13

131 15 3
                                    

Kredit untuk nama tokoh yang digunakan.

Mohon kebijakan pembaca!

Selamat membaca :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Big Bro

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Soobin sudah bertekad untuk memberikan bekal pada Yeonsea, sebagai permintaan maaf atas perilaku adik-adiknya kemarin.

Dengan langkah pasti, Soobin menghampiri Yeonsea yang tengah duduk di kursinya. Ia menyapa, "Selamat pagi, Yeonsea. Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja?"

Yeonsea tampak kaget. Namun tetap membalas, "Selamat pagi juga, Soobin! Aku baik hari ini, kenapa cemas sekali?"

"Hmmm..." Soobin duduk di sebelah Yeonsea, "Aku ingin minta maaf atas perilaku Beomgyu dan Hueningkai, kemarin mereka nakal sekali. Berapa harga jajanan mereka? Aku akan membayarnya,"

"Hahaha... tidak apa-apa, Soobin. Namanya juga anak-anak," balas Yeonsea sambil tertawa manis. Gadis itu memang sangat menyukai anak-anak, terutama yang aktif seperti Beomgyu.

"Ah... bagaimanapun, aku tetap minta maaf. Ngomong-ngomong aku akan  membayar jajanan mereka kemarin, tolong beritahu aku nominalnya!" balas Soobin dengan canggung.

"Sungguh tidak apa-apa. Aku baik-baik saja dengan itu, lagi pula aku sangat senang adik-adikmu tidak takut padaku."

Soobin menggeleng. "Tidak... tidak, Yeonsea! Tolong beritahu aku,"

"Baiklah, harganya adalah...." Yeonsea memberitahu Soobin nominal belanjanya kemarin, hal itu membuat Soobin sedikit melebarkan matanya kaget.

"Astaga, kau harus membayar sebanyak itu?" Soobin kaget terhadap nominalnya, dalam hati bersumpah akan menghukum adik-adiknya. "Aku akan mentransfer uangnya nanti,"

Yeonsea hanya mengangguk. Sebenarnya tidak terlalu peduli terhadap hal tersebut, sebab kemarin ayahnya baru saja pulang dari penerbangan dan memberinya uang saku yang lebih banyak.

"A-aku memasak bekal untukmu. Tolong diterima, ya! Memang tidak seenak makanan restoran, tapi aku tulus memasaknya hanya untukmu," ujar Soobin sembari menyerahkan kotak bekal yang sejak tadi ia pegang.

"Wah... kau sampai repot-repot memberiku bekal? Padahal kau sendiri yang bilang lebih baik kita membawa bekal bersama-sama. Tapi, terima kasih, ya!" Yeonsea tersenyum lembut pada Soobin.

Soobin mengangguk. Ia membalas, "Iya, tapi lain kali saja tentang usulku itu. Sekarang, aku memberikan bekal padamu untuk permintaan maaf. Aku juga berharap kau tidak jera  setelah dijahili adik-adikku,"

"Bicara apa kau, Choi Soobin?! Adik-adikmu sangat lucu, tahu!" ujar Yeonsea dengan mantap.

"Kalau begitu, aku mau mengundangmu sekali lagi ke rumahku. Kali ini aku pastikan mereka tidak akan berulah," ajak Soobin dengan senyum manisnya.

"Tentu saja aku akan datang!"

"Hehe... terima kasih sudah mau datang kembali,"

Kali ini, Soobin memulai tekad baru. Ia harus mengendalikan perilaku adik-adiknya terutama Beomgyu dan Hueningkai.

Big Bro

Big BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang