Es Teh Manis

241 160 651
                                    

Jangan lupa vomentnya Guys:)

🙉🙉🙉

"ALVARO FRANHEZTA SAGARAAAA!!!!"

Suara toa khas milik gadis berseragam sekolah dengan wajah juteknya, mampu membuat seluruh pasang mata di sekolah itu bergidik ngeri akan tingkah lakunya yang sesantuy itu. Sesantuy itu cuy.

"Apaan sih Al, kenapa tuh cewek gangguin lo mulu," gerutu Viko berusaha menutupi telinganya.

"Herman gue sama dia. Bosen hidup kali!!" gumam Gazka.

"Fresya Fresya, tuh cewek berani banget bangunin singa yang tertidur!!"

"Dih malah berhenti, kalo ada cewek cantik itu di sapa bukan malah bengong!!!" Murka Zero berusaha meninggikan tubuhnya yang terbilang pendek.

"Shit telinga gue!!"

"Nggak usah nanggepin. Jangan pernah ladenin cewek stres kalo nggak mau hidup kalian ikutan stres!!" ucap cowok itu berdecak kesal, sembari melanjutkan jalannya yang sempat terhenti.

Gadis bernametag Fresya Mettanila itu mengepalkan tangannya kuat, ia saat ini tengah berdiri di hadapan Ketua Geng plus penguasa Alresgar yang selalu di puja dan sering mendapatkan sanjungan dari berbagai sekolah manapun.

"Woi nyet, lo nggak lihat seragam gue kotor gegara motor butut lo itu, HAH!!!" murka Fresya menatap tajam Alvaro.

Keenam cowok itu sengaja menulikan pendengaran mereka sesuai perintah sang leader. Bodo amat di katakan monyet, buaya pun tak masalah asal jangan di katakan playboy cap kuda saja.

"ALVARO!!! WOI!!!" teriakan gadis itu tak dapat membuat keenam cowok tersebut berhenti dari jalan nya.

"WOI ALRESGAR BODOH!!!"

Nahkan Sya, mampus lo di tangan mereka. Ngapain lo ngeledekin geng Alresgar otak. pikir gadis itu menepuk jidatnya.

Keenam cowok itu membalikkan tubuh mereka dengan tatapan tajam tertuju kepada Fresya seorang diri. Jika sudah berkaitan tentang Alresgar maka Fresya tak bisa berbuat apa apa selain menunduk dan bergetar kuat di tempatnya.

"Lo bilang apa?! Alresgar bodoh!!!" beo Alvaro masih dengan tatapan menghunus nya.

"Nggak gitu broo, piece!!" Fresya tersenyum kikuk di hadapan mereka, ia menampilkan jarinya membentuk tanda V dan secepat kilat menghilang dari pandangan keenam cowok itu.

"Sial, tuh cewek perlu pelajaran dari gue!!!" geram Alvaro kembali melanjutkan jalannya.

Keenam cowok itu berjalan tanpa menghiraukan tatapan memuja dari seluruh pasang mata di tempat mereka saat ini. Bagi mereka ini hal biasa, karena setiap hari mereka selalu di suguhkan pemandangan hal hal semacam ini. Apa lagi untuk sang ketua dari Alresgar, siapa lagi jika bukan dan tak lain adalah Alvaro Franhezta Sagara.

Alvaro Franhezta Sagara, sebut saja cowok ini tipe yang bodoamatan. Namun jika menyangkut pautkan kehidupannya, ia tak akan pernah diam saja berlaku bagi semua anggota Alresgar yang ia pimpin. Mata tajam yang ia miliki menambah ketertarikan seluruh pasang mata yang melihatnya.

"Al, Frezgar berulah lagi!!!" jelas Erlangga menaruh kembali ponsel di saku celananya.

"That's normal for me. Cabut!!" pinta cowok itu mengepal kuat tangannya.

"Frezgar sama sekali nggak tau berterima kasih," ucap Alvaro membatin.

Salah satu dari mereka yang mendengar kabar itupun menyenggol pelan tubuh sang teman di sampingnya, cowok itu ingin sekali mengajak berbicara teman sefrekuensinya itu.

"Apaan sih Gaz!!" sahut Viko.

"Frezgar nyari ribut mulu, gue gak berani ngelawan mereka anjir" bisik Gazka sepelan mungkin.

"Laki lo? geng abal abalan kayak mereka lo takutin. Tapi urusan cewek paling depan. Awas aja si Al, denger lo takut sama itu geng, habis lo di tangannya!!"

"Lo semua tau, jika bukan kita Frezgar gak akan pernah ada. Tapi, mereka berani nampakin wajah mereka setelah ngehianatin kita. Nggak akan gue biarin, berlaku bagi geng Teritis juga!!!" sela Alvaro membuat kedua Viko dan Gazka terdiam.

Sementara Zero, Erlangga, dan Elang menganggukan kepala menyetujui perkataan Alvaro.

Zero menampilkan seringaiannya. "Frezgar!! Mereka selalu ikut campur urusan kita, tolol, dan gak guna!!"

"Geng mereka nggak tau caranya berterima kasih!!" geram Erlangga.

"Frezgar sialan!!" Kini giliran Elang dengan wajah tanpa ekspresinya itu.

"Arkan! Penghianat itu mau ngehancurin Alresgar? Nggak akan bisa sebelum gue mati!!!" tegas Alvaro menajamkan penglihatannya ke depan.

"Woi elah, lo lo pada serius amat. Santuy dong, masalah Frezgar nanti aja di bahasnya. Liatin tuh si Gazka, udah kayak kucing kehilangan induknya!!!" ucap Viko mencairkan suasana.

Keenam cowok itu memasuki ruang kelas kosong yang memang dalam masa perbaikan. Sebelum lanjut, mari kita perkenalkan satu persatu karakteristik singkat dari para anggota inti Geng Alresgar. Yang pertama, Erlangga Bhaskara Friz. Cowok dengan segudang informasi, berkawan tanpa mengenal lawan. Goodvoice, goodlooking, and good good lainnya. Bucinnya Vanya Ratuqeela. Selanjutnya ada Elang Grawzyd, singkat saja. Namanya menampilkan karakter maupun sifatnya. Dingin, dan terbang bebas.

Setelah itu ada Segazka Adrian, cowok dengan kepribadian ganda ralat. Kepribadian humble dan friendly. Humble dan friendly? Saking humblenya mantan dan kenalan cewek bertebaran di mana mana. Namun, akhir akhir ini ia tobat setelah putus dengan Sabila Keyra.

Nah selanjutnya ada duo kampret Anviko Zainsy Malik dan Zero berlian gizy. Hayoloh, siapa yang pernah mendengar nama familiar dari Viko? Iya saking familiarnya ia kadang membenci namanya sendiri. Sefans itu orangtua Viko terhadap Zain malik. Kalo Zero, lagi lagi orang tuanya terlalu menginginkan berlian. Sebenarnya bagus karena Zero selalu di anggap berlian oleh kedua orang tuanya. Kenapa? Mahal.

Mereka berenam menduduki bangku yang sengaja di susun berbentuk lingkaran. "Al, apa yang udah lo rencanain tentang Frezgar?"

"Gue masih belum pikirin. Nanti aja pulang sekolah!!"

Semuanya serius mengenai Frezgar yang sudah beraninya mengkhianati geng Alresgar. Namun tidak bagi Elang, cowok itu sedang asik menyecrol ponselnya sedari tadi. Gazka yang berada di sampingnya penasaran tentang apa yang dia lihat.

Pencarian Instagram bertuliskan Zirlansia_keizia. Gazka yang melihat itu tersenyum miring, tanpa di ketahui Elang yang berada di sampingnya. "Lo udah mulai suka dia ternyata," gumam Gazka.

Keizia Zirlansia, teman Sabila dan Fresya. Gue dukung lo, batin Gazka memegang bahu Elang dan di tatap tajam oleh pemilik aura dingin itu.

🙉🙉🙉

ALRESGAR (Semesta Untuk Mereka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang