4. BINTARA

137 18 11
                                    

Haiiii....
Disini karakter Soobin diganti Bintara yaa

HAPPY READING
ヾ(^-^)ノ

Senin 04.45

Reyno melangkahkan kakinya ke dapur dengan seragam sekolah yang sudah melekat rapih.

Almamater Culture Technology High School yang panjang membuat luka Reyno tertutup.

"Selamat pagi,Bi."sapa Reyno cerah.

Bibi pun membalas sapaan Reyno tak kalah cerah,"Pagi den. Ayo sarapan. duduk disini ya, bibi ambilkan makanannya."

Apa yang kalian harapkan? Sarapan pagi bersama keluarga? No....

Reyno selalu sarapan di dapur bersama bibi pagi-pagi. Sejak kejadian itu,Doni tak mau lagi melihat wajah Reyno diruang makan. Sejak saat itu pula Reyno mulai membiasakan diri makan di dapur bersama bibi.

Reyno dan bibi makan bersama dengan khidmat. Setelah sarapan, Reyno berangkat sekolah.

Diperjalanan, dia berhenti disebuah taman di persimpangan. Reyno duduk di rerumputan sembari melihat fajar yang akan menghilang.

Menurut Reyno,fajar sama indahnya dengan senja.

Fajar membawa kita pada sebuah harapan baru yang bersinar terang layaknya matahari. Sedangkan Senja mengajarkan kita bahwa yang indah akan hilang namun akan ada keindahan lainnya yang menanti di depan sana. Layaknya sandyakala yang hilang ditelan gelapnya malam dan digantikan oleh kilauan ribuan bintang dan bulan.

Tak terasa sudah jam 06.30

Saat Reyno berdiri, matanya memincing melihat objek yang sangat ia kenali. Kemudian ia menghampirinya.

"Selamat Pagi." Sapa Reyno dengan senyum yang Khas akan lelaki itu.

"Ihhhh Reyno! Ngagetin aja!" Ucap nya kemudian bersedekap dada. Hal itu ditanggapi kekehan oleh Reyno.

"Kenapa kak?" Tanya Reyno.
"Mobilnya mogok Rey. Lo angkut Ila deh ya. Gue pesen taksi aja ke kantornya. Panas kuping gue denger dia ngomel-ngomel." Jawabnya.

"Angkut angkut! Dikira gue barang apa!"
"Kakak gimana sih katanya mau nganter kok malah mobilnya mogok. udahlah. Ayo, Rey! kita Berangkat. Tinggalin aja dia." Zafaila menarik tangan Reyno sedikit keras.

"Dasar adik durhaka!" ucap Zafran kesal.
"Duluan ya kak." Pamit Reyno yang diangguki Zafran.

Mereka adalah Zafaila dan Zafran. Mobilnya mogok di persimpangan. Hal itu membuat Zafaila kesal.

Reyno menahan perih saat Zafaila menarik tangan kirinya yang terluka.

"Kebiasaan banget pagi-pagi suka ngomel." Reyno menjawil hidung Zafaila.

"Lagian mobilnya pake mogok segala!" balas Zafaila sebal, dirinya masih kesal dengan sang kakak.

Zafaila melihat balutan perban di telapak tangan Reyno,"Tangan kamu kenapa?"

Dengan tenang Reyno menjawab,"Gapapa. Cuma kegores pisau pas belajar masak kemarin sama Adek." Zafaila ber oh ria.

"Udah siang. Ayo berangkat!" Lanjutnya.

I'M FINE || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang