3

169 19 0
                                    

Warning! Mohon kebijakan pembaca.

Enjoy :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

                        ⓑ ⓘ ⓖ ⓑ ⓡ ⓞ

"Hari ini tidak masuk sekolah dulu, ya? Nanti Hyung titip surat pada Hyunnie." Soobin melihat Adiknya yang siap tidur---Beomgyu--- yang sudah dua hari jatuh sakit.

"Kata Hyunnie tidak boleh bolos sekolah, Hyung. Kata Hyunnie harus rajin, Hyung." balas Beomgyu. Entahlah Anak itu masih sadar atau sudah tidur, karena Beomgyu menjawab dengan mata masih tertutup.

Soobin memutuskan untuk mengusap telapak tangan Beomgyu yang terasa panas, Ia mengecup dahi anak itu ketika menyadari Beomgyu sudah tidur.

"Hyunnie, ayo kita main hujan!" igau Beomgyu.

Soobin mendengus, "Apa-apaan itu? Dia bermimpi tentang bermain hujan yang membuatnya sakit seperti ini? Aissh, Beomgyu benar-benar tidak bisa jera!"

Pemuda yang baru saja menduduki bangku kelas satu SMP itu, segera menuju ruang makan untuk sarapan bersama saudara-saudaranya yang lain.

"Hyunnie dan Kayi nanti naik bus saja, ya? Yeonjunnie-hyung dan Ubinnie-hyung sedang sibuk mengurus Gyu-hyung. Kalian mengerti, 'kan? Hyunnie jaga Kayi, ya!" pesan Yeonjun sambil menatap cemas kedua adiknya itu.

Taehyun mendengus, "Ada apa dengan panggilan itu? Kenapa terdengar berbelit, bukankah biasanya Kami hanya akan memanggil Soobin-hyung, Yeonjun-hyung dan Beomgyu? Kenapa sekarang berbelit?"

"Yak, jangan memanggilnya Beomgyu. Secara umur, dia lebih tua darimu!" balas Soobin. Ia duduk di kursi untuk memakan sarapannya. "Itu tidak sopan, Hyunnie." sambungnya.

"Secara umur dia memang lebih tua dariku. Tapi secara tingkah laku, aku lebih tua darinya!" Taehyun tidak terima harus mengakui Beomgyu lebih tua darinya.

Menurutnya, Beomgyu sudah seperti adiknya sendiri. Bagaimana tidak? Jika Taehyun membentaknya saja, Beomgyu masih pergi meninggalkan rumah sambil menangis.

"Intinya dia lebih tua darimu, Choi Taehyun." balas Yeonjun.

Taehyun membuang napas kasar karena tidak terima, berbeda dengan Hueningkai yang tersenyum senang setelah melihat roti isi buatan Yeonjun.

"Hari ini, kita sarapan roti saja. Karena Gyu-hyung juga belum bisa makan sesuatu yang keras, jadi Kita harus merasakan yang Gyu-hyung makan." jelas Yeonjun pada para Maknae itu.

"Baiklah, Hyunnie dan Kayi saling menjaga ya?" ucap Soobin.

Hueningkai dan Taehyun mengangguk mengerti. Mata Hueningkai berbinar karena lapar, sebab itulah Taehyun memutuskan untuk memakan sarapannya juga. Soalnya takut kehabisan.

                      ⓑ ⓘ ⓖ ⓑ ⓡ ⓞ

"Wah, ada yang datang!" pekik teman sekelas Beomgyu ketika menyadari Taehyun berjalan ke kelas Beomgyu.

Sontak para gadis menghampiri Taehyun yang terlihat menggemaskan, dengan seragam sekolahnya yang terlalu besar.

"Ya ampun, anak manis. Mau mencari siapa?" tanya gadis itu. Tangan gadis itu meraih pipi Taehyun, namun ditepis oleh anak itu.

"Ini surat dari Choi Beomgyu-ssi. Dia sakit, jangan tanya aku dapat darimana. Sudah ya, aku mau ke kelas dulu." tanpa basa-basi, Taehyun memberikan surat itu pada Gadis yang berhadapan dengannya. Lalu ia ke kelasnya dan Hueningkai.

Big BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang