9

145 14 4
                                    

Warning! Mohon kebijakan pembaca!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Big Bro
.
.
.
.
.

Sebenarnya sudah beberapa hari ini, Beomgyu kebingungan. Pasalnya, Taehyun selalu menjauh darinya. Bahkan, anak itu memilih untuk pergi ke sekolah lebih dulu daripada ia dan Hueningkai.

Jadi, hari ini Beomgyu putuskan untuk menemui Taehyun di kelasnya. Sekalian mengajaknya ke kantin, jika ia mau.

"Sunbae? Ada apa?" tanya Yoo Ra.

Beomgyu celingak-celinguk untuk mencari Taehyun, tapi akhirnya memutuskan menanyakan keberadaan adiknya pada Yoo Ra. "Apa kau tahu dimana Taehyun?"

Yoo Ra mengangguk, "Dia di kantin. Tadi dia pergi bersama Kai, mereka juga terlihat tergesa-gesa. Memangnya ada apa, Sunbae? Jika ada yang ingin kau katakan pada Taehyun, aku bisa menyampaikannya nanti jika dia sudah kembali."

"Tidak," Beomgyu bersiap meninggalkan Yoo Ra, "terima kasih. Aku akan menemui mereka berdua saja karena ini rahasia kami. Rahasia para lelaki begitu!"

Yoo Ra mengangguk paham, sebelum Jungkook mengagetkannya. Membuat Yoo Ra kesal.

"Apa yang kau lakukan, Jungkook?!"

"Aku curiga mereka akan bertengkar, Yoo Ra," ujar Jungkook. Tanpa aba-aba, Jungkook menarik tangan Yoo Ra untuk ikut dengannya.

                              Big Bro


Hari ini Yeonjun sangat lelah sebab ia terbangun sejak jam lima pagi. Niatnya untuk bertemu dengan Taehyun, sebelum anak itu berangkat ke sekolah seperti biasanya. Namun, bukannya bertemu Taehyun, anak itu malah melihat pertengkaran sengit antara Hueningkai dan Soobin.

"Tadi pagi aku sibuk melerai mereka berdua, hingga membuatku tidak melihat Taehyun lagi. Padahal, aku sudah sangat senang karena berhasil bangun tepat waktu." keluhnya.

Soobin memasuki kelas Yeonjun, karena tadi pagi mereka sudah berjanji untuk membicarakan masalah ia dan Hueningkai. Dengan satu gerakan, ia duduk di sebelah Yeonjun dengan tangan menopang dagunya serta ekspresi malas di wajahnya.

"Masih ingin membicarakan ini, Njunnie-hyung?" Soobin bertanya, membuat Yeonjun kaget sekaligus tersadar dari lamunannya.

"Yak! Sejak kapan kau disini?!" pekik Yeonjun. Matanya melebar kaget dengan tubuh yang sedikit menjauh dari Soobin.

"Ada apa sih, Hyung? Berlebihan sekali reaksimu!" balas Soobin. Ia melanjutkan, "kau tahu apa yang aku tanya tadi, jadi sekarang jawablah! Masih mau dibahas atau tidak? Biar kuberi tahu saja, Kayi yang mulai duluan tanpa aku minta!"

Yeonjun memijat pelipisnya pelan, otaknya memutar kejadian tadi pagi. Jujur saja, sebenarnya Yeonjun tidak ingin beradu argumen dengan Soobin. Tujuan utama ia meminta Soobin untuk bertemu dengannya, karena dia ingin Soobin mengendalikan emosinya seperti dulu.

"Ubinnie, kau tidak boleh menjadi sangat emosi seperti ini karena itu tidak akan membantu dan hanya membuat keadaan semakin memburuk. Kemana perginya Ubinnie yang lembut kami?" ucap Yeonjun.

Soobin mendecih tidak suka, berusaha menolak fakta bahwa ia pernah bersikap lembut pada mereka. Lalu ia membalas, "Aku tidak suka bertele-tele, Njunnie-hyung! Kau pasti sedang berusaha membela Kayi, 'kan?"

Big BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang