17. HAK ASUH?

103 13 2
                                    

GAK ADA KATA SAMBUTAN. LANGSUNG BACA AJA. KALO MAU VOTMEN YO MONGGO, NEK ORA YO MBOTEN NOPO NOPO!

Dengan telaten Zafaila menyuapi Reyno. lalu menyiapkan obat utuk kekasihnya minum.

"kamu tau aku disini dari siapa, La?"

"Dari Jana." Jawabnya singkat. Reyno mengangguk paham.

setelah selesai membereskan peralatan makan Reyno, Zafaila menatap Reyno. Banyak hal yang ingin ia tanyakan. ia mengetuk-ngetuk dagunya, "Jadi, Tuan muda Davies, lo mau jelasin sesuatu?"

tuan muda Davies
Davies

Atensi Reyno sontak beralih penuh pada Zafaila. Ia menatap kekasihnya terkejut.

melihat ekspresi Reyno, Zafaila terkekeh pelan, "Calm down, babe."

Reyno menarik nafasnya,"okay. firstly, Aku minta maaf soal kemarin. Jana salah paham, yang di foto itu Keano sama Cherin, bukan aku."

Reyno menatap Zafaila yang menunggu kalimat selanjutnya, "Aku, Aku Reyno Davies. Adik sekaligus saudara kembar dari Keano Davies."

Zafaila tahu. Dia hanya memastikan bahwa info yang dia dapat itu valid. Dia tidak akan menyalahkan Reyno. Meski terhormat, keluarga Davies cukup rumit. Mungkin ini berkaitan dengan privasi keluarga. So, dia akan tetap pada batasnya.

Reyno menunggu reaksi Zafaila. Nihil, Zafaila hanya mengangguk mengerti.

"kamu tau dari siapa?" Zafaila hanya menggedikan bahu.

Keesokan harinya,

Reyno pulang dan sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

di Davies Corporation,

Doni tengah frustasi melihat kerugian di perusahaannya. Dia harus segera menangani hal ini.

"Semua ini karna anak sialan itu!" Geram Doni.

Tok tok tok

"Masuk!"

Sekretaris Doni masuk membawa beberapa map.

"Permisi pak, saya ingin menyampaikan sesuatu." Doni mempersilahkan sekretarisnya untuk duduk.

"Sebelumnya saya ingin melaporkan hasil rapat kemarin." Doni menghela nafas. Ia akan dengarkan lebih rinci lagi.

"Hasil rapat kemarin, tuan muda memutuskan untuk tidak bekerja sama dan melepaskan 5% saham perusahaan." Lapor sekretaris itu.

Doni yang mendengar itu mengepalkan tangannya.

"Semua karena rekan lama pak Doni diketahui telah menyabotase dana perusahaan kita selama bekerja sama. Tuan muda memberikan ini sebagai buktinya." Sekretaris itu menunjukkan video yang ia terima dari Reyno.

"SIALAN! berani sekali mereka mempermainkan perusahaan ku!" Batin Doni.

"Tuan muda tahu jika kerugian yang kita tanggung lumayan besar. Meski begitu, ia yakin perusahaan masih bisa bangkit. Maka dari itu, menolak kerja sama ini menjadi opsi yang terbaik."

Doni cukup terkesan dengan kinerja Reyno.

"Langkah berikutnya, Tuan muda memutuskan untuk mengajukan kerja sama dengan Salhwa Corp. Dia mempersiapkan berkas dan proposal itu sendiri. Sore harinya, kami melakukan pertemuan dengan pihak Salhwa Corp. Salhwa Corp menerima kerja sama itu. Mereka menginvestasikan sahamnya sebesar 7% di proyek ini."

Doni melotot tak percaya dengan hal ini, "kenapa tidak kau laporkan sejak kemarin! Apa kau sudah bosan bekerja disini ha!" Sorot mata Doni kini menajam. Perasaan bersalah menyeruak ke dalam hatinya.

I'M FINE || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang