Happy Reading!
"Baiklah pertanyaan terakhir sekaligus babak final karena kalian seri," MC tersebut mulai membacakan soal, tersisa dua tim. Tim dari SMA Cahaya Pelita (Devan dan Kristal) dan SMA Tunas Harapan (Alice dan Hari). "A total of 3 liters of argon gas at a temperature of 270C with a pressure of 1 atm (1 atm = 105 Pa) is in the tube. If the general gas constant R = 8.314 J m-1K-1 and the number of particles in 1 mole of gas is 6.02 x 1023 particles, then the number of argon gas particles in the cylinder is ...?" Dua tim tampak kelabakan menghitungnya, berusaha menghitung dengan tepat hanya dengan bayangan saja.
Teett
"Well miss Kristal what's the answer?" MC tersebut bertanya.
"0.72.1023, the discussion is that NA is Avogadro's number = 6.02 x 1023 particles = 0.72.1023 particles" Suara hening sesaat hingga tepuk tangan terdengar. Kristal telah berhasil menjawab soal dengan benar.
"Good answer Miss Kristal, congratulations to SMA Cahaya Pelita on winning" Piala beserta piagam diserahkan kepada Devan dan Kristal. Mereka berfoto sebentar, saat tim lawan bersalaman, Devan mendadak kaku. "Alice, kamu Alice yang sahabat gw dulu kan?"
note: kenapa Devan baru kaku, karena tadi kan lomba pasti harus fokus dan gk memperhatikan sekeliling kecuali soal-nya.
"Ha? Anda kenal saya? Sahabat sejak kapan?" Perempuan itu mengernyitkan dahinya. Sebelum akhirnya ia memeluk Devan sangat erat. Kristal tersenyum tipis, ada sedikit rasa cemburu dihatinya. Tapi melihat mereka yang memeluk satu sama lain membuat Kristal memahami. Mereka saling merindukan, harusnya Kristal berterima kasih telah menjadi teman kecil pacarnya. Katakan saja Kristal bodoh, nyatanya dia sangat bodoh dalam soal perasaan.
"Gw duluan," Kristal berpamitan kepada dua sejoli yang asik bencengkrama. "Aku ke mobil ya Dev" Kristal tersenyum membungkuk sebelum akhirnya pucuk kepalanya diusap Devan.
"Hati-hati jangan nyasar, nanti aku nyusul" Kristal mengangguk menghilang dibalik kerumunan penonton yang telah bubar.
"Pacar kamu Dev?" Alice bertanya.
"Iya" Sontak Alice menjauh, dan melepaskan pelukannya.
"Kok gak bilang? tau gitu aku salaman aja" Alice merasakan hal yang mengganjal dihatinya. "BTW, dia cantik banget lho, pengen kenalan kan jadinya" Alice tersenyum sedih.
"Lain kali deh, kalo ketemu lagi pasti aku kenalin" Alice mengangguk semangat. Devan tersenyum gemas.
"Tante ga nanya kabar aku gitu?" Devan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dari dulu hingga sekarang sejujurnya Mama ataupun Ayahnya belum pernah menanyakan sedikitpun tentang Alice, mereka hanya tau dan tutup mulut.
"Iya, Mama nanyain kamu katanya kangen, semenjak kamu pergi Mama jadi kesepian katanya rumah gak gak rame lagi" Yups! Devan memang berbohong dari dia masih sekolah dasar pun begitu. Selalu berbohong akan pertanyaan itu.
"Wahhh bilangin tante aku juga kangen" Mata Alice berbinar. Ia sangat senang dirindukan seseorang apalagi itu mama Devan.
"Ekhem, sorry ganggu cepaka-cepikinya, cuma mau ngasih tau ke Alice guru kita udah nungguin" Ups! mereka lupa ada satu orang yang sibuk main handphone sejak tadi.
"Oh iya lupa sebentar," Alice mengeluarkan handphone-nya "Dev minta nomor kamu dong" Devan segera mengetik nomornya. "Oke, udah makasih ya Dev, nanti malem kita callingan. Bye" Alice dan Hari berlari. Devan melambai kecil sambil tersenyum.
Kristal gitu amat sih hh, kan mimin jadi greget. Menurut kalian chap ini gimana? semoga enjoy ya.
Bonus pict
Alice
cantik banget ya kan, gak usah terlalu fokus sama ceritanya. Jujur aja, emang mimin sengaja nyari yang cantiknya kebangetan.
Nando
Riko
Anita aka Mama Kristal
Fely aka Mama Devan
SEE YOU LOVELYONE MUACH!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kristal
Teen FictionJangan menilai dari sampulnya!! Ketika orang menyatakan perasaan pada Kristal. Inilah jawaban Kristal "Jangan pernah cinta gw" "Kenapa?" "Karena gw kristal, indah di luar rapuh di dalam" No Plagiat!! Happy Reading!😊