🔞

1.2K 42 2
                                    

Afnaan mikir sampe akhirnya nemu ide gila. Ide yang gila tapi bisa jadi menyenangkan.

"Loh afnaan sama sham ngapain kesini malem-malem"

Itu papahnya Ana yang nyapa. Iya, setelah sepakat akan memberi 'hukuman' untuk Ana, kita langsung kerumah Ana.

'Maaf pah ganggu, tapi kita mau nginep nemenin Ana'
"Kebetulan banget papah sama mamah harus pergi kerumah omnya Ana. Ana nya gamau ikut, untung kalian dateng jadi papah bisa pergi."

Entah keberuntungan atau memang semesta memihak pada kita hari ini.

———————————————————————

Pemandangan yang sungguh membantu untuk meyakinkan kita bahwa memang semesta sedang berpihak pada kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemandangan yang sungguh membantu untuk meyakinkan kita bahwa memang semesta sedang berpihak pada kita.

Tapi, tahan. Kita tidak bisa langsung memakan kelinci ini. Takut-takut dia malah syok nantinya. Biarkan waktu yang menjalankannya.

'Hey, Aan sama Sham nginep ya?'
"Ah gaseru!"

Hah? Jadi dia nolak kita atau gimana ini? Masa iya nolak sih? Gapernah loh dia nolak kita kalo mau nginep.

'Aan sama sham udah disini, masa kita harus pulang? Lagian kita belum ngapa-ngapain kenapa udah bilang gaseru'

"Bukan kalian! Permain ini gaseru!"
Tunjuk Ana pada game yang ada di tab nya.

'Bilang dong sayang. Kirain kamu gamau ada kita'
"Heh ini game udah bayar mahal-mahal tetep aja kalah"

Ini sebenernya emang Ana yang salah kan? Mungkin emang Ana gabisa mainnya makanya kalah. Sabar ya game.

Dengan posisi seperti itu, sekarang Ana udah dihimpit oleh kita. Sham dibelakang dan Aan didepan. Untuk memancingnya aku coba untuk menggesek-gesekan penisku pada bongkahan kenyal itu.

Tapi tidak ada respon. Kuciumi lehernya, tetap tidak ada respon. Afnaan mencoba untuk menciumi kepalanya, tangannya, tetap tidak ada respon. Oh ayolahh kali ini saja respon kita. Kita tau kalo Ana gaakan ngerespon apapun yang ngeganggu fokusnya.

"ngghh"

Akhirnya Ana mulai merespon kali ini. Bagaimana tidak, Aan sudah menelusupkan tangannya memainkan puting pink kepunyaan Ana. Tapi setelah itu, Ana tetap fokus pada gamenya.

'Ana, ada yang lebih seru dari game itu'

Ana terduduk kegirangan dan loncat-loncat dikasur dengan mata berbinar.

"Apa itu apaaa. Ayo kita main"

Kelinci kita sudah masuk perangkap.

'Kamu masih inget sosis kita yang besar dan panjang?'
"uhh? Sosis kalian? Yang dapat mengeluarkan susu kental itu?!"
tanyanya kegirangan.

Just him, Only himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang