10. TERUNGKAP

101 13 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMEN!!!

HAPPY READING!!!
ヾ(^-^)ノ


Disisi lain!

Seseorang melaporkan bahwa di rumah sakit tempat Reyno di rawat terdapat beberapa bodyguard. Hal itu membuatnya marah.

"Arghhhh SIAL! keluar!"

"Baik bos."

Sekarang tersisa bos itu sendiri.

"Kemungkinan ada yang duluan mau nyelakain Reyno. ARGHHH kalo kaya gini semakin susah buat gue."

Tentu saja, lagian orang konyol mana yang mau meletakkan bodyguard di rumah sakit tanpa alasan yang jelas.

"gue harus nembus penjagaan itu gimanapun caranya."

Orang itu terdiam memikirkan rencana-rencananya. Lalu dia mengingat laporan anak buah nya kemarin.

Dia ingat betul kalau dia hanya mengirim 3 anak buah. Ntah siapa 3 orang lainnya.

"Gue yakin 3 orang itu, suruhan orang lain. Gue gak akan rela Reyno mati di tangan mereka. Dia harus mati di tangan gue sendiri!" Monolognya.

"gue bakal biarin Lo hidup satu malam lagi. Dan besok gue bakal dateng jadi malaikat maut Lo, Rey. HAHAHAHH."

Esok malam

Dengan seragam dokter dan masker yang menutupi wajahnya, Pria itu sudah bersiap melaksanakan rencananya. Semua Shift malam sudah ia bungkam, bahkan seluruh CCTV sudah ia matikan. Langkah selanjutnya, dia harus menyingkirkan bodyguard-bodyguard sialan itu.

Terlihat 4 orang berbadan besar itu masih menjaga ketat ruangan Reyno.

Dia berjalan mendekati mereka dengan nampan yang berisi kopi.

"Maaf ini kopi untuk kalian agar tidak mengantuk."

Diam. Mereka hanya diam.

"Ini pesan dari ibu Serin." Ucapnya.

Mendengar nama Serin, mereka tanpa ragu meminumnya. Setelah beberapa menit kemudian,mereka ambruk tak sadarkan diri.

"bodoh!" Maki nya. 

Dia membuka pintu itu dengan perlahan. Dilihatnya Reyno yang terlelap tanpa ada seorangpun yang mendampinginya.

Dia berjalan mendekati ranjang Reyno,"Rey, hidup lo cukup sampe sini aja ya. Gue sendiri yang bakal cabut nyawa Lo." Dia terkekeh menatap Reyno.

Orang itu mengeluarkan sebuah suntikan. Suntikan yang berisi Racun yang akan membunuh targetnya secara perlahan.

Senyum jahat muncul dibalik maskernya. Orang itu bersiap menyuntikkannya pada selang infus Reyno.

Reyno yang sedari tadi merasakan pergerakan seseorang pun terbangun. Matanya melotot melihat dokter lain yang akan menyuntik infusnya.

Serin sudah berpesan bahwa yang akan menanganinya adalah dokter Aryo. Tak ada dokter lain. Dan mereka sudah mengecek dirinya 30 menit yang lalu. Sedangkan mereka selalu mengeceknya 2 jam sekali.

"Gue harap Lo mati kali ini." Lirihnya.

Dengan segera pria itu  menyuntikannya. Namun, sebelum cairan itu menyentuh infus, Reyno menarik selang infus itu sampai terlepas.

"Apa mau Lo?"
"dan punya masalah apa sama gue?" Reyno menatap tajam orang itu.

Pria itu menatap Reyno sinis,
"Gausah pura-pura gak tau! Lo harusnya hidup lebih menderita dari apa yang adik gue rasain Setelah Lo ninggalin dia!"

I'M FINE || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang