Selamat berselancar di dunia Fresya yang penuh dengan lika liku kehidupan. Iya seperti hidup kamu yang rebahan melulu dan masih jadi beban keluarga. Memprihatinkan yaa, sama kok aku juga....
Enjoy guys and thank you yang udah luangin waktunya....
🙉🙉🙉
"Percuma lo suka sama dia. Kalo jodohnya gue lo bisa apa?"
🙉🙉🙉
"Kenapa cicak diam diam merayap?"
"Kenapa?"
"Yaa kalo diam diam mencintaimu itu kan aku!"
🙉🙉🙉
"Untuk buat lo bahagia, gakpapa gue yang terluka."
🙉🙉🙉
"Gak semua opini yang lo buat itu benar. Lo terlalu bego nyimpulin perasaan gue, yang gue sendiripun gak tau tentang perasaan ini!"
🙉🙉🙉
"Untuk Alvaro, gue senang kenal lo. Dan gue happy bisa deket sama lo. Kebersamaan kita ini gak bakal pernah gue lupain gitu aja. See you Al."
🙉🙉🙉
"Jangan bilang wkwk di gue!!"
"Emang kenapa?"
"Wkwk itu kepanjangan dari 'wah kangen, wah kangen'. Emang lo kangen sama gue?"
"Gak!!"
🙉🙉🙉
Geng Frezgar dari Smu Nusantara dan Geng Teritis dari Smu Merah putih saat ini melakukan aksi baku hantam atau lebih tepatnya tawuran antar sekolah. Pada pukul setengah empat ini, Smu Merah putih yang berdekatan dengan SMU Gempaty menjadi ajang pertempuran dan tempat kejadian mereka melakukan aksi penyerangan.
Sementara Geng Alresgar yang tak tahu menahu akan adanya tawuran itu memilih menonton dari kejauhan tawuran tersebut. Bahkan niat ingin memisahkan dan melerai mereka sama sekali tak pernah terlintas di pikiran masing masing.
SMU Gempaty telah sunyi dan sepi. karena waktu bagi para siswa dan siswi sudah lewat dari satu jam yang lalu, tapi saat ini gadis dengan jepit rambut berwarna ungu itu memilih bersembunyi dibalik dinding besar sekolahnya. Ia mengintip pertarungan menyenangkan baginya yang tak jauh dari tempat mereka tawuran.
"Woah, asik juga. Kalo gue bisa bertarung, pyush ... pyush... pasti mereka pada kabur karena gue nebasin pedang gue!!"
"Tapi sayangnya mana bisa, yang ada gue udah mati di awal pertempuran," gerutu gadis itu tak jelas.
Gadis bername tag Fresya Mettanila itu di kejutkan oleh tangan seseorang yang spontan memegang pundaknya. Ia membeku di tempat, dan terkejut dengan sentuhan fisik itu. Entahlah dia juga tak tahu siapa yang ada di balik tangan kekar tersebut.
"Demi apapun, gue belum siap mati, oh malaikat maut, bisakah engkau menunda Kematian ku sebentar?" bujuk Fresya masih dengan tubuh gemetar ketakutan.
"Lo ngapain disini?!" Ketus cowok yang membelakangi Fresya.
Fresya membalikkan tubuhnya, ia yang tadinya terkejut, malah menepis tangan cowok yang sekarang berdiri di hadapannya. "Ihh apaan sih, kalo nganggetin nyari situasi yang pas dong. Lo nggak lihat mereka lagi tawuran, nanti kalo gue di jemput malaikat maut lo mau tanggung jawab. HAH!!!" murka Fresya dengan tatapan tajamnya.
Cowok dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuh kekar miliknya, gelang berbandul kunci yang di kenakan, seragam acak acakan beserta kalung berinisial A itu menatap tajam gadis yang masih mempertahankan wajah kesalnya.
"BUDEK LO, NGAPAIN DISINI?!" tanyanya sekali lagi.
Fresya memutar bola mata malas. "Ya suka suka gue lah!!"
Tatapan cowok itu mulai menajam, sementara nyali Fresya sama sekali tak menciut melihat tatapan tajam milik cowok itu. Bahkan gadis itu mengangkat satu alisnya berdecih.
"Cih, ngapain lo natap gue seperti itu. Hah!! gue tau gue cantik. Tapi tatapan lo itu berasa kayak gue itu musuh lo, ngajak berantem lo!!!"
"cewek Freak!!!"
"APA LO BILANG, FREAK? NAMA GUE FRESYA, BUKAN FREAK. LO ESDEH NGAPAIN AJA, NGOREK NGOREK SAMPAH?!"
"Gila lo yaa, nggak liat mereka lagi tawuran!!"
"mau tawuran kek tuwiren kek, bodo amat. Gue disini sedang ngebela harga diri gue di depan lo!!!"
"ngeladenin cewek stres plus gila nggak bakal nyelesaiin masalah!!!" ucap cowok itu berlalu pergi meninggalkan Fresya seorang diri.
"STRES? GILA? LO KALI!!! AWAS AJA LO KETEMU GUE!!!"
"GUE BEJEK BEJEK LO, DASAR MONYET!!!
🙉🙉🙉
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESGAR (Semesta Untuk Mereka)
Novela Juvenil⚠Warning!!⚠ Monyet disini tak ada harga dirinya. Mohon bijak dalam membaca... 🙈🙈🙈🙈 "Ketua dari segala ketua geng, Alvaro Sagara!!" "Arkan?" 🙈🙈🙈🙈 Orang-orang di luar sana biasa menyebut Alresgar sebagai, "Kepercayaan dari sebuah hubungan pert...