12

107 16 3
                                    

Hai guys! Akhirnya bisa up lagii.

Aku mau ngeletakin kredit untuk nama tokoh yang akan digunakan.

Btw, happy reading :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Big Bro

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Soobin merasa kesal sekaligus bangga. Di satu sisi, adiknya yang tertua, Beomgyu sangat pandai mencari kesempatan dalam kesempitan. Pun Taehyun dan Hueningkai patuh pada orang yang lebih tua daripada mereka---dalam hal ini Beomgyu, si Kakak tertua Bungsu Choi--- yang mengarahkan mereka selama jajan di minimarket.

Namun di lain sisi, Soobin juga kesal karena adik-adiknya itu malah jajan tanpa batasan. Bahkan tanpa memperhatikan berapa besar nominal yang akan dikeluarkan Yeonsea karena jajanan mereka.

"Kenapa kalian jajan banyak sekali? Lihat, Yeonsea-noona sampai langsung minta pulang begitu! Kalian tidak kasihan padanya?" gerutu Soobin setengah mengomel pada ketiga adiknya.

Beomgyu yang masih memakan cokelat bersama Hueningkai. Ikut berbicara, "Jangan salahkan kami dong, Hyung! Kami 'kan, hanya menggunakan tawarannya dengan baik. Yeonsea-nonna mengatakan bahwa kami boleh jajan sebanyak yang kami mau, jadi kami jajan dengan banyak dong! Kami mau ada banyak jajanan disini!"

Soobin menghela napas pasrah. Ia sangat merasa tidak enak pada Yeonsea karena adiknya yang satu itu---Beomgyu---sangat tidak tahu diri. Setidaknya, sadar saja bahwa Yeonsea adalah seorang murid yang artinya uang sakunya terbatas sekali.

"Astaga!" Hueningkai dengan cepat menghidupkan televisi, namun kemudian langsung lemas. "sayang sekali, kartun menggemaskan terbaru itu sudah habis!"

"Sudahlah Hyung, sudah terjadi. Jika mau meminta maaf, besok bawakan saja dia bekal atau ganti uangnya. Minta saja transferan uang pada Eomma dan Appa!" ucap Taehyun menengahi suasana berantakan tersebut.

Soobin mengangguk. "Yasudah. Ini sudah sore, cepat mandi lalu kerjakan PR kalian! Hyung akan mandi setelah itu memasak."

"Loh, Ubinnie-hyung sudah bisa memasak sekarang?" tanya Hueningkai dengan kaget. Soobin hanya mengangguk, kemudian menjelaskan,

"Selama kalian pergi, Hyung belajar memasak lewat Yurub."

"Eoh, Yurub berguna sekali!" pekik Beomgyu. Ia melihat kedua adiknya, "yasudah, ayo mandi!"

"Ayo!"

Baiklah. Mau bagaimana lagi? Semuanya sudah terjadi. Yeonjun memang benar, ketiga adiknya perlu pengawasan ekstra.

Big Bro

"Njun, sudahlah biasa saja! Soobin pasti tahu bagaimana menjaga adik-adikmu itu!" ucap salah satu temannya---Lee Hyun Jii---

Yeonjun menggeleng, hampir frustrasi. "Perkataan mu malah membuatku semakin cemas, disini juga tidak ada jaringan. Aku jadi kesulitan menghubungi Soobin!"

Hyun Jii berjalan di belakang Yeonjun untuk menghampiri teman-teman mereka.

Gadis itu terdiam sebentar, memikirkan kata-kata yang cocok. Sebelum membalas, "Yasudah kalau kau merasa begitu cemas, apa gunanya kau ikut berkemah dengan kami? Cih, Choi Yeonjun bodoh!"

Big BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang