Vote dulu rek!
Kamu hanya tidak menyadari
perasaanmu sendiri..
.
Dino merasa ada yang aneh. Dia menoleh ke belakang sesekali. Dua hari ini tak ada siapapun yang mengikutinya seperti biasa. Biasanya,setiap pulang sekolah. Meira akan mengekorinya sampai ke tempat parkiran. Tapi,untuk hari ini dia tidak melihat Meira sama sekali.
Dino berfikir soal kejadian kemarin di lapangan. Dino pasti melakukan kesalahan hingga Meira tidak lagi mengekorinya seperti biasa.
Angin berhembus dan menjatuhkan daun-daun kering. Suara gemericik air mancur milik sekolah terdengar jelas ditelinga lalu cahaya senja yang masuk disela-sela dedaunan.
Hal ini mengingatkannya akan suasana disaat-saat ia bertemu dengan Rachel. Pikiran Dino kembali tenggelam dalam kenangan masa lalu.
Kala itu di sore hari,tepatnya di Kanada,Vancouver. Dino sedang bergegas menuju tempat lomba catur. Ia melihat sekumpulan orang sedang melakukan syuting. Ada satu gadis yang mampu menarik perhatian Dino dan membuatnya berhenti sejenak. Masih ada banyak waktu hingga lomba dimulai.
Rambut dark brown dan mata biru khas orang Eropa menarik perhatian Dino. Jantungnya berdegup dengan kencang ketika gadis itu tersenyum kepadanya.
Awal pertemuan dengan sang cinta pertama yang sampai sekarang tak mampu Dino lupakan.
Kini,ia merasa seperti ada yang kurang. Mungkin.Dino terbiasa diikuti oleh Meira. Tetapi,tiba-tiba gadis itu tidak lagi mengikutinya.
Pada esoknya,saat istirahat jam kedua. Dino bergegas ke kelas Meira untuk meminta maaf jika dia berbuat salah waktu itu. Dengan membawa sekresek roti melon kesukaan Meira. Dino berharap gadis itu memaafkannya.
"Siapa yang kakak cari?"tanya Faiz yang baru saja selesai rapat OSIS.
"Oh kamu sahabatnya Meira ya? Meiranya ada?"tanya Dino sopan pada Faiz. Faiz melihat penampilan Dino dari atas sampai bawah.
"Meiranya gak masuk!"jawab Faiz dingin.
"Kenapa?"
"Dia sakit! kakak kesini mau apa?"
"Aku mau minta maaf soal waktu itu. kayaknya aku ada salah ma Meira." Faiz menyunggingkan senyumnya mendengar itu.
"Untung ya sadar diri juga.. gue gak bakal pake sopan santun ke orang yang udah nyakiti Meira! Dengerin ya! Kalo lo gak punya perasaan apa-apa ke Meira. Jangan kasih harapan ke dia!"
"Maksudmu?"tanya Dino tak mengerti.
"Lo kasih harapan palsu ke dia!! kalo lo belum move on dari Bulan. Ngomong aja langsung! Jangan buat Meira berharap ke lo kek gini! Dia bantu lo balikan ma Bulan meskipun dia kudu nyakitin perasaanya sendiri!!" Jelas Faiz dengan nada kesal.
"Mending lo sekarang pergi dari sini deh sebelum gue kelewatan buat ngehajar orang yang udah bikin Meira nangis!"usir Faiz lalu segera masuk kedalam kelas dan menutup pintu kelas dengan kasar.
Dino menaiki anak tangga menuju rooftop. Dia ingin meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. ketika ia membuka pintu atap. Terlihat Bulan yang sedang menyirami bunga-bunga yang Meira tanam.
Mendengar suara pintu dibuka otomatis Bulan menoleh dan mendapati mantannya yang datang dengan membawa sekantung roti Melon.
"Aku sudah selesai dan akan pergi. kau bisa disini kak..."kata Bulan memberitahu. Lalu menyelesaikan tugas segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐸𝓂𝑒𝓃𝒹𝒾 | Doyoung. [SUDAH TERBIT]
FanfictionDino merasa dirinya sulit untuk melupakan cinta pertamanya yang mana adalah seorang gadis kelahiran Kanada. Bagaimana tidak? Cinta pertama yang ia kira indah harus berakhir tragis karena kematian sang gadis. Hal itu membuat Dino menjadi pribadi yang...