13 Januari 2020 || Sham's Birthday

360 23 4
                                    

Tepat tanggal ini, aku berulang tahun untuk umurku yang baru memasuki kepala 2 ini. Tetapi diusiaku yang baru menginjak 20 tahun ini aku telah banyak melewati proses pendewasaan, tetapi apakah ini bisa disebut dengan 'Dewasa sebelum waktunya?'. Entahlah, yang jelas itu yang aku rasakan.

Jika kalian menilai bahwa aku adalah orang yang penuh dengan warna, itu bukan aku. Aku memiliki dunia yang sangat gelap. Banyak dari mereka yang bahkan mengira aku adalah seseorang yang penuh dengan kegelapan. Sebenarnya, aku hanya seseorang yang amat sangat rapih dalam menutupi berbagai perasaan.

Tetapi ada seseorang yang masuk kedalam duniaku dan membawa sedikit perubahan pada warna duniaku. Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, tetapi sebelum masuk SMA, sudah banyak wanita yang aku pacari. Entahlah, semenjak bertemu dengannya, aku hanya tertarik padanya.

Sempat mengelak, sempat ingin menyudahi perasaan itu. Bahkan amat sangat membencinya ketika perasaan itu muncul.  Tetapi nasib berkata lain. Mungkin sudah 'takdirku' untuk bertemu dengannya, tetapi 'nasibku' yang merubah segalanya.

Sudahlah, itu hanya masa lalu. Toh untuk sekarang aku sangat beruntung karena tengah menjalin hubungan dengannya. Meskipun aku harus berbagi dengan yang lain. Tidak apa asalkan tidak saling menyakiti.

————————————————————————

Tring...
Tring...
Tring...

Itu suara notifikasi yang muncul pada hp-ku. Beberapa orang yang kenal denganku mengucapkan selamat pada hari ulang tahunku. Seperti yang biasa terjadi pada anak muda saat ini. Mengucapkan lewat snapgram dan me-repost ucapan-ucapan yang telah diberi itu.

Aku merasa tidak ada yang spesial, karena 'dia' masih belum menampakkan apapun. Aku hanya berharap 'dia' yang datang, atau hanya mengucapkan melalui FaceTime pun tidak apa.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, aku pun sudah memperwangi diriku, kalau-kalau dia datang. Aku tidak ingin dia mencium bau-bau yang tidak enak kan?

Sudah pukul 1 siang, aku masih tetap menunggunya. Tidak apa, mungkin dia lupa?Lagipula dia belum melihat snapgram ku.

.
.
.

Billa
is calling...

'Kenapa bil?' kataku membuka percakapan.

"Sham, please... Aku gatau harus apa"

Mengapa billa menangis? Cih... Ini bagian dari skenario untuk acara surpriseku? Mari kita ikuti permainannya.

'Kenapa bil? coba pelan-pelan ngomong'

"Ana sham... Ana..."

'Ana, kenapa?'

"Ana di rumah sakit sekarang, kamu mending kesini langsung"

Cihh... inimah keterlaluan namanya. Jangan bawa bawa rumah sakit deh. Jujur memang aku sedikit merasa marah jika mendengar kata 'Rumah Sakit'. Apalagi semenjak dekat dengan dia. Aku tidak suka orang-orang yang aku tau masuk ke tempat itu.

'Gue tau ini prank buat surprise ulang tahun gue kan? Udah udah gausah. Sekarang mana Ana nya? Gue culik dia hari ini'

"Ini bukan prank Sham gue berani Sumpah. Mending sekarang kamu kesini, biar nanti kita jelasin"

Turutin aja apa maunya. Toh nanti Ana bakal aku culik untuk hari ini.

Just him, Only himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang