"Be, kapan sih Be suka sama Ha?" tanya Ha dengan mata berbinar-binar bak bulan purnama nelen senter.
"Gak pernah, dan gak akan pernahhhhhh!" jawab Be dengan dingin kayak kulkas kena hipotermia. Sampai-sampai Ha pingsan akibat napas Be yang bau jengkol.
Be adalah cowok dingin, kejam, jahat, pleyboy, bajingan, berengsek, mafia, tukang tawuran, pesikopet dan hal-hal jelek lainnya. Namun, Ha yang cupu, polos, korban bully, missqueen, serta berhati mulia, begitu mencintai Be. Padahal Be selalu membully Ha dan menghina Ha siang-malam.
Lantas, apa yang membuat Ha begitu mencintai cowok ancur seperti Be? Tentu saja, karena dia bermuka tampan bak dewa yunani, juga karena dia ceo termuda perusahaan nombor uno di dunia. Akan tetapi, Ha bakal ngeles akan semua fakta itu. Karena Ha sejatinya adalah pritagonis berhati Malaikat Izrail.
Ha akan berkata, "Cinta tak butuh penjelasan!"
(Tahi....)
Lantas bagaimana mungkin dua insan yang sangat berbeda itu bisa bersatu?
Biasalah, si Ha bakal ngejer-ngejer Be tanpa tahu malu, terus Be berbuat kasar sama Ha, terus Ha menyerah dan menjauh, tapi Be merasa kehilangan, dan akhirnya tanpa ada alasan jelas hati si Be pun luluh terhadap pErJuAnGaN Ha....
Padahal sepanjang cerita kagak ada tuh kemistri-kemistri yang jadi penunjang kenapa Be bisa suka sama Ha. Wong si Ha cuma lenjeh ngejer-ngejer si Be kayak orang gila, terus Be bales dengan dingin dan kejhamm. Eh, tetiba aja si Be "lilih dingin pirjiingin Hi"
Tapi ya sekali lagi ... cInTa TaK bUtUh PeNjElAsAn.
Yah, kebaca banget lah ya.
Oh, endingnya gimana? Ya mereka pacaranlah! Apa lagi!
Tamat
Bentar dah, perasaan Quinn pernah bikin Julidan begini sebelumnya ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Whats Inside the Quinn's Mind
HumorQuinn punya banyak pikiran di ndas-nya. Quinn ingin membagikannya ke seluruh dunia. Quinn tidak menerima hate komen, Quinn MEMBUAT hate komen. Quinn bebas mengatakan apa pun, rakyat jelata HARUS mendengarkan.