5. CUP

129 18 3
                                    

Halowww gimana sepanjang ini? Ada kendala pas baca gak? Heheh jangan lupa Vote dan komen yaaa

HAPPY READING!
ヾ(^-^)ノ

Skipp pulang sekolah

"REYNO!" Panggil Zafaila riang.

Reyno tersenyum melihat Zafaila yang begitu riang saat ini. Dengan perlahan ia menjalankan motornya.

Setelah tiba di depan Zafaila, Reyno memberikannya helm.

Lalu Reyno dengan jail menyodorkan tangannya,"Salim dulu sama calon suami."

Zafaila tersenyum geli, "Kasih duit dulu baru Salim."

Hal itu membuat Reyno menyentil Zafaila.

Tangan Reyno meraih pergelangan tangan Zafaila yang terluka. Dia memeriksa keadaan pacarnya itu.

"Masih sakit gak?"

"Nggak. Kebas aja sih." Reyno mengangguk paham.

"Kalo mau kemana-mana jangan sendiri ya. Ajak aku atau Yesi juga gak papa."

Ila mengangguk. "Kamu gak mau tanya tentang tadi?"

Reyno menatap Zafaila sejenak lalu menghela nafas, "Aku denger percakapan kamu sama dia sedikit. Jadi gak perlu dijelasin."

"Jangan deket-deket sama dia ya?"

Zafaila menatap Reyno curiga, "maksudnya kamu nuduh aku ngedeketin dia?"

Reyno menggeleng, "Aku khawatir kamu diapa-apain sama dia. Lagian aku selalu percaya sama kamu. Gak pernah sedikitpun aku ngeraguin kamu, La."

"Ayo, naik." Lanjutnya.

Zafaila naik dengan senyum yang merekah.

Di jalan,

"Mamah kamu masak gak, La?" Tanya Reyno sedikit lebih berteriak.

"Kalo gak, kita mampir makan dulu."

"Mamah masak, Rey tapi kalo mau mampir yaudah ayok!" Saut Zafaila.

"Gak jadi. Kita langsung pulang aja."

Alis Zafaila mengerut,"Loh kok gak jadi? Gak papa kalo kamu mau mampir. Ntar dirumah gausah makan gak papa."

"Masa aku tega biarin masakan mama mertua gak dimakan sama anaknya sih." Sial itu membuat pipi Ila merona dibalik Helm.

Ah! Meleleh sudah hati Zafaila. Perbuatan baik apa yang ia lakukan di masa lampau sampai mempunyai pacar seperti Reyno. Berhati besar dan tau bagaimana cara menghargai seseorang.

"Menghargai memang sepele, tapi hal sepele itu lah yang terkadang membuat orang yang berada disekitar kita  respect ke kita dan bahagia.Sekecil apapun karya seseorang , tetap harus kita hargai. Tapi kalau ngelunjak? Manusia Gak tau Diri namanya."

Sesampainya di depan rumah Ila.

Yah rumah sederhana yang tak terlalu besar dan kecil. Meski dari keluarga berada, keluarga Zafaila hidup dalam kesederhanaan.

I'M FINE || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang