Gadis berambut panjang itu memasuki kelas sambil memasang dasi abu abu nya. baru saja ia duduk, teman sebangku nya langsung menunjukkan sesuatu dari ponselnya.
"Liat, dia jalan sama siska temen sekelasnya"
Sheila hanya melirik dan kembali membenarkan dasi nya yang sedari tadi cukup membuat nya kesal. Dia masih fokus pada dasinya yang membuat Tania berdecak heran, tidak ada respon sedikit pun?
"Kok lo diem aja sih?" Tania menautkan kedua alisnya dan kembali menarik ponselnya.
"Terus gue harus apa? Sedih? Marah? Ngelabrak tuh cewe?" ucap Sheila santai
"Yaa gimana sih, kan lo lagi deket sama dia"
"Biarin aja gua juga udah bosen sama dia, bagus deh kalo dia deket sama cewek lain"
"AKHH INI GIMANA SIH!!" Sheila menarik kembali dasinya dengan kasar.
"Pasangin" Sheila terkekeh memperlihatkan giginya sembari menatap sahabatnya itu.
"Udh mau lulus masih aja gabisa pasang dasi" Tania mendengus sambil melingkarkan dasi itu dileher putih milik Sheila.
"Gue gak abis pikir deh sama lo, udh berapa banyak cowok yang deket sama lo tapi gak ada tuh satu pun yang bener bener sampe jadian" Tania menggerutu sambil terus memasang dasi Sheila.
"Gua juga gangerti, gue gampang baper tapi gampang ilfeel juga"
"liat orang pamer keuwuan lo iri, giliran ada yang deketin malah ilfeel, au dehh gatau deh shei gue sama lo" Tania mengangkat bahunya, ia telah selesai memasangkan dasi itu.
"Gimana sih caranya biar bisa seriuss.. gue gapernah bisaa! pasti ada aja sifat mereka yang buat gue ilfeel walau itu hal kecil sekalipun"
"kayanya lo belom bener bener nemuin orang yang pas deh, lo belom nemuin laki laki yang bener bener bisa bikin lo bucin sebucin bucin nya sampe bisa mengalahkan gue, kita tunggu aja waktunya"
"Yaudah tungguin sampe gajah lahiran sesar" Sheila memasang earphone nya lalu menenggelamkan kepala nya dikedua tangannya di atas meja.
"Eh kemarin gue liat di tv ada anjir gajah sesar" balas Tania
Hari itu adalah pelajaran Bahasa Indonesia, pelajaran yang sangat membosankan bagi mereka berdua dan bagi temen sekelasnya. Terlebih lagi gurunya yang sedang hamil dan hanya duduk di kursi nya sambil menjelaskan materi panjang lebar membuat seisi kelas jadi mengantuk.
Hal itu sudah biasa bagi Bu Tuti jika setiap ia mengajar pasti semuanya hanya menopang dagu dan memasang wajah lusuh, kesian ya dianggurin..
Semua siswa berhamburan keluar kelas karena sudah saat nya jam istirahat, seorang laki laki datang ke kelas 12B untuk menjemput sang kekasih ke kantin bersama.
"ayok tan" ajak laki laki itu sambil memegang tangan Tania. Melihat pemandangan dihadapan nya membuat Sheila mendengus kesal
"Heh gak ada akhlak maen gandeng gandeng aja"
"yehh sirik aja, mana si Rio? biasanya kemana mana tuh anak ngintil"
"Udah ngintil sama yang lain" jawab sheila dengan cepat
"Hah? elo di ghosting?" Zidan tertawa begitu keras hingga membuat Sheila melotot ke arahnya
"Gue di ghosting? Yakali" balas Sheila tak ingin kalah debat
"Dia yang ghosting si Rio" jelas tania membuat Zidan menghentikan tawanya.
"Lah? Kenapa lagi si rio?"
"Heh enak aja, gue gak ghosting diaa" Sheila melakukan pembelaan atas ucapan sahabatnya.
"Yaa paling dia udah ga tahan sama sikap gue yang kaya gini, makanya dia pindah ke cewek lain" mereka mengobrol sambil berjalan menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEILA NATASYA
Teen Fiction"biarkan jika mereka semua membencimu, yang penting aku tidak" "kau sahabatku, aku akan mencintaimu" "aku tidak akan seperti mereka yang tiba tiba hilang dari hidupmu" "Bara sayang banget sama Shei, please.. jangan seperti dia yang tiba tiba pergi...