. Ketika mengantarku pulangpun ia tidak banyak bicara.
"Lena." Aku melihat alice memanggilku.
"Ya alice, ada apa?" Ia sedang sibuk menggambar menggunakan cat air. Rambut pirangny menghalanginya. Beberapa kali ia membetulkan rambutnya.
"Apakah gambarku bagus?" Ia menyapu rambutnya lagi.
Aku mengangguk.
"Sini aku ikat rambutmu." Aku mengikat rambut ikalnya itu.
Alice menatapku.
"Ada apa?" Tanyaku sambil tersenyum.
"Mommy tidak pernah mengikat rambutku." Katanya sambil melanjutkan menggambar. Aku melihat ia bersedih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My World
RomanceAku disini. Berdiri diantara hirup pikuk org yg berlalu lalang. Dan aku belajar banyak hal, Pertama aku sendirian. Kedua mereka tersenyum bahagia. Ketiga aku merasa kesepian. Dan tidak ada org yg memperhatikan. Aku menyadari beberapa orang telah m...