2

165 17 0
                                    

Warning! Mohon kebijaksanaan pembaca!

.
.
.
.
.
.
.
.

                        ⓑ ⓘ ⓖ ⓑ ⓡ ⓞ

Hap!

Taehyun menggigit es krim yang ia pegang. Matanya beralih ke samping kanan dan kiri dengan mata bulatnya, membuat penampilannya semakin imut.

Orang-orang yang melewatinya, melihat Taehyun dengan senyum lebar. Merasa sangat gemas pada tingkah Taehyun yang seolah melakukan aegyo.

"Lihat Dia, gemas sekali 'kan? Ayo kita ajak Dia beli cokelat!"

"Aku ingin memiliki anak yang menggemaskan sepertinya!"

"Ayo Kita ajak Dia bermain!"

Taehyun merinding mendengarnya, terutama saat bagian Ajak dia beli es cokelat. Ia masih sangat mengingat peringatan dari Yeonjun dan Soobin tentang tidak boleh menerima apapun dari orang yang tidak dikenal.

"Tidak boleh menerima apapun dari orang yang tidak dikenal. Nanti kalian bisa sakit perut, lalu di tubuh kalian akan tumbuh monster yang bisa membuat sakit perut kalian tidak sembuh selamanya. Memangnya kalian mau? Sakit flu saja sudah tidak enak, bagaimana lagi dengan sakit perut."

Itulah sebabnya, Taehyun sebisa mungkin tidak menerima apapun dari orang yang tidak dikenal. Bahkan buah stroberi kesukaannya sekalipun.

Sejauh ini, tipuan dua Choi tertua berhasil.

Tunggu saja sampai mereka setidaknya kelas satu SMP, pasti mereka tidak akan percaya lagi.

Kembali lagi pada Taehyun, sekarang Anak itu sudah kembali dengan wajah datar seperti biasanya. Ia berjalan meninggalkan kerumunan itu untuk kembali memecahkan kode.

                       ⓑ ⓘ ⓖ ⓑ ⓡ ⓞ

"Aduh... Gyu mau pipis, tidak bisa ditahan lagi. Biarkan Gyu ke toilet, ya? Atau Gyu pipis disini saja?" ucap Beomgyu pada salah satu Pria yang menculiknya.

Pria itu tampak kaget mendengar permohonan Beomgyu yang sangat nekad. Dengan cepat Ia menggeleng, "Tidak boleh! Kau pikir ini di rumah mu sendiri?!"

"Tapi Gyu mau pipis, bagaimana ini? Sudah tidak tahan! Huwaaa!" Beomgyu menangis karena menyadari tidak dapat pergi ke toilet. Sontak para penculik itu menutup mulut Beomgyu dengan tangannya, lalu membawa Beomgyu pergi ke toilet.

"Baiklah, hanya pipis saja. Tidak boleh melakukan yang lain!"

"Baik, Gyu mengerti."

                     ⓑ ⓘ ⓖ ⓑ ⓡ ⓞ

Taehyun berlari menuju gang sempit, tempat biasanya Beomgyu akan pergi karena merajuk pada Taehyun. Ia sangat yakin Anak itu sudah menunggu dengan menekuk kakinya sambil menangis.

Taehyun tentu saja lega karena kodenya sudah terpecahkan, tapi masalahnya Taehyun juga kesal.

KARENA TAEHYUN KEMBALI KE KOMPLEK RUMAHNYA!

"Untuk apa Aku pergi jauh, jika akhirnya aku kembali ke komplek rumah?!" kesalnya. Ia menghentikan langkahnya ketika sudah sampai di gang itu, namun tidak dapat menemukan Beomgyu seperti di benaknya.

"Sial, sebenarnya Gyu-hyung ada dimana?!" mendadak Taehyun kembali putus asa. Ia berjongkok di gang itu, pikirannya terbawa tentang Beomgyu yang dibully di sekolah.

Taehyun tahu Beomgyu dibully karena terlalu agresif dan terkadang bercanda tanpa memikirkan perasaan yang lain, tapi tentu saja Beomgyu tidak bermaksud jahat. Tapi Taehyun tidak dapat membantu Beomgyu karena kesepakatan mereka bertiga.

Big BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang