10 Maret 2020

398 26 8
                                    

Sham baru saja duduk mengistirahatkan badannya yang pegal karena baru saja merayakan pesta ulang tahun temannya.

Tring...

Ahh rupanya Afnaan yang mengirim pesan. Tumben banget dia ngirim pesan?

'Woi sham'
"Apaan?"
'Galak banget pacar ana'

Lah emang gue galak? Dan emang bener gue pacar Ana.

"Dih lu juga pacar Ana bege"
'Serius dulu, lu marah kaga tadi sama Ana?'
"Sedikit an, gue gamau aset kita diliatin sama orang-orang itu. Gue gasuka, tapi ya lo tau gimana tadi Ana waktu kita ingetin"
'Ini bisa berabe sham kalo dia sampe marah lagi, kaga mau gue dia cemberut-cemberut lagi. Tapi dia terus yg mulai masalahnya.'

———————————————————————

3.00 PM

Sekarang kita udah dirumah Ana, menunggu tuan putri(?) selesai dengan urusan mempercantik dirinya untuk pergi ke pesta ulang tahun salah satu teman kita.

Sudah cukup lama kita menunggu sambil berbincang akhirnya Ana keluar dengan style yang membuat darah kita mengalir deras. Bagaimana tidak jika Ana hanya mengenakan celana pendek dan atasan berukuran oversize untuk datang ke pesta ulang tahun? Apa dia tidak takut kedinginan? Ah dan lagi, dia laki-laki meskipun memiliki kulit sehalus perempuan dan tanpa cacat sekalipun tetap saja itu tidak boleh.

(just imagine he wore these style)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(just imagine he wore these style)

Ana terlihat senang dengan melompat-lompat kegirangan karena dia akan pergi merayakan pesta ulang tahun teman kita. But, tidak dengan style ini.

'Ana pake pakaian yang pantes. Ini gacocok sama kamu, aku gamau nanti kamu diliatin sama orang'
"It's my business sir, not ur own"

Huhhh, sudahlah. Bagaimanapun ego dia tidak akan pernah bisa di kalahkan.

Kerumunan orang mulai memadati tempat berlangsungnya acara, seperti biasa setiap orang berbicara dengan circle mereka. Tidak dengan Aku dan Afnaan. Mata kita tidak bisa lepas dari Ana, kita mengawasi Ana karena kita takut ada orang lain yang mendekatinya. Aku tidak peduli dengan orang-orang yang kita kenal jika ingin berbicara dengannya, tapi kita harus was-was jikalau ada orang yang tidak kita kenal mendekatinya.

Kalian tau, dizaman sekarang kepribadian orang sudah biasa diumbar-umbar. Apalagi ketertarikan akan seseorang, entah itu lawan jenis ataupun sesama jenis. Orang-orang dengan terang-terangan tidak takut menunjukan orientasi sex nya kepada orang lain. Bukankah seperti itu pada zaman sekarang?

Maka dari itu, mata kita tidak pernah lepas untuk mengawasi kelinci kecil kita yang nakal ini. Kita tidak mau menyalahkan pihak yang tertarik pada Ana, toh Ana juga yang mengundang orang itu untuk melihatnya.

Kesal, ketika ada orang yang dengan berani menyentuh Ana. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa selain membawanya pergi menjauh dari circle itu. Ahh seharusnya kita tidak seperti ini. Kita takut nanti Ana yang malah tercap sombong oleh anak-anak teman Ayahnya itu.

Sebenarnya ini ulang tahun anak dari rekan bisnis ayah Ana. Kita kenal hanya sebatas kita tau nama dia dan dia tau nama kita. Tapi tidak dengan anak-anak yang lainnya. Maka dari itu aku dan afnaan tidak bisa berbuat lebih selain menjauhkannya dari beberapa circle itu.

Dan bisa kalian tau sekarang, ana mulai murung. Dia tidak ingin diganggu, dia hanya ingin berbincang dengan beberapa anak itu. Tapi kita tidak suka jika ada yang memegang tubuh Ana. Kita tidak pernah ingin membuat suasana hatinya menjadi buruk, oleh karena itu untuk hari ini kita membebaskan kelinci manis itu.

———————————————————————

'Kita gabisa ngapa-ngapain juga tadi an, gue malu circle Ana anak-anak konglomerat semua. Tapi yang penting suasana hati dia saat pulang gaterlalu buruk. Meskipun kita cuman bisa ngerasain nyesek waktu Ana jadi pusat perhatian cowo-cowo brengsek itu'

Afnaan mengirim sebuah video

Dih apaan ini, gue takut ini video yang engga-engga lagi. Deg-degan tapi penasaran. Setelah beberapa menit aku dilema dengan diri sendiri, aku memutuskan untuk melihat video yang afnaan kirim.

Awalnya jijik, udah mau dibanting aja hpnya. Lama-lama desahan mereka berisik banget tapi bikin aku horny. Sexy juga didengernya. Apalagi ngebayangin itu Ana sama gue. Iya Aan ngirim gue video bokep gay.

Aku semakin tergoda sampe akhirnya penisku mulai tegang, pikirannya mulai liar kemana-mana, suhu diruangan ko makin panas ya? Sampai akhir video, celana yang ku pakai sudah terlihat tidak beraturan karena penisku 'yang besar' terlihat sekali dari luar.

'Duh An gue ngaceng gimana nih, masa ngocok gue harus ngeluarin sendiri, jijik banget'
"Lo mau?"
'Dih gue juga pihak atas an sama kaya lo'
"Dih gila. Maksud gue kita kasih ana hukuman"
'Yang jelas makanya, ngetik sekalian jadi gue gasalah sangka'

.
.
.

Tbc...

Mau tanya, apa kita harus up bagian 🔞 nya? Kita bakalan up kalo kalian mau, kalo ga lebih bagus. Hehe

Just him, Only himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang