LCS [I] Possessive Psycho Boyfriend ✔️

08. Proof of Love

Tetap Vote & Komen Walau PPB sudah END ♡♡

Warning! ⚠️21+

"Kim Winter cukup!"

"Kenapa? Lo udah sejauh ini, nipu gue, mainin perasaan gue, khianatin gue. Nggak sekalian lo ambil tubuh gue, hah?!! Lakuin apa yang lo pengen! Lakuin sekarang juga! Nunggu apa lagi? Just do it, Na Jaem—"

Ucapan Winter terpotong begitu saja ketika Jaemin menangkup wajahnya dan mempertemukan bibir mereka berdua. Mencium bibir atas dan bawahnya bergantian dengan brutal. Mereka terus berciuman sampai keduanya terhenti didekat kasur dan Jaemin langsung melepaskan ciumannya, menidurkan Winter dan menindih tubuhnya.

Tanpa tunggu lama Jaemin kembali melumat bibir Winter intens, mengabsen deretan gigi rapi didalam mulut gadis itu sambil mencari-cari lidahnya. Sedangkan tangan Winter melingkar sempurna di leher prianya.

Tangan kanan Jaemin bergerak mengusap lembut dari lututnya hingga terhenti di pinggang, tidak sampai disitu tangannya kembali naik meraba punggung Winter dan melepas kaitan bra gadis itu.

Winter memalingkan wajahnya kekanan begitu ciuman Jaemin turun ke leher, sesekali ia memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya. Terasa bibir Jaemin yang terus mengecup dan sesekali melumat kuat lehernya. Terkadang lidahnya bermain di sekitar telinga gadisnya hingga bergidik geli.

Kini Jaemin mencium lembut pundaknya, dan semakin turun ke lengan Winter sambil melepas bra yang masih menutupi tubuhnya, melemparnya ke sembarang tempat hingga sekarang gadis itu benar-benar tidak memakai sehelai benang pun.

Winter hanya bisa pasrah menikmati permainan itu. Air matanya menetes sesekali dan dia merutuki dirinya sendiri karena kebodohan ini. Gadis itu menggigit bibirnya kencang, mencoba menahan suara aneh yang akan keluar dari mulutnya, ketika Jaemin mencium setiap inci tubuhnya, apalagi saat pria itu tiba di bagian kewanitaannya.

Jaemin kembali menciumi bibir gadis itu, dan tidak tinggal diam tangan Winter melepas seluruh kancing kemeja Jaemin hingga memperlihatkan tubuhnya yang kekar, dan otot perutnya yang sangat menggiurkan.

Ciuman yang penuh gairah itu terus berlanjut, sampai Jaemin berhasil melepaskan celana jeans nya, serta membuat gadis di hadapannya saat ini full naked. Keduanya sama-sama sudah tidak memakai apapun yang menutupi tubuh mereka.

"Ahh!" Winter meremas punggung Jaemin dengan kencang ketika merasakan sakit yang luar biasa, air mata gadis itu kembali mengalir deras. Dia sudah sejauh ini, berharap semuanya akan berakhir, pembalasan dendam atau perasaan yang selama ini hanya permaian bagi Jaemin.

Jaemin mengerang pelan, sedangkan Winter mencengkram erat punggung pria di hadapannya saking merasakan sakitnya. Apalagi ketika cairan darah merah mengalir dari dalam tubuhnya. Jaemin menghentikan ciumanya sejenak, menatap Winter yang sudah terisak kesakitan. Sambil mengelus lembut rambut gadis itu, Jaemin menatapnya penuh rasa bersalah.