Haloo i'm back....
Sebelum membaca, yuk tekan bintang di pojok kiri bawah hp kalian. Jangan lupa juga putar musik di mulmed, biar dapet meresapi kisah mereka.
Thank you....
Happy Reading!!
Fresya dan kedua temannya berjalan jalan di sekitaran koridor kelas, niatnya ingin memandangi sebuah pemandangan yang tak asing di sekitar mereka. Hari ini waktu seakan begitu lambat, meskipun langit langit di atas sana terlihat teduh. Dan suara keramaian yang begitu bising memasuki Indra pendengaran ketiganya terus menerus.
"Ahh, gue suka tempat ini!!"
"Andai ada satu, satuuu aja pangeran di sekolah ini. Pasti gue udah jadiin sekolah tempat favorit gue sepanjang sejarah," ucapnya berharap.
"Nyatanya ke enam cowok gak guna itu yang selalu saja merusak mata!!" sambung Fresya memasang wajah masamnya.
"Apa kata kata lo gak berlebihan Sya?" tanya Sabila sambil mengemut permen tangkainya itu.
"Bisa gak, lo berdua jangan ngebahas Alresgar mulu, capek gue dengernya!!" gerutu Zia menutup novel yang belum sempat ia lanjutkan.
"Dih, gak ada juga yang mau ngebahas mereka," ucap Sabila menyela.
"Ya, Bil. Gue yang paling muda disini mau nanya sama lo berdua, semisal gue suka sama Alvaro--"
"GAK SETUJU!!" tegas Zia dan Sabila bersamaan.
Fresya mengerucutkan bibirnya, kemudian gadis itu menghentikan jalannya dan menatap sinis kedua temannya itu. "Ish, gue hanya bilang semisal loh, gak beneran juga!!"
"Mau semisal kek, beneran kek, kita gak bakal restuin lo suka sama dia!!" Zia menatap tajam Fresya bersamaan dengan gemuruh petir yang menyambar.
"Liat noh, semesta aja gak bakal restuin lo berdua, BIG NO!!" ucap Sabila menarik keduanya kembali berjalan.
Suara mereka tiba tiba teredam oleh alunan musik yang terdengar di indera pendengaran ketiganya. Sepertinya, ruang musik sedang di gunakan oleh seseorang yang memainkan alunan melodi berjudul westlife - My Love.
"Njir yang main udah pro!!" ucap Sabila Heboh.
"Gue baru tau di sekolah ini ada yang berbakat dalam seni musik," lanjut Zia.
Fresya yang penasaran akan suara musik itu. Tiba tiba saja melihat seseorang yang di kenalnya berada tak jauh dari ruangan itu. Mata tajam dan senyuman tipis itu membuat batin Fresya bertanya tanya.
"Eh, itu Alvaro yaa?" tunjuk Fresya dan di lihat oleh keduanya.
Zia dan Sabila saling memandang kebingungan begitupun Fresya. Ketiganya menyusul keberadaan Alvaro yang sudah menghilang digantikan mereka yang berdiri di luar ruangan itu.
"Itu kan gadis yang kemarin, iya kan Ya?" tanya Fresya memandangi seorang gadis di dalam ruangan itu.
"Eh iya, itu kan Dian. Sumpah keren banget!!" sambung Zia berbinar binar.
"Hm, Dian yang kemarin itu berantem dengan Ella?" tanya Sabila dan di angguki keduanya.
Dian Citra Violet, gadis itu dengan raut penuh semangat memainkan pianonya. Seakan dia menikmati suara merdu yang sudah di timbulkannya, bahkan Sabila dan Zia menatap harap ke arah Dian saat ini. Namun tidak bagi Fresya, di benaknya terukir begitu banyak pertanyaan.
Alvaro kenapa ngelihatin dian?
Ya gak salah juga sih, Dian kan cantik.
Ih apaan sih, ngapain gue mikirin monyet kek dia!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESGAR (Semesta Untuk Mereka)
Fiksi Remaja⚠Warning!!⚠ Monyet disini tak ada harga dirinya. Mohon bijak dalam membaca... 🙈🙈🙈🙈 "Ketua dari segala ketua geng, Alvaro Sagara!!" "Arkan?" 🙈🙈🙈🙈 Orang-orang di luar sana biasa menyebut Alresgar sebagai, "Kepercayaan dari sebuah hubungan pert...