Hari ini akhirnya telah tiba, hari dimana akan ada kehidupan baru yang akan dijalani oleh dua remaja di masa putih abu-abu mereka.
Janji suci sehidup semati diharapkan bisa ditepati oleh keduanya.
Persiapan pernikahan sudah 100%, kini tinggal menunggu waktunya untuk melakukan akad nikah.
Seluruh anggota keluarga dari kedua belah mempelai sudah cantik dan tampan dengan outfit yang melekat di tubuh mereka.
Sekarang sudah tiba saatnya, saat yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh tamu undangan serta kerabat tapi tidak dengan mempelai wanita yang sedang menunggu untuk disahkan menjadi istri dari lelaki muda yang sudah rapi dengan tuxedo hitam itu.
"Saya terima nikah dan kawinnya Kiana liya anindhita binti jefri malik mahendra dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"
Deg!
Antara senang atau sedih Kiana merasakan ini, ia tidak bisa memprediksi bagaimana kehidupannya kedepan.
Kita doakan, semuanya akan baik-baik saja dan berjalan seperti semestinya.
"Semua para saksi sah?!"
"SAH!"
Bapak penghulu mengucapkan doa dan diaminkan oleh kedua mempelai serta orang-orang yang menghadiri pernikahan ini.
Setelah itu diperintahkan lah kedua mempelai untuk melakukan tukar cincin barulah setelah itu sang istri mencium tangan suaminya dan suami mengecup puncak kepala istrinya.
"Harus dipakein? kita punya tangan masing-masing, pak"
"Iya nih si bapak, emang wajib ya?"tanya sang mempelai wanita
"Wajib, kalo kalian mau salto baru sunah"
"Kok sunah?"
"Sunah itu jika dikerjakan akan mendapat pahala, jika tidak dikerjakan tidak dapat apa-apa"
"Kalau kalian salto, orang-orang disini bakal senang dan bikin orang bahagia itu dapat pahala, tapi kalo kalian nggak mau salto juga nggak dosa"
"Nggak gitu konsepnya bapak"
Perkataan bapak penghulu terdengar jelas karena bapak penghulu mengatakannya di mikrofon sehingga menimbulkan gelak tawa seluruh orang yang berada ditempat ini tapi tidak berlaku bagi kedua pengantin baru ini, mereka hanya menatap sang penghulu yang sedang tertawa juga dengan tatapan datar.
"Jadi suami yang baik untuk istri kamu ya. Semoga kalian dijauhkan dari hal-hal buruk, jangan lupa ibadahnya, nak."
"Jadi suami yang bertanggung jawab, dan bisa ngebimbing keluarga kecil kamu untuk berada dijalan yang benar, langgeng terus buat kalian berdua."
"Jadi istri yang baik ya anak bunda, yang berbakti sama suaminya nurut sama suaminya, jangan lupa subuh bangun sendiri, bunda sama ayah nggak bisa bangunin kamu lagi, sayang."
"Semoga kalian berdua bisa saling jaga, selesaikan masalah dengan kepala dingin dan kita semua berharap pernikahan ini nggak selesai ditengah jalan."
Ayah Kiana beralih menatap menantunya itu"Nak, kami titip anak kami ke kamu ya, tolong jaga dia"
Seperti itulah kira-kira pesan yang disampaikan oleh bunda-ayah dan mama-papa kepada pengantin baru ini.
Sepertinya ini adalah awal dari kehidupan baru seorang Kiana bersama lelaki muda yang kini sudah berstatus sebagai suaminya itu.
Rasanya pasti akan sangat berbeda dari kehidupan yang mereka jalani sebelumnya. Pasti semua ini akan sangat canggung.
-
-
-
-HAPPY WEDDING🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
KIANA : PERFECT WIFE
Roman pour AdolescentsTidak pernah di sangka sebelumnya, mimpi buruk itu berlanjut hingga saat ini. Pagi itu ia terbangun lalu beberapa saat kemudian, pemilik iris coklat itu sadar bahwa kejadian kemarin itu hanya sebuah gambaran di dalam mimpinya saja. Yah, sepertinya K...